Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Arti Kata

Arti Kata Uraa yang Sering Menutup Pidato Vladimir Putin, Viral di Medsos dan Banyak Dibicarakan

Kata uraa sering digaungkan Vladimir Putin saat menutup pidato. Kata ini pun viral dan banyak diperbincangkan di media sosial. Apa arti kata uraa?

Editor: Olga Mardianita
YouTube/RT Channel
Apa arti kata Uraa? Kata ini sering diucapkan Vladimir Putin saat menutup pidato. Kata uraa pun sempat viral di media sosial. 

TRIBUNJATIM.COM - Vladimir Putin merupakan sosok Presiden Rusia yang kini memberikan serangan kepada Ukraina.

Vladimir Putin sebagai pemimpin negara pun sering memberikan pidato. Salah satunya saat Rusia melakukan invasi ke Ukraina.

Sebagai penutup pidato, saat itu Vladimir Putin menyerukan kata Uraa di depan para kelompok militer.

Para tentara kemudian membalas dengan kata Uraa.

Kata Uraa ini lantas menjadi bahan pembicaraan di sosial media sosial sehingga viral.

Melansir dari laman KompasTekno, kata Uraa sering diucapkan oleh Putin sebagai penutup pidato, khususnya dalam acara perayaan Victory Day atau Hari Kemenangan Uni Soviet pada perang dunia kedua.

Sementara itu, video TikTok yang viral tersebut berasal dari acara perayaan Victory Day ke-76 pada tahun 2021.

Tahun-tahun sebelumnya, Putin juga telah menyebut kata itu pada acara yang sama, di periode yang berbeda. Bahkan, semacam ada templat kalimat penutup pidato Putin dari acara tersebut di tiap tahunnya.

Lantas, apa arti kata Uraa?

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Arti Kata Uraa

Dikutip dari Wikipedia, Uraa atau ‘Hura’ adalah seruan perang Angkatan Bersenjata Rusia, serta Angkatan Bersenjata Soviet dan Tentara Merah yang mendahuluinya.

Penggunaannya berasal dari era Abad Pertengahan, berasal dari frase Mongolia hurray, yang berarti "bergerak" atau "menyerang".

Sebagian besar kata ini digunakan selama Perang Dunia II, dan masih digunakan selama parade militer dan perayaan Hari Kemenangan oleh semua cabang militer Rusia serta sebagian besar angkatan bersenjata Persemakmuran Negara-Negara Merdeka dan Angkatan Bersenjata Bulgaria.

Kata Uraa dulu juga digunakan sebagai ungkapan patriotik yang menunjukkan rasa hormat kepada militer serta negara itu sendiri.

Baca juga: Arti Kata Quality Time, Nikita Mirzani Gercep Quality Time Bareng Pacar Bule Seusai Bebas dari Rutan

Baca juga: Apa Arti Kata Roasting dalam Stand Up Comedy? Tak Sembarangan, Ternyata Komika Dituntut Lakukan Ini

Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Presiden Rusia, Vladimir Putin. (news.sky.com)

Mungkin kata Uraa jika di Indonesia sama seperti teriakkan ‘Merdeka’, yang juga biasa digunakan untuk melecut semangat perjuangan dan mengungkapkan sorak sorai dalam sebuah kemenangan.

Itulah arti kata Uraa yang sering disebut Putin dalam pidatonya dan sempat viral di platform video TikTok, semoga bermanfaat.

Selain ‘Uraa’ yang berasal dari Rusia, ada pula bahasa asing lain yang sempat viral di media sosial.

Salah satunya adalah oliebollen yang baru-baru ini menjadi perbincangan netizen.

Kata ini viral berawal dari seorang pengguna akun Twitter yang menceritakan pengalaman temannya di Belanda.

Ia mengatakan, temannya harus mengantre selama dua jam untuk membeli kue khas Belanda ini di tengah-tengah udara musim dingin.

Nyatanya, setelah mendapatkan oliebollen, ia menyesal.

Pasalnya, bagi teman si pengunggah, oliebollen ini mirip dengan odading, roti goreng dari Bandung, Jawa Barat.

"Ceritanya dia udah ngantri 2 jam dingin2 kena salju, pilek, keanginan dll, pas sampe gilirannya: 'Anyeeeengg odading ieu mah kehed!'" twit pengunggah, Minggu (1/1/2023).

Twit ini pun viral dan telah dilihat 5 juta kali serta disukai lebih dari 75.300 pengguna hingga Senin (2/1/2023) malam.

Oliebollen dan Perbedaannya dengan Odading

Dilansir dari laman Dutch Review, oliebollen adalah bola-bola adonan kecil yang digoreng dalam wajan berisi minyak.

Inilah mengapa namanya secara harfiah berarti bola-bola minyak.

Masyarakat Belanda biasa mengonsumsi makanan ini saat musim liburan, tepatnya pada Natal dan tahun baru.

Secara umum, oliebollen dan odading sama-sama berupa roti goreng.

Keduanya berbahan dasar tepung terigu, gula, telur, serta susu cair.

Potret oliebollen yang membuat warga Indonesia kena prank di Belanda. Pasalnya, roti khas Belanda ini disebut murip odading, roti goreng khas Bandung, Jawa Barat.
Potret oliebollen yang membuat warga Indonesia kena prank di Belanda. Pasalnya, roti khas Belanda ini disebut murip odading, roti goreng khas Bandung, Jawa Barat. (Kompas.com)

Baca juga: Arti Kata Ditto dan Contoh Penggunaannya, Judul Lagu Baru NewJeans yang Trending di YouTube

Baca juga: Arti Kata Bestie, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai Generasi Z hingga Milenial, Trending di Google

Odading dan oliebollen juga memiliki tekstur renyah pada bagian luar dan lembut pada bagian dalam.

Perbedaan oliebollen dan odading terletak pada bentuk dan isian keduanya.

Odading umumnya berbentuk kotak dan tanpa isian alias polos.

Sementara oliebollen, umumnya berbentuk bulat dengan isian kismis atau potongan buah, serta taburan gula bubuk di atasnya.

Menjadi makanan khas tahun baru, oliebollen dipercaya sudah ada sejak ratusan tahun lalu.

Para pakar menyebut bahwa kehadiran makanan ini sudah ada sejak 1652.

Hal itu terlihat dari sebuah lukisan karya Aelbert Cuyp yang menggambarkan panci masak dengan oliebollen di dalamnya.

Beberapa orang percaya bahwa oliebollen dibawa dari Portugal dan Spanyol ke Belanda oleh Yahudi Sephardic.

Kala itu, mereka terpaksa melarikan diri dari Inkuisisi Spanyol pada Abad Pertengahan.

Disebutkan, saat itu makanan dengan kelezatan serupa oliebollen sudah ada di Portugal.

Di sisi lain, konsumsi oliebollen saat Natal dan tahun baru dipercaya berasal dari Abad Pertengahan.

Di beberapa daerah, orang biasa berpuasa antara peringatan hari St. Martin (11 November) dan Natal (25 Desember).

Setelah masa puasa selesai, mereka akan berpesta, minum, serta makan. Oliebollen sebagai roti goreng menjadi bagian penting dari perayaan, lantaran mengenyangkan.

Kue ini juga cocok untuk periode musim dingin, terutama setelah menjalani puasa cukup lama.

Odading Berasal dari Celetukan Orang Belanda

Secara umum mirip dengan oliebollen, odading sudah ada sejak masa kolonial Belanda.

Dikutip dari Kompas.com (20/9/2020), asal-usul odading berasal dari roti goreng tak bernama yang terbuat dari adonan terigu campur gula.

Baca juga: Masih Ingat Ade Londok? Dulu Viralkan Odading Mang Oleh, Kini Niat Endorse Malah Diusir Pemilik Toko

Baca juga: Nama Meredup, Ade Londok Kepergok Diusir Pemilik Warung, Padahal Mang Odading Mau Promosi Gratis

Suatu ketika, seorang anak kecil Belanda merengek kepada ibunya untuk dibelikan roti tak bernama itu.

Rengekan sang anak membuat ibunya penasaran dengan bentuk kudapan yang dimaksud.

Kemudian, ia pun memanggil seorang penjual roti.

Orang Belanda itu menyuruh si penjual roti keliling untuk membuka daun pisang penutup kue.

Begitu melihat roti goreng itu, sang ibu berkata dengan heran, "O, dat ding?" yang artinya "O, benda itu?".

Terdengar lucu dan unik, si penjual pun akhirnya menceritakan kepada ibu dan orang-orang di kampungnya.

Dia mengatakan, roti goreng tak bernama itu disebut odading.

Kata spontan dari orang Belanda ini akhirnya membuat roti goreng disebut dengan odading hingga sekarang.

Oleh masyarakat Sunda, nama odading dianggap enak untuk didengar dan sedikit lucu.

Inilah mengapa nama odading terus dipakai oleh para pedagang roti serupa.

-----

Artikel ini ditayangkan di Sonora.ID dan Kompas.com.

Berita Jatim dan arti kata lainnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved