Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Mojokerto

Terapkan Kurikulum Merdeka Belajar, Pemkot Mojokerto Hapus PR Siswa, Berlaku Mulai Hari ini

Pemkot Mojokerto menerapkan kebijakan terkait siswa di seluruh sekolah dibebaskan dari PR (pekerjaan rumah).

TRIBUNJATIM.COM/MOHAMMAD ROMADONI
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dalam kegiatan sidak pembelajaran di salah satu sekolah SMP Kota Mojokerto. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mohammad Romadoni

TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menerapkan kebijakan terkait siswa di seluruh sekolah dibebaskan dari PR (pekerjaan rumah).

Kebijakan penghapusan PR bagi siswa sekolah di Kota Mojokerto telah diterapkan pada hari ini, Jumat (28/10/2022).

Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menjelaskan penghapusan PR ini akan selaras dengan penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di mana siswa berkembang sesuai kreativitas dalam pembelajaran di sekolahnya.

Di sisi lain, penghapusan PR ini sekaligus mengurangi beban anak-anak yang disibukkan dengan tugas sekolah.

“Kebijakan resmi kita hapus pemberian PR bagi pelajar di seluruh Kota Mojokerto dari jenjang TK, SD dan SMP yang mulai efektif pada 28 Oktober 2022 sesuai edaran dari Dinas P dan K,” ungkapnya, Jum'at (28/10/2022).

Ning Ita mengatakan siswa tetap produktif meski ditiadakan PR lantaranPemerintah Daerah mengubahnya menjadi program pendalaman karakter siswa melalui bakat dan minat Outing Class (Pembelajaran di luar Kelas).

Baca juga: Ngerinya Detik-detik Pengendara Motor Asal Lamongan Tewas Tabrak Truk Boks di Mojokerto

Baca juga: Kocak, Gondol TV LCD di SDN Mojokerto, Kawanan Maling Sempat-sempatnya Makan Kue Sisa Rapat Guru

"Kurikulum merdeka belajar yang dicanangkan oleh Mendikbudristek memberikan keleluasaan bagi peserta didik memilih materi pelajaran sesuai minat bakat sehingga pengembangan kreativitas yang lebih didorong, materi pembelajaran difokuskan sekolah atau bisa digunakan untuk eksplorasi kondisi sekitar sekolah  Outing Class," ungkapnya.

Kepala Dinas P dan K Kota Mojokerto, Amin Wachid mengatakan penghapusan PR siswa berlaku hari ini di seluruh lembaga pendidikan TK, SD dan SMP baik Negeri maupun swasta.

Penghapusan PR bertujuan supaya siswa memiliki banyak waktu pengembangan kemampuan dan kreatifitas sesuai bakat dan minat.

Tak hanya itu, siswa diliburkan Sabtu dan Minggu diharapkan mereka bisa memiliki waktu luang bersama keluarga.

"Siswa bisa lebih leluasa melakukan kegiatan yang dapat menunjang minat dan bakat dan lebih banyak berinteraksi sosial dengan lingkungan sekitar sebagai cerminan profil Pelajar Pancasila," ucap Amin.

Menurut dia, lembaga pendidikan kini dituntut agar memaksimalkan Outing Class menyusul dihapusnya PR bagi siswa ini

Apalagi, Outing Class bisa dilaksanakan saat jam efektif pembelajaran di sekolah.

"Jadi tiga fokus fasilitas Outing Class yang disiapkan untuk siswa yakni di Telecenter Palapa Mall Pelayanan Publik Gajah Mada, kontainer baca di lima lokasi dan kunjungan edukatif ke sejumlah tempat sejarah di Kota Mojokerto" pungkasnya.

Baca juga: Dawarbandong Mojokerto Diterjang Banjir, Puluhan Hektare Lahan Pertanian Tebu Terendam

Surabaya Menyusul

Setelah Pemkot Mojokerto, Jawa Timur, Pemkot Surabaya juga akan membebaskan siswa SD dan SMP dari tugas pekerjaan rumah (PR) mulai pada 10 November 2022 .

Sebagai ganti ditiadakannya PR, siswa akan mendapatkan pendalaman karakter.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan hal ini akan mengedepankan proses pertumbuhan karakter siswa.

"PR jangan membebani anak-anak. Nantinya, PR siswa akan lebih kepada kegiatan pembentukan karakter. Saya harap meskipun ada PR tapi tidak terlalu berat dan terlalu banyak, yang penting adalah pertumbuhan karakter mereka," kata Eri.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh menindaklanjuti instruksi Wali Kota soal pembentukan karakter tersebut.

Selain mengurangi PR siswa, jam akademik juga berkurang.

Selain akademik, siswa di Surabaya nantinya juga akan mendapatkan pendalaman karakter selama dua jam di sekolah.

“Jam belajar selesai pukul 12.00 WIB dan pendalaman sampai pukul 14.00 WIB. Artinya dua jam sudah efektif, anak - anak bisa mengikuti pola pembelajaran melalui pengambangan bakat masing-masing. Ada lukis, menari, mengaji, dan lainnya,” imbuh Yusuf.

Selanjutnya, PR siswa di tingkat SD dan SMP bisa dilakukan melalui kelas pengayaan.

"Seluruhnya selesai di sekolah. Agar fresh, pulang anak-anak sudah tidak ada beban mengerjakan PR. Maka, pengayaan pembelajaran antar teman bisa membantu menyelesaikan PR dan pulang sudah tidak memikirkan PR,” ujarnya.

Nantinya, para siswa diharapkan bisa lebih aktif, mandiri, dan berani memberikan pendapat, sehingga akan sekaligus menciptakan desain atau rencana pengembangan pengetahuan siswa.

“Anak dilatih aktif untuk membuat proyek. Maka saya siapkan menu ekstrakulikuler yang cocok dengan sekolah dan kondisi anak-anak agar menyenangkan. Bahkan, respon dari teman - teman sekolah sangat setuju karena fokus pada pembentukan karakter siswa,” katanya.

Berita Mojokerto lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved