Pembunuhan Brigadir J
Pengakuan Dokter yang Pindah Otak Brigadir J ke Perut, 'Itu SOP', Sosoknya Masih Muda dan Jadi Dosen
Farah Primadani Karouw dokter pertama yang mengautopsi jasad Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat. Ini pengakuannya soal otak pindah ke perut.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
Tujuannya, tim kedokteran bakal melakukan proses embalming pasca autopsi jenazah.
"Pada saat itu pengembalian itu masuk intinya ke dalam rongga tubuh karena akan dilakukan proses tindakan embalming pasca autopsi.
Sehingga untuk memaksimalkan embalming itu kami rendam ke dalam formalin lalu kami masukan ke dalam rongga perutnya," jelasnya.
Lebih lanjut, Farah menuturkan bahwa proses autopsi juga telah dilakukan sesuai prosedur.
Dia bilang, pemindahan otak ke rongga perut adalah sesuatu yang wajar.
"Itu SOP kami semua organ yang sudah diperiksa itu kami masukkan ke dalam rongga tubuh.
Diambil ataupun ditinggalkan di luar rongga tubuh," tukas dia.
Sosok Farah Primadani Kaurow
Dikutip dari tayangan KompasTV, Farah lahir di Jakarta pada 30 Oktober 1989.
Namun, saat ini ia bertempat tinggal di Kota Bekasi, Jawa Barat.
Ia bekerja di Instalasi Kedokteran Forensik RS Bhayangkara Pusdokkes Polri Jakarta Timur
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com di mesin pencarian Google, nama Farah terdaftar di database Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Ia merupakan anggota IDI Cabang Kota Bekasi dengan Nomor Pokok Anggota (NPA) 132146.
Baca juga: Ferdy Sambo Akui Rekaman CCTV Ada Brigadir J Masih Hidup Bikin Skenarionya Kacau, Sempat Yakin
Farah mengawali studinya di Universitas Yarsi dengan mengambil program studi Pendidikan Dokter pada 2007.
Ia kemudian lulus di tahun 2011 dan melanjutkan studi untuk profesi dokter di universitas yang sama.