Tragedi Arema vs Persebaya
Cerita Peziarah di Stadion Kanjuruhan, Kenang Teman yang Jadi Korban: Kami Biasa Lewat Sini
Tragedi Stadion Kanjuruhan nampaknya belum bisa dilupakan oleh masyarakat meski sudah sebulan lebih berlalu
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Rifky Edgar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Tragedi Stadion Kanjuruhan nampaknya belum bisa dilupakan oleh masyarakat meski sudah sebulan lebih berlalu.
Hal ini terbukti, dari masih banyak peziarah yang berkunjung ke Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu (5/11/2022).
Kedatangan para peziarah ini ialah untuk mendoakan arwah korban Tragedi Kanjuruhan.
Beberapa dari mereka ada yang melakukan tabur bunga di depan patung Singa, dan ada yang langsung di depan pintu masuk Stadion.
Pintu 11,12 dan 13 Stadion Kanjuruhan menjadi pintu yang paling banyak dipenuhi oleh kiriman bunga, dan berbagai macam pernak-pernik suporter.
Maklum saja, di pintu tersebut merupakan titik terparah jatuhnya korban jiwa saat Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu.
"Saya datang ke sini untuk mendoakan rekan kerja saya yang meninggal dunia," ucap Nanik Diah, warga Randu Agung, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang saat ditemui Surya.
Perempuan paruh baya itu mengatakan, bahwa dirinya baru pertama kali ini datang ke Stadion Kanjuruhan pasca insiden Tragedi Kanjuruhan.
Kedatangan dia tak lain, ialah untuk mendoakan arwah rekan kerjanya yang bernama Fuad.
Baca juga: Tak Lagi Jabat Presiden Arema FC, Gilang: Semua Fasilitas dan Bus Saya Hibahkan untuk Klub
Dia datang bersama anak perempuannya, dan langsung berkunjung ke pintu 12 dan 13 Stadion Kanjuruhan.
"Saya meyakini, almarhum menonton Arema di antara pintu tersebut. Karena biasanya kalau kami orang kantor nonton Arema pasti masuknya lewat sini," ujarnya.
Selain Nanik, ada lagi Khoirul, warga Kasin Kota Malang, yang melakukan ziarah di pintu 13 Stadion Kanjuruhan.
Dia sempat terenyuh, setelah melihat beberapa foto korban yang dipajang di depan pintu 13 Stadion Kanjuruhan.
Meski tidak ada keluarga, atau rekannya yang menjadi korban, namun kedatangan dirinya ke Stadion Kanjuruhan hanya untuk mengirimkan doa.