Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Piala Dunia 2022

Kembali Jadi Volunteer Piala Dunia, Mita Yulian Sasmita Bagikan Tips dan Triknya: Tahun Ini Berbeda

Mita Yulian Sasmita membagikan tips untuk lolos menjadi Volunteer Piala Dunia. Simak kisahnya.

Dok Pribadi Mita Yulian Sasmita
Mita Yulian Sasmita berhasil lolos dua kali menjadi volunteer di ajang sepakbola bergengsi Piala Dunia. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luthfi Husnika

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Mita Yulian Sasmita berhasil lolos dua kali menjadi volunteer di ajang sepakbola bergengsi Piala Dunia.

Perempuan kelahiran Depok tersebut menjadi volunteer Indonesia dalam gelaran Piala Dunia 2018 Rusia dan Piala Dunia 2022 Qatar.

Mita memang sejak lama mendambakan dirinya bisa bergabung di ajang sepakbola terbesar tersebut.

Ketika ada kesempatan, Mita langsung mencoba.

Tahun 2016 ia sukses mengikuti seleksi dan lolos ke Piala Dunia Rusia sedangkan tahun ini, Mita kembali dipercaya untuk mengisi formasi volunteer di Piala Dunia Qatar.

Sejak keberhasilannya lolos seleksi Piala Dunia Rusia 2018 lalu, banyak yang mengirim pesan pada Mita.

Baca juga: Hasil Uji Coba Jelang Piala Dunia: Belgia Dapat Alarm Bahaya, Striker Persija Bobol Gawang Serbia

Mereka menanyakan bagaimana alur pendaftaran Piala Dunia Qatar hingga tips supaya bisa lolos.

"Banyak banget yang DM ke Instagram maupun chat personal via WhatsApp."

"Saya yang awalnya tidak mendaftar di Piala Dunia Qatar jadi ikut mendaftar supaya tahu alurnya dan bisa membantu yang kesulitan daftar," kata Mita.

Keberuntungan justru datang pada Mita. Ia dinyatakan lolos kembali menjadi volunteer.

Dari sana, semakin banyak yang bertanya bagaimana cara supaya bisa mengikuti jejak perempuan kelahiran 23 Juli tersebut.

Mita menyebut, untuk bisa berhasil lolos di tahapan seleksi, peserta harus mengisi semua data diri dengan benar. Kesesuaian data ini juga menjadi pertimbangan penting.

Selain itu, ada beberapa bagian tes yang tidak bisa diisi dengan mudah, karena bukan merupakan pilihan ganda.

"Ada bagian tes essay yang isiannya ini bergantung pada kita. Tapi justru ini bagian paling penting menurutku."

"Seperti contohnya mengapa tertarik untuk menjadi volunteer. Ini jangan sampai diisi asal-asalan," papar Mita.

Mita mengimbau untuk mengisi bagian essay ini benar-benar dilakukan dari hari. Alasan yang dituliskan harus bisa meyakinkan para perekrut untuk meloloskan peserta.

Tak hanya alasan terkuat, namun juga akan dinilai mana yang paling layak.

"Maka dari itu harus diisi sungguh-sungguh. Biasanya kalau memang sungguh-sungguh pasti akan terlihat dari hasil jawabannya," ujarnya.

Ditanya soal apakah kemampuan berbahasa Inggris menjadi tolak ukur penting dalam seleksi, Mita menyebut setiap seleksi memiliki kriteria berbeda.

Menurutnya, saat seleksi volunteer Piala Dunia Rusia 2018 lalu, Mita diharuskan mengikuti tes bahasa Inggris terlebih dahulu.

Jika lolos, ia baru bisa mengikuti tahapan tes selanjutnya.

Mita Yulian Sasmita lolos menjadi volunteer di ajang sepakbola bergengsi Piala Dunia
Mita Yulian Sasmita lolos menjadi volunteer di ajang sepakbola bergengsi Piala Dunia (Dok Pribadi Mita Yulian Sasmita)

"Nah tapi kalau yang tahun ini berbeda. Tidak ada tes bahasa Inggris. Hanya saja saat sudah lolos akan ada pelatihan untuk bahasa Inggris."

"Tapi tidak menjadi tolak ukur lolos atau tidak. Berbeda dengan sebelumnya. Namun menurut saya memang diharapkan kemampuan bahasa Inggris para peserta ini intermediate."

"Mengingat komunikasi semua dilakukan menggunakan bahasa tersebut," sambung Mita.

Mita berpesan supaya para anak muda atau siapapun yang ingin memiliki pengalaman sepertinya untuk tak takut mencoba.

Meski terlihat sulit, Mita membuktikan bahwa kesungguhan akan membawanya menggapai mimpi.

Ikuti berita seputar Piala Dunia 2022

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved