Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Gresik

Harunya Warga Balongpanggang Gresik saat Pasung di Kakinya Dilepaskan, Disaksikan Mensos

Warga Desa Wahas, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik akhirnya bisa lepas pasung setelah belasan tahun.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Willy Abraham
Kadinsos Gresik dr Ummi Khoiroh didampingi Kepala Sentra Margo Laras di Pati, Jiwaningsih melepas pasung Supandi di Desa Wahas, Kecamatan Balongpanggang, Gresik, Kamis (15/12/2022). 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham


TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Warga Desa Wahas, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik akhirnya bisa lepas pasung setelah belasan tahun.

Lepasnya rantai di kaki pria bernama Supandi disaksikan langsung Menteri Sosial Tri Rismaharini melalui zoom.

Pelepasan pasung ini dilakukan serentak di Indonesia dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional dan Hari kesetiakawanan Sosial Nasional Tahun 2022, Kementerian Sosial Rl mengadakan serangkaian acara yang difokuskan untuk memberikan pelayanan langsung bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).

Rangkaian acara peringatan tersebut diantaranva indonesia Mendengar, Indonesia Melihat, Indonesia Melangkah, pembebasan Pasung, dan operasi katarak gratis yang pelaksanaannya melalui UPT milik Kementerian Sosial RI yang Tersebar di beberapa wilayah di Indonesia, salah satu diantaranya adalah Sentra Margo Laras di Pati.

Sentra Margo Laras di Pati membantu melepas pasung Supandi yang berada di sebuah ruangan letaknya di bagian belakang rumah. Supandi sehari-hari menghabiskan waktu di sana dalam kondisi kaki dirantai.

Kondisinya yang terus membaik, Supandi akhirnya bisa dilepas pasung.

Dia sempat meminum kopi dan berkomunikasi dengan tim Sentra Margo Laras dan Dinas Sosial Gresik bersama Forkopimcam Balongpanggang.

Menteri Tri Rismaharini yang menyaksikan melalui zoom melihat langsung Supandi saat dibawa masuk ke dalam mobil untuk dievakuasi ke Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya.

“Saudara kita pasti punya kelebihan , kita semua mensupport masyarakat disabilitas di seluruh Indonesia, untuk mereka mampu dan berdaya untuk mengakses apaun pendidikan kesehatan hingga masalah ekonomi. Mereka bisa. Kita ingin kedepannya bukan dibelas kasihani, tapi mereka kita fasilitasi sama untuk berhasil dan sukses,” ujar Risma melalui zoom.

Kepala Sentra Margo Laras di Pati, Jiwaningsih mengatakan kegiatan bebas pasung di Gresik dimulai tangga; 14,15,16 Desember 2022 dengan sasaran sebanyak 4 Orang dengan Gangguan Jiwa (ODG). Berlokasi di wilayah Gresik diantaranya di Wringinanom dan Balongpanggang.

Persiapan pelepasan pasung dilakukan dengan menjalin koordinasi dengan Dinas Sosial Gresik, Dinas Sosial PP Gresik, Dinas Kesehatan, Puskesmas Kesambenkulon, Puskesmas Balongpanggang, Puskesmas Wringinanom, Tokoh Masyarakat dan pihak keluarga.

Dalam bebera hari terakhir ini, ODGJ tersebut secara berkala telah mendapatkan penanganan kesehatan kejiwaan melalui kunjungan rumah dari dokter jiwa dan

Puskesmas Kesambenkulon, Puskesmas Wringinanom, Puskesmas Balongpanggang, Hal tersebut untuk memastikan kondisi kejwaan yang akan dibebas pasungkan stabil sebelum dilakukan pembebasan pasung.

“Bagi 4(empat) ODGJ, Setelah pelepasan pasung, ODGJ dibawa menuju rumah sakit Jiwa Menur Surabaya Provinsi Jawa Timur untuk mendapat perawatan medis sementara demi mendapat perawatan lebih lanjut,”. Kata Jiwaningsih.

Selanjutnya, Sentra Margo Laras di Pati juga melakukan kegiatan operasi katarak gratis.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gresik, dr Ummi Khoiroh mengatakan sampai hari ini masih tersisa 10 ODGJ yang dipasung.

Pihaknya mendapat mandat dari Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Wabup Gresik Aminatun Habibah memilki target Gresik bebas pasung pada tahun 2024.

Pihaknya terus melakukan komunikasi, koordinasi pihak terkait ODGJ.

Tidak hanya menjadi kewenangan Dinsos saja, ada pihak lain, seperti dinas kesehatan melalui jajarannya puskesmas, bidan desa, keamanan TNI-Polri.

“Dinsos Gresik ODGJ tidak hanya sekedar bersama-sama merujuk, melainkan setelah dirujuk ke RSJ Menur Surabaya dan ditangani 21 hari sisi kesehatan, di sini justru kerja dimulai. Kita harus rutin, kontinyu, dinkes memastikan mereka minum obat, orang-orang di sekitar membantu mengawasi mensosialisai dengan masyarkat sekitarnya, tidak mendapat diskriminasi,” imbuh Ummi.

Baca juga: Wujudkan Wilayah Bebas Pasung, Dinsos PPPA Nganjuk Kirim 5 Penderita ODGJ ke RSJ Menur Surabaya


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved