Pembunuhan Brigadir J
Terungkap Posisi Sebenarnya Brigadir J saat Dieksekusi, Kapolri Dibohongi Lalu Minta 1 Hal: Naluri
Ternyata begini posisi sebenarnya Brigadir J saat dieksekusi oleh Ferdy Sambo, kebohongan pada Kapolri kembali terungkap.
Penulis: Ignatia | Editor: Arie Noer Rachmawati
Pasalnya Deolipa Yumara mengatakan Brigadir J mengangkat tangannya di atas kepala seperti orang pasrah.
Selanjutnya, Ronny tak ingin membeberkan isi BAP yang merupakan bagian dari strateginya untuk membela Bharada E di pengadilan nanti.
Berbanding terbalik dengan yang dilakukan Deolipa Yumara.
Baca juga: Terbongkar 1 Obrolan Ibu Brigadir J dan Putri Jelang Pembunuhan, Nasib Istri Ferdy Sambo Diumumkan
"Makanya apakah pengacara yang lama tidak fokus baca BAP, karena keterangan klien saya tidak seperti itu," ujarnya.
Menurutnya, Bharada E diperintah oleh Ferdy Sambo yang sudah mengakui sebagai aktor utama pembunuhan Brigadir J.
Lebih lanjut Ronny mengakui kliennya menembakan tiga sampai empat peluru ke arah Brigadir J.
"Sekitar 3 sampai 4 tembakan," kata Ronny.

Hal ini akhirnya tak berbeda dari apa yang dialami oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit.
Kapolri agaknya menyadari ada keganjilan saat awal-awal Ferdy Sambo diketahui melaporkan tindakan terhadap para ajudannya.
Penasehat Ahli Kapolri, Prof Hermawan Sulistyo membenarkan bahwa Ferdy Sambo membuat laporan adanya baku tembak.
Baca juga: Pantas Kekayaan Listyo Sigit Capai Rp 8,3 M & Jadi Kapolri Termuda, Intip Cerita Masa Lalu Keluarga
Skenario Ferdy Sambo dalam kasus tewasnya Brigadir J bahkan tergolong nekat.
Usai Brigadir J tewas, Ferdy Sambo langsung menyusun siasat.
Tak tanggung-tanggung, dalam menjalankan skenarionya, Ferdy Sambo berupaya mempengaruhi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Ferdy Sambo dikabarkan memberikan keterangan sambil menangis di hadapan Kapolri.
Baca juga: Terungkap Janji Manis Putri Candrawathi ke Ibunda Brigadir J, Kini Istri Ferdy Sambo Bak Kena Karma?
Prof Hermawan Sulistyo membenarkan bahwa Ferdy Sambo membuat laporan adanya baku tembak.