Nikita Mirzani Gemas Ingin Ketemu Dito Mahendra yang Telah Penjarakannya: Pengin Dicium Biji Matanya

TRIBUNJATIM.COM - Nikita Mirzani tak bisa membendung keinginannya untuk bertemu Nindy Ayunda dan Dito Mahendra.

Ya, meski telah bebas, Nikita ingin bertatap muka dengan Dito Mahendra, orang yang memenjarakannya.

Tak hanya dengan Dito Mahendra, Nikita Mirzani juga ternyata ingin bertemu Nindy Ayunda secara langsung.

Bahkan saking kesalnya, Nikita Mirzani atau Nikmir ingin cium biji mata Dito dan Nindy. 

Baca juga: Nikita Mirzani Kantongi Perbuatan Dito Mahendra, Para Korban Lapor Padanya: Lihat dari Atas ke Bawah

"Masih (ingin bertemu) banget," ujar Nikita Mirzani saat ditemui Grid.ID di Pengadilan Negeri Serang, Banten, Selasa (3/1/2023).

"Jangankan Dito, ke Nindy, Nindy nya gue pengin ketemu," lanjut Nikita Mirzani.

Nikita Mirzani pun mengungkapkan apa yang ingin dia perbuat ketika berhadapan langsung dengan Dito Mahendra dan Nindy Ayunda nanti.

"Pengin dicium biji matanya," seloroh janda Dipo Latief ini.

Nikita Mirzani menyampaikan kepada Dito Mahendra agar berani menemuinya.

Hal itu lantaran Dito Mahendra yang telah melaporkannya, hingga berurusan dengan aparat penegak hukum (APH) di Serang.

Menurut Nikita Mirzani, pertemuan dengan Nindy Ayunda dan Dito Mahendra memang harus dilakukan.

"Ya harus ketemu lah, kan dia sudah melaporkan gitu," katanya.

"Dia sudah melaporkan Niki sampai ada penangkapan, dipenjara, kita harus ketemu."

"Berani melaporkan harus berani ketemu juga," tegas Nikita Mirzani.

Nikita Mirzani juga turut menanggapi kasus penyekapan mantan sopir Nindy Ayunda.

Diketahui mantan sopir Nindy Ayunda yang bernama Sulaeman sempat mengaku disekap selama 30 hari.

Bahkan Sulaeman dilarang untuk bertemu istri dan anak-anaknya.

Hal tersebut membuat Sulaeman trauma dan ketakutan.

Hingga beredar dugaan, Nindy Ayunda bersama Dito Mahendra menjadi pelaku penyekapan.

Pada 15 Februari 2021, Nindy Ayunda dilaporkan istri Sulaeman, Rini Diana, terkait kasus dugaan penyekapan suaminya tersebut.

Namun kasus ini tidak ada kelanjutan hingga hampir dua tahun lamanya.

Dikutip dari tayangan di kanal YouTube Intens Investigasi, Rabu (4/1/2023), Nikita Mirzan minta pihak kepolisian untuk segera memproses kasus penyekapan tersebut.

Baca juga: Alasan Nikita Mirzani Buka Posko 6969, Sebut Dihubungi 12 Orang Mengaku Korban Dito Mahendra

"Aku berpesan buat bapak-bapak kepolisian Jakarta Selatan," pinta Nikita Mirzani.

"Tolong cepat ditindaklanjuti itu kasusnya Leman yang diduga dilakukan oleh Dito Mahendra dan Nindy Ayunda."

Nikita Mirzani merasa tak ada lagi yang harus ditunggu untuk menindaklanjuti kasus ini.

"Apalagi yang ditunggu? Ini sudah mau dua tahun lamanya," ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Nikita Mirzani juga menunggu kelanjutan proses kasus penyekapan tersebut.

"Kepolisian Tangerang Selatan, saya menunggu juga kabarnya."

"Katanya mau dikirim surat panggilan juga, tapi katanya orang yang mau dikirimin surat masih di luar negeri."

"Jadi saya menunggu semua prosesnya," bebernya.

Bahkan Nikita Mirzani juga tak segan untuk memberikan ancaman bahwa dirinya akan bersiap di depan Polres, bikin tenda.

Hal ini akan dilakukan olehnya apabila Dito Mahendra dan Nindy Ayunda belum juga ditangkap.

"Kalau memang tidak juga sampai akhir bulan ini, saya akan bikin tenda di Polres Jakarta Selatan."

"Sampai Dito Mahendra dan Nindy Ayunda ditangkep."

"Sampai bener-bener mereka dateng," ancam Nikita Mirzani.

Nikita Mirzani ingin pihak kepolisian tidak pilih kasih dalam menangani kasus, termasuk kasus Sulaeman.

"Tunjukkan kepada masyarakat Indonesia bahwa kepolisian tidak pilih-pilih dalam menangani kasus ini," paparnya.

"Dia harus belajar dari kasus Nikita yang di Serang ya," sambung Fitri Salhuteru.

"Tanda tanya, ini Kapolresnya ada apa?" tutup Nikita Mirzani.

Seperti diketahui, Nikita Mirzani mendekam di balik jeruji besi selama dua bulan lantaran kasus dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan Dito Mahendra.

Akan tetapi, di tengah persidangan yang dijalani Nikita Mirzani, Dito Mahendra mangkir tiga kali hingga sang artis dibebaskan.