Berita Sidoarjo
Sidoarjo Daerah Rawan Bencana Hidrometeorologi, Gus Muhdlor Instruksikan Jajaran Siap Bekerja 24 Jam
Sidoarjo termasuk daerah rawan bencana hidrometeorologi, Gus Muhdlor instruksikan jajarannya siap bekerja 24 jam menghadapi badai cuaca ekstrem.
Penulis: M Taufik | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, merupakan satu di antara daerah rawan bencana hidrometeorologi, yang meliputi banjir, banjir rob, angin puting beliung, dan beberapa potensi lain.
Saat awal musim penghujan kali ini saja, sudah beberapa kali peristiwa angin puting beliung terjadi.
Puluhan rumah di sejumlah wilayah di Sidoarjo rusak tersapu angin.
Sementara di beberapa titik dekat pantai, banjir rob juga melanda dan berpotensi terjadi lagi.
Kondisi tersebut sudah terprediksi sebelumnya.
Sejak jauh hari, Pemkab Sidoarjo melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah melakukan mitigasi bencana.
Disebut bahwa Sidoarjo memang termasuk daerah yang berpotensi menghadapi bencana hidrometeorologi.
“Pemetaan kawasan rawan bencana menjadi hal mutlak sebagai upaya pengurangan risiko (mitigasi). Menghadapi situasi itu, BPBD terus menjaga kewaspadaan dengan menyiagakan puluhan petugas tanggap bencana, relawan, dan berbagai perlengkapannya,” kata Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor, Selasa (18/10/2022).
Menurutnya, kesiapan dalam menghadapi bencana membutuhkan kesigapan dan kecepatan respons dari semua pihak.
Layanan respons cepat bebas pulsa 112 yang on call 24 jam dapat diakses warga Sidoarjo dalam menyampaikan informasi tentang adanya potensi bahaya bencana alam.
Call center ini terhubung dengan semua organisasi perangkat daerah (OPD), terutama OPD yang berkaitan dengan penanganan masalah sosial dan kebencanaan.
Gus Muhdlor, panggilan Ahmad Muhdlor, mengaku sudah menginstruksikan kepada jajarannya untuk siap bekerja 24 jam menghadapi musim penghujan disertai badai cuaca ekstrem. Langkah ini dilakukan sebagai mitigasi aksi tanggap bencana di 18 kecamatan.
Baca juga: Detik-detik Angin Kencang Ngamuk di Sidoarjo, Ratusan Rumah Rusak, Paling Parah di Tulangan
Tidak hanya BPBD saja yang diminta on 24 jam. Dinas Sosial yang membawahi Tagana, Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), semua kecamatan juga diperintahkan siaga 24 jam memantau situasi dan perkembangan cuaca di wilayahnya masing-masing.
"Potensi bencana alam tidak bisa dihindari, tapi kita bisa ikhtiar dengan memaksimalkan mitigasi," ujar Gus Muhdlor.