KPK OTT Pimpinan DPRD Jatim
Dua Jabatan Strategis Lowong, Pengamat Nilai Golkar Perlu Pikirkan Pengganti Sahat Tua Simanjuntak
Pengamat politik dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Moch Mubarok Muharam menilai Partai Golkar perlu segera memikirkan pengganti posisi Sahat Tu
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pengamat politik dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Moch Mubarok Muharam menilai Partai Golkar perlu segera memikirkan pengganti posisi Sahat Tua Simanjuntak.
Hal itu setelah Sahat Tua Simanjuntak ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam dugaan suap dana hibah.
Baik posisi Wakil Ketua DPRD Jatim maupun Sekretaris Golkar Jatim dinilai penting untuk segera dipikirkan partai beringin.
"Memang harus ada penggantinya karena, pertama, Sahat tidak mungkin memegang jabatan itu lagi, khususnya wakil ketua dewan. Kedua, jabatan yang dipegang oleh Sahat itu adalah jabatan penting," kata Mubarok, Minggu (18/12/2022).
Dalam pandangan Mubarok, misalnya jabatan Wakil Ketua DPRD Jatim yang menjadi jatah Golkar perlu diisi pasca kosong ditinggalkan Sahat yang saat ini berurusan dengan KPK. Posisi ini penting diisi, lantaran sebagai representasi kekuatan politik Golkar di parlemen.
"Dengan tetap mempertahankan Sahat, padahal posisinya menjadi tahanan politik, akan membuat pengaruh Golkar di parlemen akan berkurang. Dengan berkurangnya pengaruh di parlemen, akan mengurangi pengaruh Golkar terhadap pemerintah provinsi," tambah Mubarok.
Baca juga: Tersandung Kasus Korupsi, Jabatan Sahat Tua Simanjuntak Jadi Rebutan, Ini Sejumlah Sosok Potensial
Begitu pula jabatan Sekretaris DPD Partai Golkar Jatim. Mubarok mengatakan, dalam struktural partai posisi ini strategis lantaran memiliki pengaruh yang luar biasa setelah jabatan ketua partai. Begitu pula dengan fungsi administrasi partai, posisi Sekretaris memiliki peran penting.
Sehingga, Mubarok menyarankan agar posisi lowong yang ditinggalkan Sahat saat ini segera dipikirkan oleh Partai Golkar.
"Jabatan Sekretaris Partai Golkar seharusnya juga harus diganti, karena jabatan itu adalah jabatan yang paling penting di partai setelah jabatan ketua," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Timur hingga saat ini belum memutuskan pengganti Sahat Tua Simanjuntak dari sejumlah posisi yang sekarang lowong.
Setidaknya ada dua posisi yang ditinggalkan Sahat pasca terjerat perkara suap dana hibah dan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, yakni Wakil Ketua DPRD Jawa Timur dan Sekretaris DPD Partai Golkar Jatim