Berita Tulungagung
Muspimnas PMII di Tulunggaung Ricuh, Satu Orang Luka di Kepala usai Kejatuhan Badik dari Lantai Atas
Kerusuhan terjadi di arena Muspimnas PMII Kampus UIN Satu Tulungagung, Minggu (20/11/2022) Seorang peserta bahkan mengalami luka karena terkena badik.
Penulis: David Yohanes | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Kerusuhan terjadi di arena Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Kampus UIN Satu Tulungagung, Minggu (20/11/2022) sekitar pukul 22.00 WIB. Seorang peserta bahkan mengalami luka karena terkena badik.
Menurut seorang peserta yang ditemui di Kampus UIN Satu Tulungagung, saat kericuhan terjadi selepas pembahasan Tata Tertib (Tatib).
"Saat keributan itu, ada yang menjatuhkan badik dari lantai atas lalu mengenai bagian belakang kepala seorang peserta," ucap sumber ini.
Koordinator Acara Paniti Lokal Muspimnas PMII, Mohammad Syafii membenarkan ada yang terluka karena senjata tajam.
Korban mengeluarkan darah karena senjata tajam itu, namun lukanya tidak terlalu parah.
"Korban sudah mendapat perawatan karena mengeluarkan darah. Tapi tidak berbahaya," ucap Syafii.
Baca juga: Bentrok di Arena Muspimnas PMII, Polisi Evakuasi Puluhan Peserta dan Sita Sebilah Badik
Menurutnya, kericuhan ini terjadi karena konflik lama di era Kongres.
Konflik itu lalu masih terbawa hingga ke pelaksanaan Muspimnas ini.
Mereka yang terlibat kericuhan adalah massa rombongan liar atau disebutnya Romli dari Indonesia timur.
"Sebenarnya tidak semua peserta Indonesia timur. Sekitar 70 persen Indonesia timur pro Muspimnas ini, 30 persen kontra," ungkap Syafii.
Mereka yang kontra ini lah yang melakukan upaya menggagalkan Muspimnas.
Upaya ini mendapat perlawanan dari mereka yang pro Muspimnas.
Selain itu ada massa dari luar gedung yang ikut melakukan pengepungan terhadap mereka yang kontra.
"Massa dari UKM pencak silat sudah bersiaga di luar. Mereka tidak terima Kampus UIN Tulungagung digunakan ajang kerusuhan," ungkap Syafii.