Banjir di Jawa Timur
Banjir Merendam Banyuwangi, Pemkab Bantu Penanganan Medis hingga Rusunawa untuk Warga Terdampak
Banjir merendam Banyuwangi, pemkab bantu penanganan medis, pemberian makanan, hingga penyiapan rusunawa untuk warga terdampak.
Penulis: Haorrahman | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Haorrahman
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Sejumlah wilayah di Banyuwangi terendam banjir usai diguyur hujan deras selama enam jam, sejak Minggu (16/10/2022) malam hingga Senin (17/10/2022) pagi.
Pemkab Banyuwangi pun terus melakukan penanganan-penanganan, utamanya bagi warga terdampak.
“Hal paling prinsip, keselamatan warga adalah yang utama. Kita terus bergotong royong membantu penanganan medis, pemberian makanan, hingga penyiapan rusunawa bagi 11 keluarga yang rumahnya rusak parah. Rusunawa menjadi alternatif tinggal sampai rumahnya bisa diperbaiki dan bisa ditempati kembali,” ujar Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani seusai berkeliling mengecek lokasi terdampak, Senin (17/10/2022) .
Bedasarkan data dari Pemkab Banyuwangi, tidak ada korban jiwa dalam banjir ini, namun terdapat 11 rumah rusak, tepatnya di Perumahan Sutri Sobo.
"Untuk 11 warga yang rumahnya rusak parah, kami sudah siapkan rumah susun di Rusunawa, yang bisa ditempati untuk sementara waktu hingga rumahnya selesai diperbaiki," imbuh Plt Kepala Dinas PU Bina Marga Cipta Karya Banyuwangi, Danang Hartanto.
Selain itu, berbagai langkah penanganan juga telah dilakukan Pemkab Banyuwangi. Di antaranya melakukan evakuasi dan pelayanan medis bagi warga terdampak.
Selain itu Pemkab Banyuwangi juga menyalurkan bantuan 3.500 porsi untuk makan pagi dan siang bagi warga terdampak. Makanan tersebut, selain dari pemkab juga berasal dari bantuan pelaku usaha Banyuwangi, perbankan, dan instansi terkait.
Pemkab mendirikan dapur umum di posko Tagana yang menyediakan 3.500 porsi makan malam dan 3.500 sarapan esok harinya.
“Intinya, semuanya bergotong royong dan bekerja maksimal, bekerja cepat, untuk memulihkan situasi,” kata Ipuk Fiestiandani.
Dalam kesempatan tersebut, Ipuk Fiestiandani juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Hal tersebut yang kerap kali menjadi penghambat ketika curah hujan tinggi. Air meluap dari parit-parit maupun kali.
Baca juga: Bukan Hanya Makanan, Warga Terdampak Banjir di Sitiarjo Malang Butuh Popok hingga Air Bersih
“Jadikan ini semua pelajaran agar kita semakin disiplin dalam membuang sampah,” ajaknya.
Selain itu, imbuh Ipuk Fiestiandani, pihaknya telah mengeluarkan sejumlah aturan di kawasan atas Banyuwangi untuk mengontrol secara ketat pembangunan.
Hal tersebut guna memastikan tidak adanya pengalihfungsian kawasan hijau menjadi permukiman. Sehingga daerah-daerah yang selama ini mampu menyerap air hujan yang tinggi, tak lagi berfungsi.
“Kami akan berupaya keras untuk memastikan agar tidak terjadi perubahan fungsi lahan secara liar. Hal ini amat berbahaya. Bisa memicu banjir ke depannya,” pungkas Ipuk Fiestiandani.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Kumpulan berita seputar Banyuwangi