Berita Malang
Tragedi Malang Berdarah, Wanita Bersuami Diduga Dibunuh Selingkuhan, Tetangga Ungkap Fakta Penting
Linawati (33), warga Dusun Licin, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading yang tewas dibunuh oleh selingkuhannya,
Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Lu'lu'ul Isnainiyah
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Linawati (33), warga Dusun Licin, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Malang yang tewas dibunuh oleh selingkuhannya, Sukarni (30) itu sempat cekcok.
Diketahui Lina yang masih menjadi istri sah Ngadiman (38) sempat kabur dengan Sukarni di Batam.
Mereka kabur selama empat tahun hingga memiliki anak perempuan yang berusia dua tahun.
Hal ini diungkapkan oleh tetangga korban yang mengetahui kisah Lina.
"Lina itu sudah punya suami, terus suka sama yang bunuh itu. Akhirnya mereka kabur berdua ke Batam," ujar tetangga korban yang biasa disapa Mak Legi.
Lina yang saat itu kabur dari rumah meninggalkan seorang anak perempuan dan suami sahnya.
Setelah empat tahun di Batam, Mak Legi mengatakan Lina pulang ke Ampelgading sejak 15 hari yang lalu.
Lina yang saat itu pulang tak langsung menuju ke rumah suaminya. Ia lebih menuju ke rumah ayahnya di desa lainnya bersama anak perempuan dari selingkuhannya.
"Pulang itu ke rumah ayahnya dulu, terus minta dianterin ke rumah suaminya. Ternyata suaminya masih mau menerima kehadiran Lina," ujarnya.
Selama di rumah suami sahnya, Mak Legi mengatakan jika sempat berbincang dengan Lina di rumahnya.
Ibu dari dua anak itu bercerita jika selama di Batam sering terjadi cekcok dengan selingkuhannya, Sukarni.
"Si korban ini bilang, di sana sering berantem. Soalnya ngasih uang sehari-hari itu gak cukup. Buat makan aja juga gak cukup," ucap Mak Legi.
Ia meneruskan, sejak terjadi cekcok, Lina pun mengancam untuk pulang ke rumah dan kembali ke suaminya.
Dan suatu hari, Lina memutuskan untuk pulang ke Ampelgading dengan anak perempuannya tersebut.
Menurut penuturan Mak Legi, saat di rumah Lina sempat melakukan panggilan telepon dengan Sukarni.
"Di rumah juga mereka telponan, masih berantem juga. Tapi Lina gak cerita ke saya apa yang dibicarakan," tutur perempuan berusia 60 tahun itu.
Hingga tiba hari di mana Lina dibunuh, Mak Legi begitu syok setelah mendengarnya. Padahal dua hari yang lalu, mereka masih saling bertegur sapa.
Menurutnya, Sukarni tiba dari Batam ke Dusun Licin pada waktu malam hari sebelum ia melakukan aksinya tersebut.
Bahkan kepulangan Sukarni tidak ada yang mengetahuinya.
Diduga Sukarni pulang dengan menyelinap tanpa menuju ke rumahnya yang ada di Dusun Licin.
"Sepertinya pulang pas malam hari sebelum kejadian. Orang sekitar aja gak ada yang tahu, ibunya juga posisi tidak di rumah," ucapnya.
Saat kejadian, ia mengatakan jika anak pertama Lina yang berusia lima tahun meminta tolong kepada tetangga jika ibunya telah telah dibunuh oleh Sukarni.
Menantu dari Mak Legi pun ikut menghampiri kediaman Lina untuk memastikan apa yang terjadi.
Ketika sampai di depan rumah, menantu Mak Lina syok ketika melihat Sukarni keluar dari rumah memegang senjata tajam yang berlumuran darah.
"Menantu saya lihat Sukarni pegang pisau terus ditodongkan kan juga. Menantu saya sampai jatuh saking takutnya," ujarnya.
Karena tidak berani melawan, Sukarni langsung lari menuju ke arah perkebunan di dekat rumah Lina.
Seketika warga pun melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Ampelgading.
Hingga sampai saat ini polisi masih mengejar keberadaan Sukarni
Baca juga: Ada Luka Tusuk di Tubuh, Jenazah Perempuan Terduga Korban Pembunuhan di Tulungagung Dikenal Tertutup
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com