Banjir di Jawa Timur
Banjir di Trenggalek Jadi Terbesar sejak 2006, Mas Ipin Sebut Muncul Kemungkinan Siklus 15 Tahunan
Banjir parah di Trenggalek jadi yang terbesar sejak 2006, Bupati Mas Ipin sebut muncul kemungkinan siklus banjir besar 15 tahunan.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Banjir di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, pada Selasa (18/10/2022) hingga Rabu (19/10/2022), merupakan salah satu banjir terbesar yang pernah tercatat di Trenggalek.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak mengatakan, banjir kali ini merupakan tiga terbesar.
Ia mengatakan, banjir besar juga pernah terjadi pada tahun 1990-an dan 2006.
"Dengan skala seperti ini, memang harus bahu-membahu," kata Emil Dardak, saat berkunjung ke Trenggalek, Rabu (19/10/2022) malam.
Berdasarkan catatan Perum Jasa Tirta 1, curah hujan di Kabupaten Trenggalek sempat menyentuh angka 300 mm selama 24 jam pada Selasa siang.
Sementara debit air di Sungai Ngasinan ketika puncak banjir mencapai 750 m3 per detik pada Selasa malam.
"Jadi ini memang membutuhkan kesiagaan. Kondisi cuaca sangat masif," sambung dia.
Dalam kunjungannya ke Trenggalek, Emil Dardak meninjau beberapa lokasi yang sempat tergenang banjir.
Antara lain di daerah Bendo, Kecamatan Pogalan dan RSUD dr Soedomo Trenggalek.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menambahkan, kejadian banjir kali ini memunculkan kemungkinan siklus banjir besar 15 tahunan.
Baca juga: Terungkap Penyebab Banjir Parah di Trenggalek yang Berdampak ke Tulungagung, PJT 1: Hujan Signifikan
Maka dari itu, solusi dan pencegahan perlu dijalankan.
"Termasuk untuk membenahi daerah hulu. Karena banyak yang terbawa banjir kemarin bukan sampah rumah tangga, lumpur sedimentasi dan kayu di hutan," kata Mas Ipin, sapaan Mochamad Nur Arifin.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Kumpulan berita seputar Trenggalek