Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Arti Kata

Awas Jadi Korban Manipulatif, Inilah Bahaya dan Arti Kata Love Bombing yang Perlu Anak Muda Ketahui

Adapun love bombing diartikan sebagai bentuk manipulatif dalam hubungan. Karena itu, sebagai anak muda, Tribunners patut waspada dan jangan tertipu.

Editor: Elma Gloria Stevani
Pexels/Alex Green
Ilustrasi pasangan yang sedang manipulatif. 

Hadiah dan kejutan selanjutnya bisa dijadikan senjata andalan seseorang untuk melewati permasalahan yang ada di dalam hubungan.

Hal itu tentu saja bukan cara terbaik bagi sepasang kekasih, apalagi sebelum menginjak pernikahan.

Lantas, apa saja bahaya yang berisiko muncul akibat love bombing? Tak perlu khawatir, TribunJatim.com telah merangkum 7 bahaya love bombing di artikel berikut ini:

1. Selalu Merasa Bersalah
 
Kasih sayang dan perhatian yang diberikan pasangan tak melulu bersifat tulus. Bentuk love bombing bisa sangat baracun. Salah satunya dapat menyebabkan seseorang terus merasa bersalah dan takut meninggalkan hubungan tersebut. Psikolog Ikhsan Bella Persada M.Psi membenarkan adanya bahaya demikian.

"Hal ini bisa memunculkan perasaan bersalah, karena mungkin pelaku akan membuat korban merasa sangat disayangi. Di sisi lain, korban ingin keluar dari kondisi ini, tetapi takut keputusannya salah. Karena yang dia pahami ini adalah bentuk dari kasih sayang," kata Ikhsan.

2. Risiko Dicampakkan Kapan Saja
 
Pelaku love bombing akan berusaha keras untuk merebut hati targetnya. Usai mendapat apa yang diinginkan, sifat pelaku love bombing cenderung akan berubah. Pelaku love bombing merasa memiliki kendali dan dapat meninggalkan hubungan kapanpun mereka inginkan. Pakar konseling Lori Nixon Bethea, PhD menyetuji pendapat itu.

"Pelaku love bombing sadar bahwa mereka memiliki kendali atas pasangan dan pada akhirnya dapat meninggalkan hubungan dengan pemahaman bahwa mereka dapat kembali kapan saja untuk melanjutkan ego mereka," jelas Lori.

3. Dipaksa Menuruti Ego Pasangan
 
Tak cuman ingin menguasai hati dan pikiran, pelaku love bombing akan cenderung memaksakan ego mereka kepada pasangan. Ego yang tak masuk akal dan bertentangan ini lah yang kemudian membuat salah satu pihak merasa tersiksa.

Lori Nixon Bethea, PhD lagi-lagi membenarkan pandangan tersebut. "Begitu orang yang ditargetkan terpikat pada pelaku love bombing, mereka tidak hanya menguasai pikiran dan hati pasangannya, tetapi ego mereka juga meningkat," terang Lori.

4. Penurunan Kualitas & Kapasitas Diri
 
Psikolog klinis Anastasia Dari Dewi, S.Psi, M.Psi juga sepakat jika bentuk love bombing berbahaya. Salah satu bahaya yang mungkin terjadi adalah adanya penurunan kualitas dan kapasitas diri. Mereka yang sebelumnya mampu melakukan banyak hal sendiri, mendadak berubah menjadi ketergantungan dengan orang lain.

"Secara tidak langsung adanya kehilangan independent atau kepercayaan diri. Sehingga aslinya dia yang bisa melakukan apa-apa sendiri atau mandiri secara finansial dan sebagainya karena ini dia kehilangan kemandirian dan kemampuan diri sendiri. Sehingga dia ada penurunan kualitas atau penurunan kapasitas diri," jelas Anastasia.

5. Kesehatan Mental Terganggu
 
Hubungan yang diawali dengan niatan love bombing sangatlah tidak sehat. Karena itu, tak jarang bentuk love bombing membuat mereka yang mengalami merasa depresi dan terganggu secara psikis. Pasalnya, Lori Nixon Bethea, PhD menjelaskan hampir semua kasus love bombing tak berakhir baik.

"Begitu love bombing mulai menarik diri, mereka mungkin mulai melecehkan pasangannya secara emosional, melontarkan hinaan, melontarkan komentar yang meremehkan, menyindir, dan menyebabkan pasangannya merasa tidak valid dan tidak dihargai," terang Lori.

6. Haus Akan Perhatian Sosial
 
Bahaya lain dari love bombing adalah munculnya sifat haus akan perhatian sosial. Individu yang kerap mendapat perhatian serta pujian dari pasangan cenderung berubah menjadi narsistik dan ingin memamerkan hubungan mereka pada khalayak luas. Psikolog sekaligus penulis "Nervous Energy: Harness the Power of Your Anxiety" yakni Dr. Chloe Carmichael, Ph.D. menyampaikan hal tersebut.

"Love bombing bisa sangat berbahaya bagi orang-orang yang mengandalkan validasi ekstrinsik karena ada semacam dopamin setiap kali pasangan menghujani kita dengan pujian dan perhatian. Kita bahkan berisiko mengalami kecanduan perhatian sosial dari teman atau orang lain," papar Dr. Chloe.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved