Berita Probolinggo
Bukan soal Cuan, PSK di Probolinggo Suka Layani Brondong, Juga Tak Tolak Lansia: Gigi Sudah Ompong
Inilah pengakuan PSK di Probolinggo. Mereka paling suka layani brondong. Bukan soal cuan.
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Januar
Serupa dengan AUW, ID dibayar pria hidung belang dari Rp 70 ribu-Rp 100 ribu sekali main. Dari hasil yang didapat dipotong Rp 20 ribu untuk biaya sewa kamar.
"Saya jadi PSK baru dua hari. Hal itu disebabkan karena saya stres, rumah tangga saya dirundung masalah. Prostitusi jadi jalan pelarian. Tapi saya menyesal dan ingin berhenti," urainya.
Kabid Trantibum Linmas Satpol PP Kabupaten Probolinggo, Harianto mengatakan razia dilakukan usai pihaknya mendapat laporan warga terkait adanya bisnis esek-esek di wilayah Desa Lumbang dan Desa Sepuhgembol.
Sejumlah personel pun diterjunkan untuk melakukan penyelidikan guna memastikannya.
"Setelah diselidiki memang benar ada tempat prostitusi di sana. Kami pun langsung merazia tempat tersebut," ucapnya.
Ia menyebut, di lokasi prostitusi wilayah Desa Lumbang, personel mengamankan tiga PSK, satu pria hidung belang dan satu mucikari.
Saat hendak diamankan, pria hidung belang sudah bersama satu PSK di bilik kamar, bersiap untuk bersenggama.
Sedangkan, satu mucikari sempat berupaya kabur dan bersembunyi di kamar mandi tetangganya. Namun, berkat kepiawaian Satpol PP dia dapat diamankan.
Di Desa Sepuhgembol pihaknya juga mengamankan tiga PSK.
"Mereka warga Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Situbondo, dan Sampang. Dua PSK wajah lama, pernah terjaring razia beberapa waktu lalu," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com