Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Tangisan Wanita Penghuni Kolong Tol Dupak di Depan Wali Kota saat Lapak Dibongkar: Kerja Apa Pak?

Suasana haru sempat menyelimuti kegiatan pembongkaran puluhan bangunan liar di kolong jalan tol Dupak, di Kelurahan Dupak, Kecamatan Krembangan

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Bobby Constantine Koloway
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat berdialog dengan ibu-Ibu penghuni kolong jalan tol Dupak, di Kelurahan Dupak, Kecamatan Krembangan, Surabaya, Senin (17/10/2022). 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine Koloway

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Suasana haru sempat menyelimuti kegiatan pembongkaran puluhan bangunan liar di kolong jalan Tol Dupak, di Kelurahan Dupak, Kecamatan Krembangan, Surabaya, Senin (17/10/2022).

Tak sedikit dari mereka khawatir kehilangan pendapatan akibat tak adanya mata pencaharian pasca direlokasi ke tempat baru nanti.

Di antaranya adalah Titin, yang mengaku telah "menghuni" tempat ini selama puluhan tahun. "Saya (tinggal) di sini sudah sebelum menikah. Sekarang, anak saya ada 6," ujar Titin ditemui di sela acara pembongkaran.

Tak sendiri, perempuan 48 tahun ini hidup bersama anak-anaknya di tempat yang sama. Masing-masing tinggal di dalam lapak yang dibatasi oleh dinding triplek.

Perempuan bermata pencaharian sebagai pengumpul barang bekas ini mengaku tak memiliki banyak pilihan. Hingga akhirnya, mereka "nyaman" tinggal di tempat ini.

Bahkan, apabila bisa memilih, dia menolak untuk dipindahkan ke Rumah Susun.

Baca juga: Proyek Kilang Pertamina-Rosneft Gusur Lahan Makam Warga di Tuban, Keluarga Bakal Terima Kompensasi?

"Kami biasa mencari barang bekas dari sekitar sini. Kalau dipindahkan ke tempat jauh, gimana kita bisa mencari uang," katanya.

Selain alasan pekerjaan, Titin mengaku khawatir dengan pendidikan anak mereka. "Kalau nanti dipindahkan, akhirnya anak saya juga akan semakin jauh sekolahnya," katanya.

Sekalipun demikian, ia mengaku pasrah. Ia mengakui, bangunannya berdiri di tempat yang tidak seharusnya.

Tak hanya Titin, beberapa warga lain juga menunjukkan kekhawatiran yang sama. Apalagi, mayoritas dari mereka mengandalkan mencari pundi uang dengan mengumpulkan barang bekas, mengamen, atau mengemis.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang meninjau langsung pembongkaran tersebut pun ikut mendengarkan permintaan tersebut. Ini terjadi saat Cak Eri berdialog dengan warga.

Tampak beberapa ibu menangis. Beberapa perempuan yang saban hari berjualan makanan di tempat ini bingung mencari penghasilan apabila nanti dipindahkan.

"Bagaimana bagi yang single parent Pak? Saya kerja apa Pak?," ujar seorang Ibu. Tak lama ibu tersebut menitikkan air mata. Diikuti oleh beberapa ibu yang lain di tempat yang sama.

Mendengar pertanyaan tersebut, Cak Eri lantas mendekat. Ia berpesan kepada warga untuk tenang. "Sampun. Sing sabar Bu. Nderek kula mawon (yang sabar bu, ikut saya saja)," kata Cak Eri di hadapan ibu tersebut.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved