Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

TERPOPULER JATIM Maling Beras Minta Maaf Ke Korban - Dendam Samanhudi Dalangi Perampokan Rumah Dinas

3 berita Jatim terpopuler Sabtu (28/1/2023): Maling beras minta maaf ke korban hingga dendam Samanhudi dalangi perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar

Editor: Elma Gloria Stevani
ISTIMEWA
Kolase Tribunnews: Penangkapan Samanhudi Anwar, Eks Wali Kota Blitar yang menjadi tersangka perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Santoso. 

Menurut LHKPN terbarunya, Santoso tercatat memiliki harta sebanyak Rp1.498.000.000.

Dibandingkan tahun 2020 lalu, kekayaan Santoso meningkat sejumlah Rp526.029.339‬.

Ia mempunyai dua bidang tanah dan bangunan yang semuanya berada di Blitar dengan nilai Rp800.000.000.

Selain itu, Santoso juga memiliki tiga kendaraan yang terdiri dari dua mobil dan satu motor.

Wali Kota Blitar, Santoso berkomentar soal ditangkapnya 3 pelaku perampokan rumah Dinas Wali Kota Blitar, Kamis (12/1/2023)
Wali Kota Blitar, Santoso berkomentar soal ditangkapnya 3 pelaku perampokan rumah Dinas Wali Kota Blitar, Kamis (12/1/2023) (tribunjatim.com/Samsul Hadi)

Ketiga kendaraan Santoso bernilai Rp551.000.000.

Tak hanya itu, Santoso juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp22.000.000.

Juga, kas dan setara kas sebanyak Rp125.000.000.

Simak berita selengkapnya

2. SOSOK Biodata Samanhudi, Mantan Wali Kota Blitar Otak Perampokan Rumah Dinas Wali Kota Santoso: Opo

Potret Mantan Wali Kota Blitar M Samanhudi Anwar, kini ditetapkan tersangka kasus perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Santoso.
Potret Mantan Wali Kota Blitar M Samanhudi Anwar, kini ditetapkan tersangka kasus perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Santoso. (Kolase TRIBUNJATIM.COM/ Luhur Pambudi - Wikipedia)

Dalang perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Santoso akhirnya terungkap.

Diketahui, rumah Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Santoso di Jalan Sudanco Supriyadi, Sananwetan, Kota Blitar dirampok Senin (12/12/2022) dini hari.

Menghebohkan, dalang perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Santoso ternyata Mantan Wali Kota Blitar M Samanhudi Anwar.

M Samanhudi Anwar ditetapkan sebagai tersangka atas kasus perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Santoso.

Pria yang baru keluar dari Lapas Sragen, pada Senin (10/10/2022), usai menjalani hukuman atas kasus suap, sejak tahun 2018 silam itu, diduga kuat menjadi otak aksi perampokan tersebut.

Informasinya, tersangka MSA ditangkap oleh anggota Tim Jatanras Polda Jatim di sebuah kawasan area pusat olahraga di Kota Blitar, pada Jumat (27/1/2023) dini hari.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

"Benar tersangka baru berinisial S (M Samanhudi Anwar)," ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto di Gedung Tri Brata Mapolda Jatim, Jumat (27/1/2023).

Dengan ditetapkannya M Samanhudi Hudi Anwar sebagai tersangka, maka tersangka kasus perampokan tersebut, berjumlah enam orang.

Tiga orang tersangka yang berhasil ditangkap, Mujiadi (54), Asmuri, Ali. Sedangkan, dua tersangka lain yang masih dalam pengejaran, Okky Suryadi (35), dan Medy Afriyanto (35).

"Ini Si S perannya memberikan informasi terkait uang dan lokasi rumah dinas, iya (maping untuk eksekusi)," ujar Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Totok Suharyanto.

Mengenakan kaus oblong warna hitam dan bercelana jeans warna gelap, Samanhudi yang khas dengan kumis tebal digelandang oleh anggota Tim Jatanras Polda Jatim.

Baca juga: Awal Mula Terbentuknya Kawanan Perampok Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Belanja Alat di Surabaya

Baca juga: Breaking News, Terbongkar Otak Perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Ternyata Mantan Wali Kota

Menundukkan kepala dengan posisi kedua pergelangan tangannya diborgol, Samanhudi berjalan menyusuri jalanan aspal depan Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, sekitar pukul 15.00 WIB.

Disamping itu, Samanhudi tetap berupaya menyapa ramah awak media yang mencecarnya menggunakan rentetan pertanyaan, dengan dialek bahasa krama ngoko, berkelindan suara baritonnya yang lantang.

Dituding adanya faktor dendam terkait keterlibatannya dalam perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Santoso, Samanhudi menampik.

Kendati membantah, Samanhudi pun tak kunjung memberikan jawaban pasti mengenai motifnya turut mengotaki kasus perampokan itu, hingga dirinya masuk ke dalam salah satu ruang penyidik di gedung tersebut.

M Samanhudi Anwar saat digelandang langsung oleh Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Lintar, di Mapolda Jatim, pada Jumat (27/1/2023).
M Samanhudi Anwar saat digelandang langsung oleh Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Lintar, di Mapolda Jatim, pada Jumat (27/1/2023). (TRIBUNJATIM.COM/ Luhur Pambudi)

"(Statemen abah) Opo. saya gak tahu. Saya gak tahu.

Sopo sing balas dendam (siapa yang balas dendam)," ujar Samanhudi, saat digelandang langsung oleh Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Lintar, di Mapolda Jatim, pada Jumat (27/1/2023).

Sosok M Samanhudi Anwar, Mantan Wali Kota Blitar ini pun jadi sorotan.

Berikut tersaji sosok dan biodata Samanhudi Anwar.

Simak berita selengkapnya

3. Terciduk, Maling Beras di Malang Minta Maaf Ke Korban, Pelaku sampaikan 1 Janjinya

Pelaku pencurian beras berinisial MG saat meminta maaf ke korban dalam pelaksanaan Restorative Justice.
Pelaku pencurian beras berinisial MG saat meminta maaf ke korban dalam pelaksanaan Restorative Justice. (TribunJatim.com/ Kukuh Kurniawan)

Setelah aksinya terekam CCTV dan viral di media sosial, akhirnya maling beras di Kota Malang terciduk.

Pelaku yang merupakan seorang perempuan berinisial MG (48), warga Kecamatan Lowokwaru Kota Malang itu, dipertemukan dengan korbannya yang bernama Lilik Kristiani (59), warga Jalan Danuri RT 5 RW 3 Kelurahan Bandungrejosari Kecamatan Sukun untuk pelaksanaan Restorative Justice (RJ).

Pelaksanaan RJ tersebut digelar di rumah korban pada Jumat (27/1/2023) sore dan disaksikan langsung oleh anggota Polsek Sukun serta Babinsa dan Bhabinkamtibmas setempat.

Dalam RJ tersebut, pelaku meminta maaf kepada korban serta menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulang perbuatannya tersebut.

Korban pencurian, Lilik Kristiani mengatakan, bahwa kejadian pencurian beras itu terjadi pada Kamis (26/1/2023) sekitar pukul 09.27 WIB.

"Saat itu, pelaku datang ke toko saya untuk membeli telur sebanyak setengah kilogram. Setelah saya timbang, ternyata pelaku bilang bahwa sekalian saja dijadikan satu kilogram. Akhirnya, saya pun menimbang lagi," ujarnya kepada TribunJatim.com, Jumat (27/1/2023).

Baca juga: Tak Ada CCTV, Polisi Kesulitan Lacak Pelaku Kasus Pencurian di Semolowaru Surabaya

Tak lama kemudian, pelaku bilang kepada korban bahwa telurnya masih kurang dan menambah lagi sebanyak satu kilogram. Sehingga, total telur yang diminta pelaku adalah sebanyak 2 kilogram.

"Saya sebenarnya sudah curiga, namun saya tetap layani seperti biasa. Saya tanya ke pelaku, buat apa telur sebanyak itu. Dan pelaku bilang, ada saudara menggelar syukuran untuk kelulusan," jelasnya.

Setelah menimbang seluruh telur ayam yang diminta pelaku, mendadak pelaku bilang kepada korban apakah berjualan telur puyuh.

"Saya jawab, bahwa saya tidak berjualan telur puyuh. Dan pelakunya berpamitan sebentar, untuk mencari telur puyuh di toko lain," terangnya.

Setelah ditunggu cukup lama, ternyata pelaku tak kunjung datang ke toko korban untuk mengambil dan membayar telur tersebut.

"Lalu sekitar pukul 11.00 WIB, ada konsumen datang membeli beras. Pada saat itu, saya baru sadar tumpukan karung beras yang ditaruh di dekat pintu toko ternyata jumlahnya berkurang,"

"Saya tanya ke suami, apakah sebelumnya melayani konsumen yang membeli beras, suami saya bilang tidak. Akhirnya, saya langsung mengecek CCTV," bebernya.

Dari rekaman CCTV, terlihat pelaku beraksi mencuri saat korbannya lengah dan sibuk menimbang telur.

"Jadi, pelaku ini mencuri 6 karung beras dengan masing-masing karung seberat 5 kilogram, sehingga totalnya sebanyak 30 kilogram. Oleh pelaku, empat karung beras ditaruh di bagian dek dan sisanya ditaruh di bagasi. Setelah itu, pelaku meninggalkan lokasi menaiki motor Honda Vario," bebernya.

Sementara itu, Kapolsek Sukun Kompol Nyoto Gelar mengatakan, bahwa pihaknya langsung menindaklanjuti laporan dari korban.

Alamat pelaku yang sudah diketahui, langsung didatangi oleh petugas.

Setelah diperiksa, pelaku mengakui perbuatannya dan berkenan meminta maaf dan bertemu kembali dengan korbannya.

"Setelah itu, pelaku kami bawa ke rumah korban. Di sana kami menyelesaikan dengan cara kekeluargaan atau Restorative Justice (RJ). Pelaku sudah meminta maaf langsung kepada korban, dan menawarkan agar barang itu dikembalikan kepada korban," terangnya.

Namun, penawaran itu langsung ditolak korban. Lilik dan keluarganya, memaafkan pelaku lantaran kasihan.

Pelaku mengaku, mencuri beras untuk dijual lagi. Pasalnya ia membutuhkan tambahan uang, untuk biaya hidup dan membayar kontrakannya.

Simak berita selengkapnya

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved