Berita Entertainment
Lesti Kejora Terbukti Terjerat Siklus KDRT? Rizky Billar Kini Manjakan dengan Hadiah, 'Terima Kasih'
Sikap Rizky Billar setelah dimaafkan atas tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ke Lesti Kejora disorot.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Kelanjutan pernikahan Lesti Kejora dan Rizky Billar menjadi sorotan.
Terutama sikap Rizky Billar setelah dimaafkan atas tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Sebelumnya, ramai dibahas soal siklus KDRT yang akan menjerat Lesti Kejora.
Apakah kini terbukti?
Lesti Kejora dan Rizky Billar kini kembali tinggal bersama.
Sudah janji tak akan lakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) lagi, kini Rizky Billar tampak memanjakan Lesti sang istri.
Ia memberikan hadiah mewah untuk Lesti Kejora.
Baca juga: Tuding Rizky Billar Suka Minta Uang ke Lesti Kejora, Si Eks ART Kini Menyesal: Bentuk Sayangku
Baru-baru ini, Lesti Kejorq kembali aktif di media sosial setelah lama tidak muncul di jagat maya.
Lesti Kejora sempat 'menghilang' dari media sosial setelah melaporkan Rizky Billar terkait tindak KDRT ke Polres Metro Jakarta Selatan pada 28 September 2022.
Terbaru, Lesti pamerkan dua boks ponsel merek iPhone seharga puluhan juta rupiah melalui Instagram Story.
"Terima-kasih papa abang," kata Lesti Kejora berterima-kasih ke Rizky Billar yang telah memberikan ponsel tersebut.
Murah rezeki dan selalu dalam lindungan Allah," kata Lesti Kejora, dikutip dari TribunStyle ( grup TribunJatim.com ).

Sebelumnya, Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Siti Aminah Tardi mengingatkan Lesti Kejora.
Siti merekomendasikan proses hukum tetap berjalan walau terjadi perdamaian.
Pasalnya, permintaan maaf dan pencabutan laporan KDRT belum menjamin kekerasan akan berakhir.
Siti menjelaskan, yang terjadi pada relasi antara Lesti dan Rizky Billar saat ini bisa disebut fase "bulan madu semu" dalam fase KDRT.
"Jika tidak ada intervensi untuk membantu pelaku mengelola konflik, potensi kekerasan tetap akan terjadi, mengikuti siklus KDRT."
"Namun harus diingat, siklus ini akan terus berputar dengan intensitas yg makin cepat dan bentuk kekerasan yang bisa semakin memburuk," ujarnya, dilansir dari Kompas.com.
Baca juga: Terekam Perlakuan Rizky Billar ke Lesti Kejora setelah Berbaikan usai KDRT, Tangannya Jadi Sorotan
Di tahap reconciliation/honeymoon phase ini, pelaku dihantui rasa bersalah dan penyesalan setelah melakukan kekerasan.
Namun penyesalan bisa bersifat manipulatif.
Pelaku menyesal bukan atas kesadaran, tapi karena takut mengalami konsekuensi yang lebih berat seperti perceraian atau dilaporkan.
"Pada tahap inilah hati pasangan akan luluh, merasa kasihan, dan memaafkannya kembali."
"Tentu dengan harapan bahwa si pelaku benar-benar bertobat dan tidak melakukan kekerasan lagi," sambungnya.
Baca juga: Sikap Lesti Kejora dan Rizky Billar Mesra Lagi Disorot Pakar, KDRT Bisa Terulang?, Perlu Bantuan
Mengutip hasil penelitian Lenore Walker, seorang psikolog feminis, Siti mengatakan setidaknya ada empat fase dalam siklus KDRT. Fase pertama adalah tahap ketegangan dimulai (tension building phase).
Pada fase ini, perbedaan pendapat yang bercampur dengan ketegangan emosi dimulai. Di dalamnya terdapat adu mulut disertai nada-nada marah, menekan, sekaligus mengancam.
Lalu, pada fase kedua terjadi tindakan atau kekerasan (acting-out phase). Ketika ketegangan tidak dapat diselesaikan dengan baik, maka pelaku akan melakukan kekerasan, khususnya fisik.
"Pelaku akan merasa dengan jalan ini maka ketegangan dapat berakhir dan situasi akan kembali terkendali. Dengan cara kekerasan, ia juga sedang menunjukkan siapa yang lebih kuat dan berkuasa," kata Siti.
Ketiga, ada tahap penyesalan atau bulan madu (reconciliation/honeymoon phase). Setelah melakukan kekerasan, pelaku dihantui rasa bersalah dan penyesalan.
Tetapi, Siti mengingatkan penyesalan mungkin saja bersifat manipulatif. Yaitu ia menyesal bukan atas kesadaran, tapi karena takut mengalami konsekuensi yang lebih berat seperti perceraian atau dilaporkan.
"Pada tahap inilah hati pasangan akan luluh, merasa kasihan, dan memaafkannya kembali dengan harapan si pelaku benar-benar bertobat dan tidak melakukan kekerasan lagi," kata Siti.
Baca juga: Lesti Kejora Sudah Manggung Lagi, Dewi Perssik Sindir Tenggorokan Bergeser, Ikut Boikot Dedek?
Lalu akan tiba pada tahap stabil (calm phase).
Biasanya, situasi ini menunjukkan relasi kembali diliputi kondisi yang relatif stabil.
Pertengkaran apalagi kekerasan telah mereda.
Kedua pihak bisa jadi telah mengalami kelelahan fisik dan emosi sehingga tidak ada lagi tenaga untuk bertengkar.
Baca juga: Lesti Kejora Diusir dari Panggung Dangdut? Videonya Viral di Media Soaial, Ramzi Kuak Kejadian Asli
Namun, tidak berarti bahwa mereka telah berhasil menyelesaikan akar masalahnya.
"Suatu waktu situasi ini akan kembali terkoyak bila permasalahan muncul dan tenaga kemarahan telah terkumpul. Artinya, suatu ketika kedua pihak akan kembali memasuki tahap pertamanya. Demikian selanjutnya," kata Siti.
Jika tidak ada intervensi untuk membantu pelaku mengelola konflik, Siti berujar potensi kekerasan tetap akan terjadi, mengikuti siklus di atas.