Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pembunuhan Brigadir J

Tangis Putri Candrawathi, Merasa Tak Bersalah dalam Kasus Brigadir J: Saya Tak Bunuh Siapa-siapa

Putri Candrawathi mengaku tak mengerti dakwaan yang dilayangkan kepadanya dan merasa tak salah.

Penulis: Alga | Editor: Januar
YouTube/KOMPASTV
Putri Candrawathi menangis dalam persidangan pada Rabu (11/1/2023). 

TRIBUNJATIM.COM - Putri Candrawathi menangis saat dipersilakan Majelis Hakim menyampaikan kesaksian terakhirnya.

Putri Candrawathi diketahui akan menghadapi tuntutan tim jaksa penuntut umum (JPU) pada pekan depan.

Dalam kesaksian terakhir, Putri Candrawathi mengaku tak mengerti dakwaan yang dilayangkan kepadanya.

Meski begitu, Putri Candrawathi sendiri mengaku tak menyesal terjerat kasus Brigadir J.

Baca juga: Hampir 95 Orang Disebut Terlibat dalam Skenario Ferdy Sambo Soal Tewasnya Brigadir J: Menggerakkan

"Saya tidak tahu di mana salah saya hingga saya harus menjadi terdakwa seperti ini," ujarnya di hadapan Majelis Hakim saat persidangan pada Rabu (11/1/2023).

Menurutnya, dia tidak turut serta dalam peristiwa penembakan tehadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

"Saya tidak membunuh siapa-siapa," katanya sembari terisak, melansir Tribunnews.com.

Dia menjelaskan bahwa dirinya hanya berniat untuk isolasi mandiri di Rumah Duren Tiga pada saat itu.

Kemudian Putri Candrawathi mengklaim tak mengetahui bahwa suaminya juga datang ke Rumah Duren Tiga.

"Saya tidak tahu kalau suami saya akan datang ke Duren Tiga."

"Dan pada saat peristiwa penembakan itu terjadi, saya sedang dalam keadaan istirahat di kamar tertutup," imbuh Putri Candrawathi lagi.

Setelahnya tangis Putri Candrawathi pun pecah tak bisa terbendung lagi.

Dia sempat berhenti bicara dan menangis sesenggukan.

Baca juga: Jelang Akhir Kasus Ferdy Sambo, Viral Video Hakim Wahyu Iman Santoso, Ahmad Sahroni: Memalukan

Selanjutnya Putri Candrawathi menyampaikan permintaan maaf kepada para anggota Polri yang terseret kasus ini, yaitu para terdakwa obstruction of justice.

"Dan juga saya ingin meminta maaf kepada para personil Polri yang terdampak dalam peristiwa tersebut."

"Doa saya selalu menyertai agar selalu diberikan yang terbaik," ujarnya.

Putri Candrawathi juga mengaku tidak menyesal terjerat kasus pembunuhan berencana Brigadir J.

Ia mengatakan, kasus ini menjadi pembelajaran baginya untuk lebih berhati-hati.

Baca juga: Ferdy Sambo Bawa 9 Barang Bukti, Pakar Yakin Pembunuhan Brigadir J Terencana, Gelagat Hakim Diulas

"Apakah anda menyesal dalam hal ini?" tanya Hakim Ketua Wahyu Iman Santoso.

Putri Candrawathi tak langsung menjawab pertanyaan Hakim Wahyu Iman Santoso.

Ia diam selama sekitar 10 detik sambil sedikit menundukkan kepala dan menghela napas.

"Di dalam hidup saya, mungkin bukan penyesalan," ujar Putri Candrawathi.

"Tetapi pembelajaran bahwa saya lebih harus hati-hati untuk ke depannya," imbuhnya.

Sejak ditetapkan sebagai tersangka dan menjadi terdakwa dalam perkara ini, Putri Candrawathi mengaku tidak mengetahui letak kesalahannya.

"Karena saya tidak membunuh siapa-siapa, dan saya tidak tahu kalau suami saya akan datang ke Duren Tiga."

"Dan saat peristiwa penembakan itu terjadi, saya sedang dalam keadaan istirahat di dalam kamar tertutup," ungkap Putri Candrawathi.

Putri Candrawathi yang menangis terus pun membuat Hakim Iman Wahyu Santoso menegur istri Ferdy Sambo.

"Sudah ya jangan menangis terus, nanti lama-lama hakimnya ikut nangis. Masih bisa memberikan keterangan," kata sang hakim.

Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, menangis sesenggukan saat menceritakan kejadian dugaan pemerkosaan yang dilakukan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di Magelang, Jawa Tengah. Cerita itu disampaikan Putri Candrawathi saat diperiksa sebagai terdakwa dalam sidang perkara pembunuhan berencana Brigadir J di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (11/1/2023).
Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, menangis sesenggukan saat menceritakan kejadian dugaan pemerkosaan yang dilakukan Brigadir J di Magelang, Jawa Tengah, dalam persidangan Rabu (11/1/2023). (YouTube/KOMPASTV)

Lebih lanjut Putri Candrawathi mengaku mengalami depresi berat.

Yakni setelah insiden pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022.

Putri Candrawathi sempat berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater setelah peristiwa pembunuhan Brigadir J.

Ia bahkan sampai mendapatkan resep obat dari psikiater yang menanganinya.

Namun semenjak dirinya ditahan di Rutan Kejaksaan Agung, dirinya sudah tak lagi mengkonsumsi obat tersebut.

Psikiater yang biasanya mengunjungi dua tiga kali seminggu, kini disebut sudah tak lagi mengunjungi Putri Candrawathi.

Baca juga: Ferdy Sambo Yakin Ada Sesuatu di Balik Kelakuan Aneh Brigadir J Sebelum Tewas, Suami PC: Tidak Lazim

Setelah tak ada psikiater dan obat yang dikonsumsi, Putri Candrawathi mengaku kerap bermimpi buruk.

"Saya sampaikan kalau malam saya selalu mimpi buruk dan terkejut," kata Putri Candrawathi dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu (11/1/2023).

Putri Candrawathi mengatakan, berdasarkan analisa psikiater dan dokter, dirinya mengalami depresi berat atas penembakan yang menewaskan Brigadir J.

"Saya depresi berat," ucap Putri Candrawathi.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved