Berita Surabaya
Hadapi 2023, Menko PMK Serukan Revolusi Mental Pada Wisudawan UM Surabaya
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK), Muhadjir Effendy menekankan revolusi mental
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Ndaru Wijayanto
Bersiap Hadapi 2023, Menko PMK Tekankan Revolusi Mental Pada Wisudawan UMS
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK), Muhadjir Effendy menekankan revolusi mental untuk dimiliki setiap lulusan perguruan tinggi menghadapi tahu 2023.
"Sekarang adanya perubahan drastis komplek itu harus beradaptasi dengan cepat. Butuh kreativitas mampu merespons cepat dalam situasi baru dan itu harus dimiliki alumni ums terjun di dunia kerja di dunia pengabdian pada masanya," pesannya pada lulusan UM Surabaya di Dyandra Convention Center Surabaya, Sabtu (29/10/2022).
Menurutnya, lulusan ini nanti menjadi pemain inti dalam Indonesia emas. Sehingga ia juga menekankan agar setiap lulusan perguruan tinggi bisa mengamplifikasi gerakan revolusi mental.
"Ada tiga nilai pancasila sesuai arahan presiden. Integritas bangsa anak muda yang harus pupuk, etos kerja pekerja keras dan semangat gotong royong," urainya.
Rektor UM Surabaya, Sukadiono mengungkapkan wisuda kali ini menjadi wisuda offline dengan jumlah terbesar yang diadakan. Meskipun demikian, 1.456 wisudawan kali ini telah memiliki bekal softskill dan kemampuan untuk beradaptasi dengan tuntutan dunia kerja.
"Beberapa wisudawan juga berhasil lulus dengan mempublikasikan karyanya ataupun penelitiannya di jurnal internasional ataupun nasional. Sehingga bisa dikonversi setara 6 sks skripsi," ujarnya.
Ketentuan konversi ini menjadi salah satu langkah penerapan kampus merdeka. Bahkan sudah diterapkan selama empat tahun terakhir.
"Harapannya akan lebih banyak mahasiswa yang bisa mempublikasikan penelitiannya kalau bisa meningkat 500 persen. Karena ini juga lebih mudah dibandingkan skripsi yang tahapannya banyak," ujarnya.
Menurutnya ada tantangan tersendiri menumbuhkan budaya untuk mempublikasikan penelitian di kalangan mahasiswa. Karena mereka lebih awam dengan proses skripsi.
"Makanya kami ada mata kuliah metodologi penelitian dan ada juga pameran karya dan inovasi mahasiswa sebagai motivasi dalam publikasi penelitiannya," pungkasnya