Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ajudan Jenderal Ferdy Tembak Brigadir J

Hasil Autopsi Mengerikan Brigadir J Dibahas Pengacara, 'Otak Tak di Kepala', Rekaman CCTV Buktikan?

Hasil autopsi ulang jasad Brigadir J yang dikuak pengacara keluarga terbilang mengerikan. Rekaman CCTV dibongkar.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJAMBI.COM/ARYO TONDANG via Sosok.ID
Pengacara keluarga kuak hasil mengerikan autopsi Brigadir J. Rekaman CCTV sudah dikuak. 

TRIBUNJATIM.COM - Pengacara keluarga mendiang Brigadir J atau Nopriansyah Yosua Hutabarat mengungkap hasil autopsi ulang pihaknya ketahui.

Namun, hasil autopsi ulang jasad Brigadir J yang dikuak pengacara belum dikonfirmasi pihak polisi.

Hasil autopsi ulang jasad Brigadir J yang dikuak pengacara keluarga terbilang mengerikan.

Di sisi lain, rekaman CCTV di waktu kematian Brigadir J akhirnya dibongkar ke publik.

Baca juga: Ternyata Brigadir J Sudah Minta Vera Cari Pacar Baru, Minta Ampun seusai Diancam Dibunuh: Perpisahan

Dikutip TribunJatim.com dari TribunJambi, pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak bicara dalam acara live streaming Hendro Firlesso.

Kamaruddin Simanjuntak mengaku menjumpai menemui dokter Herlina Lubis untuk melihat hasil forensik dan di akta notariskan.

Berdasarkan hasil autopsi ulang menurut Kamaruddin, terdapat luka di beberapa bagian tubuh Brigadir J.

Katanya, didapati kepala bagian belakang Brigadir J diketahui bolong berlubang seperti tertembus oleh peluru.

Bahkan di kepala Brigadir J Lubang tersebut tembus sampai ke hidung dan mata.

Saat dibuka, otak di kepala Brigadir J juga sudah tidak ada.

Baca juga: Akhirnya Bharada E Kuak Kebenaran Kematian Brigadir J? Ibu Yosua Pilu Tagih Janji Istri Ferdy Sambo

“Yang dilaporkan kepada ahli kita pertama, ketika kepalanya dibuka otaknya sudah tidak ditemukan,” ujar Kamaruddin Simanjuntak.

Setelah mereka (dokter forensik yang mengautopsi ulang) meraba-raba kepalanya, ternyata ada semacam penempelan lem, setelah diraba-raba rambutnya ternyata disitu ada lobang disondek (ditusuk) lobang itu tembus kemata dan hidung.

Brigadir J diduga ditembak dari belakang kepala hingga jebol sampai ke hidung depan.

Bahkan tim dokter forensik juga menemukan di dalam tengkorak kepala Brigadir J ada enam retakan.

Baca juga: Gelagat Irjen Ferdy Sambo Pasca 27 CCTV Diperiksa, Sembunyi? Brigadir J Masih Hidup saat Masuk Rumah

Enam retakan ini diduga akibat tembakan, namun mungkin juga akibat lain.

Ketika dibuka bagian perut sampai ke kepala ditemukan otaknya yang pindah kebagian perut, kemudian kedua ditemukan juga diduga tembakan dari leher mengarah ke bagian bibir.

Ketiga, dokter forensik menemukan lubang di dada diduga bekas tembakan, yang keempat ada lobang yang diduga juga keempat lubang tersebut bekas peluru.

Hasil autopsi ulang, dokter forensik juga menemukan luka terbuka di bagian bahu yang dagingnya hampir terkelupas.

Di sisi lain, bagian lengan bagian bawah patah, yang dimana masih belum diketahui patahnya kenapa masih harus disimpulkan oleh dokter forensik.

Baca juga: Gelagat Vera seusai Kematian Brigadir J, Langsung Kerja, Rekan Bahas Sikap Asli, Tak Bisa Ditutupi

Sementara itu, rekaman CCTV saat waktu kejadian akhirnnya juga diungkap.

Dikutip TribunJatim.com dari Tribunnews, hal itu dipaparkan Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik.

