Badminton
Australian Open 2022: Pola Permainan Tidak Keluar, Tunggal Putra Indonesia Berguguran
Dua tunggal putra Indonesia, Shesar Hiren Rhustavito dan Chico Aura Dwi Wardoyo harus angkat koper lebih cepat di Australian Open 2022.
TRIBUNJATIM.COM - Sejumlah wakil Indonesia mulai berguguran di babak pertama Australian Open 2022.
Kali ini, dua tunggal putra Indonesia, Shesar Hiren Rhustavito dan Chico Aura Dwi Wardoyo harus angkat koper lebih cepat setelah ditaklukkan lawan masing-masing.
Vito harus mengakui keunggulan tunggal putra Jepang, Kodai Naraoka.
Sebelum pertandingan, Shesar masih dibayang-bayangi kekalahan pada turnamen French Open 2022.
Kala itu, pada babak kedua French Open 2022 Shesar harus mengakui keunggulan Naraoka meski sempat memetik kemenangan pada gim pertama.
Bertanding di Quay Centre, Sydney Olympic Park, Sydney, pada hari Rabu (16/11/2022), lagi-lagi Shesar harus menelan pil pahit karena kalah dengan skor akhir 11-21, 8-21.
Baca juga: Hasil Australian Open 2022: Gebuk Duet Taiwan via Rubber Game, Dejan/Gloria Lanjut ke Perempat Final
Sejak awal gim pertama, Shesar sudah berada di bawah kendali permainan Naraoka, pasalnya Shesar kesulitan untuk mengembangkan pola permainan yang diinginkannya.
Sepanjang gim pertama, tercatat pemain ranking 21 dunia tersebut hanya mampu memimpin satu kali saja, itupun terjadi pada awal-awal gim pertama.
Hal serupa kembali terjadi pada gim kedua, Shesar seperti tidak berkutik di bawah kendali permainan Naraoka.
Hasilnya Shesar hanya memiliki sedikit peluang untuk menciptakan angka, disisi lain Naraoka tampil solid dan berhasil menciptakan angka demi angka untuk memenangkan pertandingan.
Shesar tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya akibat kekalahan pada pertandingan tersebut, pasalnya Shesar mengaku bahwa fisiknya belum merasakan capek.
Menurut Shesar salah satu penyebab kekalahannya pada pertandingan tersbut, adalah kegagalan dalam menjalankan strategi yang telah direncanakan.
Shesar mengakui bahwa permainannya tidak keluar sama sekali, strategi yang telah direncanakan untuk meredam permainan Naraoka juga tidak berjalan dengan semestinya.
"Rasanya saya belum capek. Saya seperti belum main, tahu-tahu sudah kalah. Meskipun begitu, harus diakui, dia memang ulet," ucap Shesar dikutip BolaSport.com dari rilis resmi PBSI, Kamis (17/11/2022)
"Dari awal saya akui, pola permainan saya polos. Pola yang ingin saya terapkan, tidak keluar sama sekali. Saya kecewa dengan kekalahan ini."
Hal serupa juga dialami oleh Chico yang bertemu dengan wakil China, Li Shi Feng.
Chico yang sempat unggul pada gim pertama harus ikut berkemas lebih awal setelah kalah dengan skor akhir 21-14, 17-21, 21-8.
Sebenarnya Chico pada gim kedua mampu meladeni permainan dari Feng, dimana kedua pemain bermain sangat ketat.
Sayang sekali ketika permainan sedang memanas, Chico kehilangan momentumnya untuk kembali meraih kemenangan seperti pada gim pertama.
Juara Malaysia Masters 2022 tersebut tidak mampu memanfaatkan setiap peluang yang tercipta pada akhir gim kedua, hasilnya Chico harus menelan kekalahan dan dipaksa bermain ke gim ketiga.
Pada gim ketiga permainan Chico tidak bisa berkembang sejak awal, Feng memanfaatkan hal tersebut dengan sangat baik untuk memetik kemenangan.
Usai pertandingan Chico mengakui bahwa permainannya pada gim kedua dan ketiga terlalu monoton sehingga kesulitan keluar dari tekanan Feng.
Selain itu banyak melakukan kesalahan sendiri juga menjadi faktor penyumbang yang membuat Chico harus menelan kekalahan dari Feng.
"Sayang di gim kedua, saya gagal mempertahankan pola main. Di gim kedua saya terlalu monoton yang membuat lawan mudah mengontrol. Saya banyak melakukan kesalahan sendiri," ucap Chico.
"Gim ketiga lawan main lebih enak, sementara saya jadi tertekan. Susah keluar dari tekanan dan banyak salah sendiri."
Tommy Sugiarto melengkapi kegagalan dua wakil Indonesia lainnya di Australian Open 2022, pemain profesional tersebut kalah dari wakil China lainnya Lu Guang Zu.
Artikel ini telah tayang di Bolasport.com
ikuti berita seputar Badminton