Pandemi Melandai, Tren Bedah Plastik Makin Diminati
Seiring masa pemulihan Pandemi Covid-19 sekaligus tantangan baru memperbaiki proporsi wajah dan tubuh menyedot minat masyarakat untuk bedah plastik.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Taufiqur Rohman
Laporan Wartawan TribunJatim.com Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Seiring memasuki masa pemulihan Pandemi Covid-19 sekaligus tantangan baru memperbaiki proporsi wajah dan tubuh menyedot minat masyarakat untuk melakukan bedah plastik.
Hal ini diakui Ketua Team dokter spesialis bedah plastik di Miracle Aesthetic Surgery Center Prof Dr dr David Perdanakusuma yang mengatakan, banyak hal yang mempengaruhi proporsi wajah dan tubuh dari kebiasaan yang mungkin diabaikan selama masa pandemi.
Dicontohkannya, seperti makan dengan porsi yang lebih banyak dari biasanya dan minimnya aktivitas yang dilakukan di rumah, tidak membeli produk-produk kecantikan, tidak melakukan perawatan di klinik yang dapat memberikan dampak negatif pada tubuh.
“MASC sangat mumpuni untuk memberikan pelayanan bedah estetika yang berkualitas dan aman,” kata Prof. Dr. dr. David Perdanakusuma selaku Ketua Team dokter spesialis bedah plastik di MASC.
dr David mengatakan, masa pemulihan dari pandemi Covid-19 membuat masyarakat kembali memperhatikan perawatan proporsi wajah dan tubuh.
Beberapa prosedur perawatan pun mulai banyak diminati dan menjadi tren pasca pandemi, di antaranya, Blepharoplasty, Rhinoplasty, Face Lifting, dan Liposuction.
“Kini masyarakat telah memasuki masa pemulihan dan mulai kembali memperhatikan penampilan fisik. Maka perawatan bedah plastik estetik menjadi kebutuhan atau solusi,” kata Prof. Dr. dr. David Perdanakusuma di MASC Citraland Surabaya, beberapa waktu lalu.
Selanjutnya, dr. David menjelaskan, Blepharoplasty merupakan prosedur operasi estetik pada area seputar mata seperti pengurangan kulit, lemak dan otot, membuat dan mengoreksi lipatan mata dan memperbaiki kantung mata.
Sedangkan Rhinoplasty memberikan estetika tambahan pada hidung sehingga hidung lebih proporsional sesuai dengan hidung pada orang Asia.
Prosedur pembedahan estetik lainnya yaitu, Face Lifting yang merupakan teknik untuk mengembalikan fitur atau kontur wajah kembali muda.
Selain itu juga tindakan Liposuction yang berfungsi untuk mengurangi tumpukan lemak berlebih sehingga didapatkan kontur tubuh yang lebih ramping dan proporsional.
“Setelah melalui proses pembedahan, pada umumnya mereka ingin terus mempertahankan tampilan wajah dan tubuh yang baik paska pembedahan tersebut,” katanya.
Para pasien yang telah mendapat tindakan juga dianjurkan untuk tetap menjaga pola makan, menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh dan melakukan olahraga rutin.
Hal ini untuk dapat mempertahankan perawatan wajah dan tubuh mereka.
“Selain memberikan hasil yang positif, pembedahan plastik estetik adalah prosedur yang dapat memicu semangat dan motivasi tersendiri bagi orang yang melakukannya,” katanya.
Sementara itu, salah satu tim dokter dari MSAC dr. Beta Subakti N., Sp.Bp.RE (K), memaparkan, pasien dengan rentang usia 20-30 tahun banyak melakukan prosedur bedah estetik dibagian hidung atau prosedur Rhinoplasty.
Prosedur ini menampilkan hidung yang lebih mancung atau dengan Blepharoplasty yang bertujuan untuk melebarkan kelopak mata.
“Karena sebagian besar orang Asia secara genetik memiliki bentuk hidung yang datar atau mata yang lipatannya kecil,” katanya.
MIRACLE percaya bahwa tidak semuanya harus big action, big results melainkan harus dilakukan assessment terlebih dahulu terhadap kondisi pasien secara komprehensif untuk menentukan jenis tindakan yang dibutuhkan sehingga mendapatkan hasil yang terbaik.
“Hal ini penting untuk dilakukan karena kondisi dan apa yang diinginkan pasien pasti berbeda-beda dan tidak semuanya memerlukan prosedur bedah estetika yang besar untuk mendapatkan hasil yang optimal,” kata dr David.
MIRACLE menyambut dengan sangat baik minat dan antusias masyarakat Surabaya pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya yang tertarik dengan prosedur bedah estetika.
Masyarakat Kembali Memperhatikan Wajah dan Tubuh
Pola hidup baru menggunakan masker dengan bagian tertutup, kerap kali menjadi bagian yang terlupakan untuk dirawat. Hal tersebut membuat kualitas kulit kurang baik.
“Zoom boom, membuat masyarakat lebih fokus pada wajah dan lupa merawat tubuh,” kata dr. David.
dr. David menilai masa pandemi, masyarakat kerap lupa dan mengabaikan kebutuhan penampilan. Sehingga, saat pandemi melandai dan memulai aktivitas secara offline banyak masyarakat yang mulai kembali memperhatikan penampilan.
“Kini masyarakat telah memasuki masa pemulihan dan mulai kembali memperhatikan penampilan fisik. Maka perawatan bedah plastik estetik menjadi kebutuhan atau solusi,” kata David.
Perawatan bedah estetik dinilai menjadi kebutuhan bagi masyarakat yang memerlukan interaksi dengan banyak kalangan.
Tren bedah estetik, lanjut dr David, merupakan prosedur yang dapat memicu semangat dan motivasi terus menjaga keharmonisan bentuk wajah dan tubuh.
“Membangun motivasi kuat untuk tampil menarik. Wajahnya menjadi kencang, tumpukan lemak menjadi bagus bentuknya dan harus dipelihara,” katanya.
Permasalahan seperti penumpukan lemak berlebih, kantung mata, maupun mata oriental yang tidak punya kelopak mata.
“Body counturing cukup populer tahun ini, kalau dulu implan silicon untuk payudara, bokong, dengan berkembangnya teknologi ada alat yang memungkinkan. Hasilnya bagus, saat ini banyak diminta oleh pasien yang memiliki area kurang menonjol,” katanya.
Sedot Lemak yang Populer Membentuk Kontur Tubuh Ideal
Sementara dr. Beta Subakti menjelaskan, minat pada tindakan Mini liposuction juga cukup tinggi. Tindakan ini dijelaskan sebagai prosedur estetika untuk menghilangkan lemak yang tidak dapat diatasi dengan berolahraga atau diet.
Untuk mendapatkan bentuk tubuh ideal sesuai versi setiap individu, tindakan bedah plastik estetik menggunakan teknik penyedotan lemak di bagian tubuh seperti di lengan atas, perut, pantat dan paha.
“Memindahkan jaringan lemak di bagian, 200-300 cc, tapi memberikan kontur yang lebih baik. Patokan daerah siku dan ketiak satu garis,” katanya.
“Tadinya tumpukan besar kemudian kecil, setelah prosedur sedot ada tambahan lagi dengan laser sebagai prosedur terakhir,” lanjutnya.
Penambahan laser ini ditujukan untuk membuat kulit lebih kencang sehingga kelebihan kulit tidak terbentuk.
“Lemaknya bisa dipasang payudara, mengisi pipi cekung, bagian tangan yang biasanya keliatan urat dan tulang nanti akan cembung seperti wanita muda, uniknya lagi lemak bawah itu akan memberikan kondisi kulit permukaan lebih bagus, sehat dan bagus. Itu kelebihan lemak yang ditransferkan,” dr David menambahkan.
Tak hanya area wajah dan tubuh, dijelaskan, bahwa area di luar wajah juga tidak kalah penting dalam penampilan seseorang.
“Punggung tangan yang kerap memperlihatkan indikator usia, bisa dengan transfer lemak. Menambahkan volume pada punggung tangan,” katanya.
Ragam tindakan bedah plastik estetik ini diharapkan menjawab kebutuhan masyarakat untuk tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri dalam melakukan bedah plastik estetik.
“Tanpa perlu bepergian jauh ke luar negeri. Karena sekarang prosedur bedah estetika sudah bisa didapat di MASC yang memiliki fasilitas yang lengkap dan didukung oleh dokter spesialis bedah plastik estetik yang berpengalaman,” tutup dr David.
Ikuti berita seputar Jawa Timur