Gempa Cianjur
Jerit Lirih Ibu Hamil Tertimbun, Ibu Muda Lain Tewas Hamil 9 Bulan, Ada 145 Gempa Susulan di Cianjur
Jeritan lirih minta tolong terdengar sayup-sayup dari sebuah timbunan bangunan rumah tinggal ibu hamil 5 bulan dan 9 bulan.
Penulis: Ignatia | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Banyaknya korban bergelimpangan imbas gempa Cianjur yang terjadi Senin (21/11/2022) menyimpan cerita duka mendalam.
Terutama bagi keluarga ratusan korban jiwa yang tertimbun bangunan hingga terluka parah.
Dampak gempa Cianjur ternyata terasa oleh keluarga yang ditinggalkan.
Bahkan masih banyak korban yang sampai saat ini masih belum ditemukan akibat tertimbun reruntuhan bangunan.
Kisah-kisah pilu pun berdatangan, termasuk perjuangan para ibu hamil menyelamatkan diri dari gempa.
Cerita memilukan datang dari dua orang ibu hamil yang terdampak gempa Cianjur.
Satu di antaranya meregang nyawa padahal sedang hamil bayi 9 bulan.
Kondisi memilukan lain dialami ibu muda hamil 5 bulan yang tak kunjung mendapat bantuan.
Jeritan lirih sayup-sayup terdengar saat beberapa warga mencari dan mengevakuasi para korban.
Gempa yang berpusat di Cianjur memiliki gelombang magnitudo sebesar 5,6 SR.
Baca juga: Kondisi Sebenarnya Rumah Lesty Imbas Gempa Cianjur, Dedek Pasrah: Ya Allah, Doakan Kampung Halaman
Meski tidak besar, BMKG telah menyebutkan gempa bumi ini memiliki karakter dampak yang merusak.
Hal itu terbukti dengan kerusakan parah yang terjadi di setiap sudut kawasan Cianjur diikuti dengan 145 kali gempa susulan lainnya
Wanita hamil 5 bulan suaranya terdengar menjerit lirih ketika gempa terjadi.
Perempuan dengan nyawa lain di dalam rahimnya itupun menjerit kesakitan.

Suara perempuan lirih lemas minta tolong didengar oleh tiga orang dari sebuah rumah yang ambruk di kawasan Kampung Seulaeurih, Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.