Tragedi Arema vs Persebaya
Tragedi Arema di Kanjuruhan Terparah Kedua di Dunia, Siapa Paling Bertanggung Jawab? YLBHI: Negara
Tragedi Arema di Lapangan stadion Kanjuruhan Malang menjadi lokasi tragedi terparah kedua di dunia, siapa sebenarnya yang paling bertanggung jawab?
Penulis: Ignatia | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Siapa sebenarnya yang paling bertanggung jawab atas tragedi mengerikan yang terjadi di Lapangan Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022)?
Tragedi suporter klub bola Arema FC sampai tewas sebanyak 178 orang ini menjadi tragedi terparah yang menduduki peringkat kedua di dunia.
Peringkat tinggi tersebut menjadi sorotan dunia mengingat hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab sebenarnya mengapa banyak yang tewas.
Kini, pertanyaan mendasar yang terpikirkan adalah siapa sebenarnya yang paling bertanggung jawab atas tragedi berdarah ini?
Melansir Bolasport.com, angka 174 korban jiwa di Tragedi Kanjuruhan Malang tepat di bawah insiden di Estadio Nacional, Lima, Peru, pada 24 Mei 1964 silam.
Baca juga: Sanksi Berat Menanti Arema FC Pasca Meletusnya Tragedi Horor di Kanjuruhan: Dilarang Jadi Tuan Rumah
Ketika itu Peru menghadapi Argentina dalam laga kualifikasi Olimpiade Tokyo.
Saat Peru tertinggal 0-1, gol mereka dianulir oleh wasit Angel Eduardo Pazos.
Keputusan tersebut memicu invasi suporter ke lapangan.
Mirip Tragedi Kanjuruhan Malang, polisi Peru lantas menembakkan gas air mata ke tribune penonton dan menyebabkan kepanikan.
Insiden ini tercatat menimbulkan korban jiwa sebanyak 328 orang.
Kini angka korban jiwa Tragedi Kanjuruhan Malang sejauh ini lebih banyak dari dua kerusuhan yang mungkin paling terkenal di sepak bola dunia.
Yaitu Tragedi Hillsborough dalam laga semifinal Piala FA antara Liverpool dan Nottingham Forest pada 15 April 1989.
Tragedi Hillsborough ini mengakibatkan jatuhnya 97 korban meninggal dunia.
Sementara itu Tragedi Heysel dalam final Piala Champions 1985 antara Liverpool dan Juventus memakan korban jiwa sebanyak 38 orang.
Baca juga: 5 Fakta Tragedi Arema VS Persebaya, 129 Meninggal Termasuk Anak Umur 2, Presiden Jokowi: Usut Tuntas
PSSI sendiri mengambil langkah tegas buntut kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yaitu memberhentikan sementara gelaran Liga 1 2022 selama sepekan.