Otomotif
Inilah Alasan Memakai Pertamax Jauh Lebih Menguntungkan Dibanding Pertalite, Ini Penjelasan Ahli
Mayoritas masyarakat tidak menyadari jika penggunaan Pertalite ternyata lebih boros dibandingkan Pertamax.
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Taufiqur Rohman
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Mayoritas masyarakat tidak menyadari jika penggunaan Pertalite ternyata lebih boros dibandingkan Pertamax.
Sebab ketika menggunakan bahan bakar dengan Ron lebih tinggi, masyarakat dapat mencapai jarak tempuh lebih jauh.
Kepala Pusat Kebijakan Keenergian Institut Teknologi Bandung (ITB), Retno Gumilang mengatakan, penggunaan Ron lebih tinggi sebenarnya memberi keuntungan lebih besar bagi masyarakat.
Untuk itu informasi ini harus dikampanyekan lebih masif.
"Jadi kalau bensin ramah lingkungannya naik dibandingkan Ron 88, masyarakat masih bisa menerimanya."
"Kenapa? Karena dibalik itu kualitas bensin yang baik itu tidak hanya memiliki dampak pada lingkungan, tetapi dari (jarak tempuh) kilometernya ternyata lebih panjang, dibandingkan dengan Ron lebih rendah," kata Gumilang. Rabu (30/11/22).
Untuk itu, lanjutnya, pemerintah harus mulai mendorong masyarakat untuk menggunakan Ron 92 atau Pertamax, dan meninggalkan Ron 90 atau Pertalite.
Sebab, pembakaran yang baik akan menyebabkan penghematan BBM.
"Ada selisih heating value yang menyebabkan lebih hemat. Sehingga perhitungan keekonomiannya harus mempertimbangkan itu," ujar Gumilang.
Untuk memotivasi masyarakat beralih, Gumilang menyarankan agar pemerintah memberikan subsidi kepada BBM dengan Ron lebih tinggi.
Sehingga BBM yang dikonsumsi masyarakat jauh lebih hemat dan ramah lingkungan.
"Kalau memang mau subsidi yang lebih ramah lingkungan, atau kalau kita sudah bicara bentuk bahan bakar lainnya, Biofuel, itulah yang disubsidi," ujarnya.
Walaupun demikian, Gumilang pun menyadari bahwa penghapusan subsidi atau insentif untuk Pertalite tidak bisa langsung dilakukan.
Namun upaya untuk mengajak masyarakat beralih ke Pertamax merupakan satu keharusan.