Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pembunuhan Brigadir J

Isi 'Rapat Kilat' Demi Bunuh Brigadir J, Putri Nangis Ngaku Tak Bantu, Keluarga Yosua Muak Dibohongi

Terungkap beginilah isi rapat kilat yang merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J, ternyata Putri menangis mengaku tak pernah bantu.

Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Tribunnews.com, Tribun Jambi
Putri Candrawathi mengaku tak ikut rapat kilat merencanakan pembunuhan Brigadir J yang terjadi pada Jumat (8/7/2022). 

Hal ini tentu saja menjadi pemicu kekecewaan berat oleh Keluarga Yosua Hutabarat.

Demi mendapatkan kejelasan dan keadilan atas kematian anggota keluarga mereka yang berstatus perwira polisi itu, keluarga harus kembali dibohongi.

Lewat kuasa hukum, pihak keluarga Yosua mengaku kecewa berat.

Dikatakan kuasa hukum keluarga Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak pihak keluarga Brigadir J mengaku sangat kecewa dengan kebohongan Putri Candrawathi.

Putri Candrwathi ibarat sudah tertangkap tangan berbohong pada peristiwa sebelumnya, dan kini masih tidak mau jujur.

Putri Candrawathi kalah jauh dari pacar Brigadir J, Vera Simanjuntak
Putri Candrawathi kalah jauh dari pacar Brigadir J, Vera Simanjuntak (Tribun Manado - Facebook/Vera Simanjuntak)

"Sebenarnya kita kecewa, karena sudah tertangkap tangan, berbohong pada peristiwa sebelumnya. Tapi sekarang yang kami pikir apa yang dikatakan sekarang itu dalam rangka menutupi kebohongan yang sebelumnya."

"Saya sebenarnya malas berkomentar karena sudah panjang komentar ini. Tapi segala sesuatu yang dimulai dengan kebohongan itu kualitasnya tidak ada, jadi tidak penting juga."

"Justru strategi ini yang akan memberatkan beliau," kata Martin dalam tayangan Program 'Sapa Indonesia Pagi' Kompas TV, Senin (29/8/2022).

Untuk menutupi satu kebohongan, maka diciptakan kebohongan lainnya.

Di mata jaksa dan hakim, pemeriksaan tidak hanya dari pernyataan yang bersangkutan namun juga melihat bagaimana cara penyampaiannya, apakah ada jeda waktu, serta apakah ada gestur seperti direkayasa.

"Karena untuk menutupi satu kebohongan itu membutuhkan kebohongan yang baru. Sedangkan pada pemeriksaan cara Jaksa memeriksa, cara hakim memeriksa, itu selain melihat kualitas apa yang disampaikan."

"Tapi juga melihat bagaimana cara penyampaiannya. Apakah ada jeda waktu, apakah ada gestur yang sepertinya rekayasa, itu juga dinilai," terang Martin.

Berita lain seputar Pembunuhan Brigadir J lainnya

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved