Berita Malang
SMKN 6 Kota Malang Kini Punya Usaha Servis HP, Buka Setiap Hari, Masyarakat Luar Sekolah Bisa Akses
SMKN 6 Kota Malang kini memiliki usaha servis HP bisa diakses masyarakat meski berada di lingkungan sekolah.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sylvianita Widyawati
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - SMKN 6 Kota Malang kini memiliki usaha servis HP.
Namanya Aksata Phone Service yang diresmikan, Senin (18/10/2022) oleh kepala sekolah Sidik Priyono.
Lokasinya menghadap di Jalan Raya Ki Ageng Gribig sehingga bisa diakses masyarakat meski berada di lingkungan sekolah.
Menurut Sidik, teaching factory (tefa) ini buka setiap hari mulai jam 08.00-21.00 WIB sejak 4 Oktober 2022.
"Meski tefa, kami buka setiap hari seperti industri lainnya agar tidak mengecewakan konsumen," kata Sidik pada TribunJatim.com sebelum acara.
Ia mengatakan ini sebagai pembeda tefa di SMK lain yang biasanya saat libur tanggal merah juga libur.
Baca juga: Penyidikan Kasus Tragedi Kanjuruhan Malang Terus Bergulir, 34 Anggota Polisi Diperiksa
Baca juga: Bupati Malang Utamakan Penyaluran Pangan untuk Atasi Dampak Banjir Sitiarjo: Mendesak
Karena berada di sekolah, maka dibuatkan shift siswa agar tefa ini buka terus.
"Jika sedang tidak mendapat piket shift, kami ya belajar di kelas," jelas Rayhan, siswa kelas 11 program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) pada TribunJatim.com.
Dijelaskan dia, sebelum ada dibuka tefa ini, siswa mendapatkan pelatihan di Sidoarjo dari mitra industri sekolah.
"Ini adalah salah satu kegiatan tefa yang kita lakukan. Awalnya dari TITL. Namun tidak memaksakan siswa dari program keahlian lain untuk terlibat karena ini bisa mendukung prestasi," kata kasek.
Sehingga hal ini bisa untuk menyambut kurikulum merdeka.
Di mana siswa yang punya bakat bisa menambah ilmu yang inginkan.
Baca juga: Banjir di Desa Sitiarjo Mulai Surut, BPBD Kabupaten Malang Awasi Daerah Rawan Banjir
"Kita memang arahkan ke kompetensi siswa karena kami belum 100 persen memakai kurikulum merdeka karena masih memakai kurikulum 13. Harapan kita, orangtua bisa mendukungnya," tandas Sidik.
Dijelaskan, jika nanti siswa yang terlibat di kelas industri usia lulus sekolah kemudian membuka jasa servis HP sendiri juga sebagai peluang wirausaha.
"Untuk alat-alatnya tidak mahal. Bisa Rp 3.5 juta bisa buka jasa servis HP. Orangtua bisa membiayai jika tertarik anaknya wirausaha," katanya.
Di usaha servis HP di sekolah ini melibatkan 3-4 siswa per shift.
Setiap hari ada tiga shift.
Menurut Rayhan, shift satu dan dua bekerja lima jam dan shift tiga sebanyak empat jam.
"Kalau saya pribadi berminat buka konter servis HP sendiri jika sudah ada pengalaman dua tahun. Sejak buka 4 Oktober lalu, sudah lumayan yang order. Ada yang mengeluh tentang kerusakan LCD, connector charge dll. Rata-rata yang diservis HP android," papar dia.
Di konter juga ada info biayanya.
Dalam grand opening itu juga mengudang wali siswa datang usai mengambil rapor tengah semester agar mengetahui usaha jasa itu dan memanfaatkannya jika ada kerusakan HP.
Baca juga: Pensiunan Guru di Blitar Dijambret saat Pulang dari Pasar, Kejar Pelaku Sampai Perbatasan Malang
Berita Malang lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com