Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Cerita Nenek 2 Cucu di Surabaya Korban Jambret hingga Terseret 2 Meter, Padahal Sakit Vertigo

Sumiati (59) nenek dua cucu warga Jalan Raya Balongsari Tama Timur, RT 4, RW 4, Tandes, Surabaya menjadi korban kebrutalan dua orang jambret

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
THINKSTOCKS/ADRIAN HILMAN
Ilustrasi jambret di Surabaya 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA-Sumiati (59) nenek dua cucu warga Jalan Raya Balongsari Tama Timur, RT 4, RW 4, Tandes, Surabaya menjadi korban kebrutalan dua orang jambret, pada Rabu (21/12/2022) pagi.

Kalung emas seberat 9,5 gram senilai sembilan juta rupiah, yang menghiasi lehernya, ditarik paksa oleh dua orang laki-laki tak dikenal yang berboncengan motor jenis matik warna putih.

Tiga kali hentakan tarikan paksa yang dilakukan si eksekutor penjambretan tersebut, membuat tubuh kecil Sumiati yang beberapa tahun belakangan ini didiagnosis mengidap Vertigo itu, terseret sejauh dua meter.

Perhiasan kalung yang dibelinya sejak awal menikah itu, puluhan tahun lalu, berhasil digondol dua orang bandit tersebut. Dan Sumiati, hanya bisa berkalang rasa sakit karena luka memar di hampir sekujur tubuhnya.

Momen kebrutalan dua orang bandit berboncengan motor tersebut, sempat terekam kamera CCTV di ujung gang permukiman tersebut, dalam momen video berdurasi tak lebih dari delapan detik itu.

Menceritakan kembali peristiwa mengagetkan dua hari lalu itu, membuatnya geleng-geleng kepala, seraya mengelus dada. Antara bersyukur dan takut, bagi ibu lima anak itu, kini telah bercampur aduk.

Sumiati bersyukur karena dirinya masih diberikan kesempatan tetap hidup, meskipun mengalami pergulatan ngeri pada pagi hari itu, hingga dirinya terseret sejauh hampir 2,5 meter saat kalungnya ditarik si pelaku.

Namun disaat yang sama, ia juga masih merasa takut. Jika insiden serupa bakal menimpanya kembali. Apalagi dirinya selama ini juga berjualan di toko kelontong miliknya yang berlokasi di seberang depan lokasi dirinya terjerembab itu.

"Saya kepikiran bantingnya itu. Kok saya masih hidup. Padahal saya punya penyakit vertigo. Kalau kata dokter enggak boleh jatuh," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di kediamannya, seraya memegang siku lengan tangan kanan yang diperban karena keseleo, Jumat (23/12/2022).

Insiden tersebut terjadi saat dirinya baru pulang dari berbelanja barang kebutuhan toko dari pasar, dengan menumpang motor yang dikendarai oleh tetangga, Umik Roh, sekitar pukul 08.30 WIB.

Saat motor yang ditumpanginya berhenti tepat di depan Balai RW 04, dan Sumiati mulai turun dari boncengan motor tersebut. Muncul pemotor lain berboncengan dua orang, mendekati posisi tempat dirinya berdiri melalui lajur kiri jalanan tersebut.

Ia mengira pemotor tersebut merupakan pengendara biasa yang sedang melenggang menghindari posisi motor yang baru saja ditumpanginya.

Tak dinyana-nyana, terbaik seorang pria yang duduk diboncengan motor tersebut sekonyong-konyong menggapai kalung emas yang terdapat di lehernya.

"Langsung tarik-tarikan. 'Mik kalungku dijambret mik'. Sampai leher saya kebeler luka. Setelah itu saya teriak 'maling maling'. Dia narik lagi saya jatuh. Luka semua. Leher, lengan saya keseleo, kepala juga terbentur," jelasnya.

Cara si pelaku dengan setengah meremas saat menggapai kalung membuat kulit lehernya mengalami luka lecet. Mungkin karena ikatan kaling emasnya begitu kuat, Sumiati menyebut, pelaku sempat menghentak-hentak tarikan kalung di lehernya, sebanyak tiga kali.

Sebelum kemudian kalung tersebut terlepas dan berhasil digondol para pelaku. Hentakan yang terakhir, ternyata membuat tubuhnya rentanya itu, ikut terseret sejauh sekitar 2,5 meter ke arah selatan.

Dan kedua pelaku berhasil kabur menggeber kencang motornya menuju ujung gang yang berbatasan langsung dengan jalan utama Jalan Raya Balongsari Tama.

"Perkiraan saya, mereka mengikuti saya sejak perempatan Balongsari Gapura Blok 7," ungkapnya.

Sumiati mengaku sudah melaporkan insiden penjambretan tersebut ke markas kepolisian setempat. Dan berharap pelaku dapat segera ditangkap.

Mengingat, insiden kriminalitas serupa kerap terjadi di jalanan sekitar permukiman tempat tinggalnya.

Insiden penjambretan yang dialaminya itu, merupakan insiden kejahatan jalanan yang pertama kali dialaminya.

Namun, Sumiati mengungkapkan, toko kelontong kecilnya sepanjang tahun ini, sudah dua kali disatroni maling. Hingga membuat dua unit ponsel dan sebuah tabung gas elpiji tiga kg, raib, digarong maling yang kerap bermodus menanyakan area tempat kos.

"Kalau di depan gang saya, sering terjadi penjambretan. Toko saya juga sering dimaling. 2 HP hilang, kemudian elpiji 1 hilang. Modusnya, orangnya pura pura tanya kosan, saat saya tinggal tokonya. Memang toko sering saya tinggal gitu," pungkasnya.

Baca juga: BERITA TERPOPULER JATIM: Pertalite Bercampur Air di SPBU Tuban - Ayah Jambret Ponsel Demi Susu Anak

 


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved