Arti Kata
Arti Kata 'Imposter Syndrome', Kondisi Mengkhawatirkan yang Lekat dengan Kaum Muda, Ini Penyebabnya
Secara umum, imposter syndrome adalah kondisi ketika seseorang merasa tidak percaya diri dalam hal seperti pendidikan, pekerjaan maupun prestasi.
Faktor berikutnya yang bisa memicu imposter syndrome adalah sifat perfeksionis.
Sifat ini memainkan peran penting dalam sindrom penipu karena mereka yang mengalaminya akan menetapkan standar tinggi yang terkadang tidak realistis.
Alhasil, mereka akan bekerja dengan sangat keras lebih dari yang seharusnya agar tak ada orang yang menyadari bahwa dirinya adalah seorang "penipu".
Bekerja keras memang baik, namun jika dilakukan secara berlebihan justru dapat meningkatkan tekanan dan gangguan mental.
4. Kebutuhan Validasi dari Lingkungan
Imposter syndrome didorong oleh keinginan untuk mempertahankan reputasi profesional yang positif, sehingga mereka yang mengalami kondisi ini cenderung membutuhkan validasi dari lingkungan.
Karena alasan itu, mereka selalu ingin diterima, disukai dan dihormati oleh orang-orang di sekitarnya .
Sayangnya, orang dengan sindrom ini sering berjuang dengan rasa malu dan kepercayaan diri yang rendah.
Mereka akhirnya menarik diri dari lingkungan dan tidak dapat memvalidasi diri mereka sendiri.
5. Kepribadian
Beberapa tipe kepribadian terkait dengan perasaan tertekan, ragu dan merasa gagal juga bisa menyebabkan imposter syndrome.
Terutama saat seseorang mengalami stres berlebihan yang bahkan tidak terkait dengan pekerjaan.
Selain itu, kepribadian lain yang mungkin berperan adalah neurotisisme.
Neurotisisme berkaitan dengan tingginya perasaan tidak aman, cemas, ketegangan hingga rasa bersalah.
Hal-hal ini akhirnya akan membuat penderita imposter syndrome merasa lebih rendah diri dan tidak mampu mencapai sesuatu.
6. Tanggung Jawab Baru
Menerima tanggung jawab baru juga bisa menjadi pemicu terjadinya imposter syndrome.
Kebanyakan dari mereka akan merasa tidak layak mendapatkan kenaikan jabatan atau gaji karena kepercayaan diri yang rendah.