Ia membeberkan rekaman CCTV terkait kronologi sebelum terjadinya baku tembak yang menewaskan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Damanik mengawali rekaman CCTV yang dilihat oleh pihaknya memperlihatkan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi berangkat dari Magelang bersama rombongan pada 10.00 WIB.

Kemudian Putri Chandrawati bersama rombongannya tiba di rumah pribadinya di Jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta

Selatan pada pukul 15.40 WIB.

Baca juga: Ada Ahli Forensik Unair Prof Dr dr Ahmad Yudianto Dilibatkan dalam Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J

"Bu Sambo ini dari Magelang, dua mobil, satu mobil dikawal Patwal berangkat jam 10-an kemudian tiba di rumah pribadi Jalan Saguling persisnya 15.40 WIB."

"Kemudian dia (Ferdy Sambo) masuk ke rumahnya itu jam 15.29 WIB. Jadi gak terlalu lama, 11 menit itu sampailah ibu (Putri Chandrawati)," jelasnya dikutip Tribunnews dari YouTube metrotvnews pada Sabtu (30/7/2022).

"Kelihatan ada Bharada E, ada almarhum Yosua (Brigadir J), ada asisten rumah tangga, dan ada 2 lagi stafnya termasuk ADC senior," tuturnya.

Lantas, tiga menit berselang, Putri Chandrawati, Bharada E, Brigadir J, hingga asisten rumah tangga terlihat melakukan tes RT-PCR.

Baca juga: Kejanggalan Fisik Jenazah Brigadir J, Autopsi Ulang Disaksikan 1 Orang Keluarga: Cek 2 Bagian Ini

Namun, menurut Damanik, Ferdy Sambo terlihat berada di kamar dan tidak ikut melakukan tes RT-PCR.

"Iya tidak tahu (sudah tes PCR), dia apakah sudah PCR. Jadi yang (tes) PCR itu hanya di rombongan (Putri Chandrawati, ajudan, dan asisten rumah tangga) ini saja."

"Jadi Komnas (HAM) sampai sekarang belum mengetahui apakah Pak Sambo PCR-nya jam berapa, di mana, itu nanti kita cari lagi informasinya," jelasnya.

Setelah tes RT-PCR, sekira pukul 16.07 WIB, Damanik mengungkapkan Putri Candrawathi dan rombongan kecuali asisten rumah tangga pergi ke rumah dinas di Duren Tiga.

Namun, katanya, Ferdy Sambo justru tidak menyusul istrinya tapi ke arah lain bersama ADC dan motor Patwal yang sama.

"Baru berapa menit berjalan, kelihatan motor Patwal berhenti, mobil berhenti. Kata penyidik, itu karena ada telepon dari ibu (Putri Candrawathi) ke Pak Ferdy yang menjelaskan ada masalah itu,"jelas Damanik.

Baca juga: Pembunuh Yosua Dikuak, Pengacara Brigadir J Sebut Dalang Bukan Orang Biasa, Ancaman Ada Sejak Juni

Penjelasan Damanik ini berdasarkan rekaman CCTV milik tetangga Ferdy Sambo.

Namun, ia tidak mengingat pukul berapa mobil Ferdy Sambo dan motor Patwal berhenti.

Setelah menerima telepon dari istri, Damanik menjelaskan mobil Ferdy Sambo pun berusaha berbalik bersama dengan motor Patwal.

Hanya saja, mobil rombongan Ferdy Sambo itu kesulitan karena jalan yang sempit.

Damanik pun mengungkapkan setelah mengetahui hal itu, Ferdy Sambo pun langsung berlari ke rumah dinas.

Kemudian, dirinya menjelaskan pada CCTV yang berbeda, Putri terlihat menangis dengan didampingi asistennya.

"Ga berapa lama, ibu kembali ke rumah didampingi asisten yang menunjukkan wajahnya menangis. Kenapa kami bisa mengatakan menangis? Karena CCTV-nya sangat clear, kualitas tinggi," ungkapnya.

Selanjutnya, Damanik mengatakan datangnya mobil Provost hingga mobil lain untuk bergerak ke Rumah Sakit Kramat Jati.

Berita Brigadir J lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved