Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Arti Kata

Arti Kata 'Sunnah Rasul Malam Jumat', Benarkah Ada Anjuran Berhubungan Suami Istri di Malam Jumat?

Penjelasan tentang arti kata sunnah Rasul yang kerap dikaitkan dengan anjuran untuk berhubungan suami istri di malam Jumat.

Editor: Hefty Suud
Your Life Max
Ilustrasi - Arti kata dan penjelasan tentang 'sunnah Rasul' yang kerap dikaitkan dengan aktivitas hubungan suami istri di malam Jumat. 

TRIBUNJATIM.COM - Ketika malam Jumat tiba, banyak orang bercanda dengan mengucapkan 'saatnya sunnah Rasul'.

Bercandaan tersebut kerap dikaitkan dengan hubungan suami istri.

Lantas benarkah ada anjuran untuk berhubungan suami istri di malam Jumat?

Yuk simak penjelasannya berdasarkan hadist.

Selain itu, bercanda menggunakan kalimat 'sunnah rasul', sebaiknya dihindari.

Sebab arti kata sunnah adalah sikap, tindakan, aktifitas, ucapan dan cara Rasulullah Shallalhu alayhi wa Sallam menjalani hidupnya.

Bagaimana dengan arti kata sunnah Rasul?

Baca juga: Arti Kata TFW, Bahasa Gaul Viral di Media Sosial, Kerap Dijadikan Judul Playlist Spotify

Baca juga: Arti Kata Red Flag, Viral di TikTok Terkait Karakter Park Yeon Jin di Drama Korea The Glory

Arti kata sunnah rasul malam Jumat

Kata 'sunnah Rasul' kerap diucapkan saat Kamis malam atau Jumat malam.

Hal ini kerap dikaitkan dengan anjuran berhubungan badan dengan istri di malam Jumat.

Namun apakah anjuran tersebut benar-benar ada?

Berikut ini beberapa jawabannya, dilansir Konsultasi Syariah.

Ilustrasi hubungan suami istri yang kerap dijadikan bercandaan 'sunnah Rasul di malam Jumat'.
Ilustrasi hubungan suami istri yang kerap dijadikan bercandaan 'sunnah Rasul di malam Jumat'. (SHUTTERSTOCK)

Ada perkataan yang dianggap hadits:

Barangsiapa melakukan hubungan suami istri di malam Jumat (Kamis malam) maka pahalanya sama dengan membunuh 100 Yahudi. [Dalam hadits yang lain disebutkan sama dengan membunuh 1000 atau 7000 yahudi.

Ustadz Abdullah Zaen, M.A, seperti dilansir dari konsultasikonsultasisyariah.com, mengatakan belum pernah menemukan ayat Alquran atau hadis sahih yang menunjukkan anjuran tersebut. Jika ada yang menyampaikan hal tersebut maka dia diminta untuk menyampaikan dalil.

Baca juga: Arti Kata Kesabaranmu Setipis Tisu, Bahasa Gaul Viral di TikTok, Berkaitan dengan Emosi Seseorang

Hadits di atas tidak akan Anda temukan dalam Kitab manapun. Baik kumpulan hadits dhaif apalagi shahih.

Artinya, hadits Sunnah Rasul pada malam Jumat tersebut, apalagi sama dengan membunuh 100 Yahudi, adalah bukan Hadits alias palsu yang dikarang oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Ustadz Ammi Nur Baits, menambahkan, ada haditsnya shahih namun tidak mengatakan secara gamblang bahwa itu adalah hubungan suami istri yaitu:

Dari Aus bin Abi Aus radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barang siapa yang mandi pada hari Jumat dan memandikan, dia berangkat pagi-pagi dan mendapatkan awal khotbah, dia berjalan dan tidak berkendaraan, dia mendekat ke imam, diam, serta berkonsentrasi mendengarkan khotbah maka setiap langkah kakinya dinilai sebagaimana pahala amalnya setahun.” (H.R. Ahmad, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah; dinilai sahih oleh Imam An-Nawawi dan Syekh Al-Albani)

Baca juga: Arti Kata Resolusi 2023 yang Trending di Twitter, Dilengkapi 40 Contoh Resolusi Tahun Baru 2023

Sebagian ulama mengatakan, “Kami belum pernah mendengar satu hadis sahih dalam syariat yang memuat pahala yang sangat banyak selain hadis ini.” Karena itu, sangat dianjurkan untuk melakukan semua amalan di atas, untuk mendapatkan pahala yang diharapkan.” (Al-Mirqah, 5:68)

Disebutkan dalam Aunul Ma’bud Syarh Sunan Abu Daud, bahwa ada sebagian ulama yang mengartikan kata “memandikan” dengan ‘menggauli istri’, karena ketika seorang suami melakukan hubungan dengan istri, berarti, dia memandikan istrinya. Dengan melakukan hal ini sebelum berangkat shalat Jumat, seorang suami akan lebih bisa menekan syahwatnya dan menahan pandangannya ketika menuju masjid. (Lihat Aunul Ma’bud, 2:8)

Jika kita menganggap pendapat ini adalah pendapat yang kuat maka anjuran melakukan hubungan di hari Jumat seharusnya dilakukan sebelum berangkat shalat Jumat di siang hari, bukan di malam Jumat, karena batas awal waktu mandi untuk shalat Jumat adalah setelah terbit fajar hari Jumat.

Lalu sebenarnya sunnah apa yang dilakukan Rasulullah Shallalhu Alayhi Wa Sallam di malam/hari Jumat?

Sunnah Rasul untuk dilakukan pada malam/hari Jumat, diantaranya:

Baca juga: Arti Kata Al Kahfi dan Keistimewaan Membaca Al Kahfi di Hari Jumat, Ada Terjemahan Ayat 1-10

Baca juga: Bacaan Doa Malam Jumat Agar Mendapat Keberkahan, Dilengkapi dengan Amalan-amalan di Malam Jumat

Ilustrasi berdoa - Waktu yang mustajab berdoa di hari Jumat. Simak arti kata Jumat Berkah.
Ilustrasi berdoa - Waktu yang mustajab berdoa di hari Jumat.  (Muslim Daily News)

1. Memperbanyak membaca Shalawat

Sabda Nabi Shallalhu Alayhi Wa Sallam, Perbanyaklah shalawat kepadaku setiap hari Jumat karena shalawatnya umatku akan dipersembahkan untukku pada hari Jumat, maka barangsiapa yang paling banyak bershalawat kepadaku, dia akan paling dekat derajatnya denganku. (HR. Baihaqi)

2. Membaca Al Quran khususnya surat Al Kahfi

Sabda Nabi Shallalhu Alayhi Wa Sallam,: Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat akan diberikan cahaya baginya diantara dua Jumat. (HR. Al Hakim).Tentu saja lebih baik lagi jika dikaji dan ditadabburi ayat-ayatnya.

3. Memperbanyak doa

Rasulullah Shallalhu Alayhi Wa Sallam bersabda, Hari Jumat itu dua belas jam. Tidak ada seorang muslim pun yang memohon sesuatu kepada Allah SWT dalam waktu tersebut melainkan akan dikabulkan oleh Allah.

Maka peganglah erat-erat (ingatlah bahwa) akhir dari waktu tersebut jatuh setelah ashar. (HR. Abu Dawud)

4. Shalat Jumat

Rasulullah Shallalhu alayhi wa Sallam bersabda, Salat Jumat itu wajib atas tiap muslim dilaksanakan secara berjamaah terkecuali empat golongan yaitu hamba sahaya, perempuan, anak kecil dan orang sakit. (HR.Abu Daud dan Al Hakim).

Hati-hati Menjadikannya Bahan Olok-olokan

Diriwayatkan dari Asma’ binti Yazid r.a, bahwa ia berada di majelis Rasulullah saw sementara kaum laki-laki dan wanita duduk di situ.

Rasulullah berkata, “Barangkali seorang laki-laki menceritakan hubungan
yang dilakukannya bersama istrinya? Barangkali seorang wanita menceritakan hubungan yang dilakukannya bersama suaminya?”

Orang-orang diam saja. Aku berkata, “Demi Allah, benar wahai Rasulullah. Sesungguhnya kaum wanita melakukan hal itu demikian juga kaum pria.”

Rasulullah bersabda:

“Jangan lakukan! sesungguhnya hal itu seperti setan laki-laki yang bertemu dengan setan perempuan di jalan lalu keduanya bersetubuh sementara orang-orang melihatnya,” (HR Ahmad, hasan).

Masih banyak sunah Rasul di malam Jumat lainnya, sehingga rasanya tidak pantas jika sunah Rasul di malam Jumat hanya diidentikkan dengan hubungan suami istri saja.

Semoga kita dapat melaksanakan semua sunah-sunah Rasulullah di malam Jumat, tanpa menjadikannya bahan olok-olok alias ejekan yang mempersempit makna sunah Rasul itu sendiri. Wallahu a’lam.

Artikel ini telah tayang di Sripoku.com

Berita Jatim dan arti kata lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved