Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tragedi Arema vs Persebaya

Cerita Pemain Persebaya Saat Kerusuhan Pecah di Kanjuruhan: Dikasih Waktu 5 Menit

Pemain Persebaya, Arief Catur Pamungkas menceritakan situasi mencekam saat terjadinya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.

Penulis: Khairul Amin | Editor: Taufiqur Rohman
Tribun Jatim Network/Purwanto
Para pemain dan Persebaya Surabaya turun dari kendaraan taktis (Rantis) di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Persebaya Surabaya akan melawan Arema FC dalam laga lanjutan BRI Liga 1 2022. Pemain Persebaya, Arief Catur Pamungkas menceritakan situasi mencekam saat terjadinya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Khairul Amin

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemain Persebaya, Arief Catur Pamungkas menceritakan situasi saat terjadinya kerusuhan, di mana tim Persebaya sempat tertahan selama beberapa jam di area Stadion Kanjuruhan di dalam mobil Barracuda akibat akses jalan pintu keluar stadion ditutup massa.

Sepak bola tanah air sedang berduka akibat insiden kerusuhan pasca laga Arema FC vs Persebaya yang sudah merenggut 174 korban jiwa berdasarkan data siang tadi yang disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak.

Pada laga yang digelar di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) kemarin malam itu, kerusuhan terjadi akibat luapan kekecewaan suporter Arema FC atas kekalahan timnya.

Baca juga: Detik-detik Peristiwa Naas Diungkap, Ini Kesaksian Aremania yang Lolos dari Maut Tragedi Kanjuruhan

Usai peluit panjang, suporter Arema FC merangsek masuk ke tengah lapangan mengejar dua tim untuk meluapkan kekecewaan.

Akibat massa yang tidak terkendali, petugas keamanan melepaskan gas air mata.

Ungkapan duka disampaikan oleh salah satu pemain Persebaya, Arief Catur ketika dikonfirmasi, ia cukup menyayangkan kejadian tersebut.

"Sangat di sayangkan. Banyak yang meninggal dunia. Sedih lihatnya,” Ungkap Arief Catur, Minggu (2/10/2022).

Pemain jebolan Tim PON Jatim itu sedikit menceritakan situasi saat terjadinya kerusuhan dimana tim Persebaya sempat tertahan selama beberapa jam di area Stadion Kanjuruhan di dalam mobil Barracuda akibat akses jalan pintu keluar stadion ditutup massa.

“Selesai pertandingan kami dikasih waktu lima menit masuk ruang ganti, terus masuk Barracuda tapi dihadang Aremania. Satu jam lebih gak bisa jalan,” ceritanya.

Sempat tertahan, akhirnya 4 kendaraan Barracuda yang dikendarai tim Persebaya masuk area Surabaya pukul 02.00 Wib dini hari dengan pengawalan ketat pihak kepolisian selama perjalanan.

"Sampai Marina jam tiga-an, menjelang subuh," ucapnya.

Ia berharap kejadian ini menjadi yang terakhir di sepak bola tanah air karena nyawa tidak sebanding dengan sepak bola dan apapun.

“Semoga ke depannya tidak terulang lagi hal yang sama, jadikan ini yang terakhir, karena nyawa dan kemanusiaan di atas segalanya," pungkas Arief Catur.

ikuti berita seputar tragedi Arema vs Persebaya

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved