Berita Viral
Lihat Ibunya Diperlakukan Kasar Mantan Calon Istrinya, Pria yang Batal Nikah H-1 Marah: Wong Tuo Aku
Anjas mengaku tak terima dan sakit hati melihat perlakuan mantan calon istrinya tersebut terhadap ibunya.
Penulis: Alga | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Anjas, pria batal nikah H-1 merasa sakit hati saat ibunda diperlakukan kasar oleh calon istri.
Pemuda asal Palembang tersebut menguak fakta di balik kehebohan kisah wanita batal nikah H-1 di medsos TikTok.
Tragedi ini awalnya diungkap oleh kakak Anjas yang menyebut jika sang adik batal menikah dengan calonnya.
Pernikahan batal pada H-1 karena kesepakatan di awal rupanya tak sesuai.
Hal itu lantaran calon mempelai wanita meminta kekurangan uang Rp700 ribu.
Baca juga: SOSOK Pengantin Wanita Batal Nikah H-1 Gegara Rp 700 Ribu, Profesi Terkuak, Rekan: Seleranya Tinggi
Uang tersebut disebutkan untuk keperluan perlengkapan resepsi, seperti tenda dan lainnya.
Pihak Anjas pun menyanggupi permintaan calon mempelai wanita tersebut dengan mencicilnya.
Namun saat berkunjung ke rumah calon mempelai wanita diduga di Baturaja, Sumatera Selatan, Anjas dan keluarga dibuat terkejut.
Bagaimana tidak, wanita itu sebelumnya mengklaim jika uang tambahan tersebut dibuat untuk kebutuhan tenda dan lain-lain.
Namun faktanya, ketika sampai di rumahnya, Anjas tak melihat adanya tenda untuk pernikahan.
Anjas dan keluarga pun syok melihat kondisi persiapan rumahnya jelang H-1 pernikahan.
Padahal di awal, kekurangan uang Rp700 ribu tersebut akan dipakai untuk perlengkapan resepsi.
"Itu uang tambahan untuk orang tua dia katanya, daktau mungkin kalu untuk tenda."
"Daktaunyo dak katek (tidak ada) tenda," ungkap Anjas, dikutip dari Tribun Sumsel, Jumat (23/12/2022).
Anjas mengaku syok melihat keadaan tenda yang dipesan bak tenda untuk acara kematian.
"Persiapannya kayak orang kematian malahan, tenda terpal bae, biasanya kan ada tenda putih biru."
"Ini dak katek, cuma sepetak satu terpal," lanjut Anjas.
Lebih dari itu, bibi korban yang ikut hadir pada saat kejadian tersebut, merasakan juga bahwa suasana saat di sana seperti tidak ada persiapan semaksimal mungkin.
Selain itu Anjas mengaku tak terima dan mempelai pria sakit hati melihat perlakuan mantan tunangannya tersebut terhadap ibunya.
Pasalnya wanita tersebut sempat mengancam hingga menunjuk sang ibunda tidak sopan.
Anjas lantas bersikeras membatalkan pernikahan tersebut pada H-1 pernikahan, pukul 2.00 WIB pagi hari.
"Aku marah lah (ibu ditunjuk-tunjuk) itu wong tuo aku," ujarnya.
Sang wanita itu pun disebut tak memiliki rasa penyesalan setelah dibatalkan pernikahannya.
Ia bahkan membenarkan ketika ditanya kepala desa soal mempelai wanita bentak orang tua si pria.
"Katek tejingok (enggak ada terlihat penyesalan) dari wajahnya, malah kadesnyo, aku ngomong dio ngebentak orang tua aku."
"Dio ngomong ado emang aku ngebentak, dak katek raso penyesalan dio ngomong cakitu," seru Anjas.
Baca juga: Keluarga Pengantin Wanita Batal Nikah Jawab Alasan Ngamuk soal Rp 700 Ribu: Anak Gadis Emang Mahal
Anjas pun mengaku lega setelah melepas untuk membatalkan pernikahannya dengan mantan tunangannya tersebut.
Pasalnya, diakui orang-orang sekitar Anjas, ia banyak berubah semenjak kenal dengan calon mempelai wanita tersebut.
Anjas mengatakan jika semua orang di sekitarnya menganggapnya berubah jadi sosok pendiam dan tak seperti biasanya.
Namun Anjas sama sekali tak menyadari soal perubahan pada dirinya tersebut.
"Jadi kalau kata teman dan keluarga juga."
"Saya setelah memutuskan untuk melamar dia itu mereka merasa ada yang aneh yang terjadi dengan diri saya."
"Katanya saya jadi pendiam dan tidak seperti biasanya,"tuturnya.
"Aku kalau depan keluarga aku kubagusin dia saking pinginnyo tuh (menikah)," ungkap Anjas.
Padahal dari awal berkenalan, Anjas mengaku kagum dengan mantan kekasihnya karena memiliki kebiasaan religius.
"Dia awal-awalnya salat bagus kata ayuk-ayuk aku, soalnya aku setahun empat kali ketemu," ungkap Anjas.

Pada saat masa pacaran yang mereka jalin kurang lebih selama satu tahun, mereka hanya bertemu sebanyak empat kali karena hubungan mereka jarak jauh.
"Dulu pernah juga diajak ke rumah ini dan orangnya ya baik, dan kata kakak juga orangnya berakhlak baik," ujar Anjas.
Anjas memang kenal dengan wanita tersebut berawal dari kakaknya, Elsa, yang menjodohkan dia dengan wanita tersebut dan mereka saling komunikasi dengan WhatsApp.
Setelah menjalin hubungan dekat serta pacaran, akhirnya Anjas memberanikan diri untuk melamar wanita idamannya.
Namun pada saat hendak melamar, wanita ini juga sempat berbicara kepada Anjas.
Yakni bahwa ada juga seorang anggota kepolisian hendak melamarnya, jadi untuk mendapatkan dirinya Anjas harus bersaing ketat.
Karena takut idamannya sudah dilamar oleh orang lain, maka dia segera melamar wanita tersebut.
Dari selesai lamaran itulah, mulailah wanita ini sering meminta ini dan itu ke Anjas.