Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Arti Kata

Apa Itu Cap Go Meh? Perayaan Berkaitan Tahun Baru Cina Berlangsung Hari Ini, Hanya Ada di Indonesia!

Cap Go Meh 2023 sedang berlangsung. Namun, masih banyak orang tak mengetahu Cap Go Meh. Lantas apa itu Cap Go Meh? Yuk, simak!

Editor: Olga Mardianita
Freepik.com/freepik
Ilustrasi perayaan Cap Go Meh. 

TRIBUNJATIM.COM - Cap Go Meh 2023 telah berlangsung hari ini, Minggu (5/2/2023) sehingga ramai diperbincangkan.

Kendati sedang menjadi bahan pembicaraan, masih banyak orang yang belum tahu Cap Go Meh.

Lantas, apa itu Cap Go Meh?

Cap Go Meh merupakan perayaan yang dilakukan orang Tionghoa.

Diketahui, Cap Go Meh ini hanya ada di Indonesia, loh!

Lebih lanjut, yuk simak arti kata Cap Go Meh, sejarah, serta perayaannya.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Arti Kata Cap Go Meh

Dilansir dari Kompas.com, (26/2/2021), Dosen Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret Surakarta Dwi Susanto mengatakan, perayaan Cap Go Meh mulanya berasal dari bahasa Hokkien.

“Cap go itu 15, meh itu malam. Jadi malam kelima belas. Tradisi itu sudah ada sejak zaman dahulu,” kata Dwi.

Dwi melanjutkan, beberapa sumber ada yang menyebut bahwa perayaan Cap Go Meh bertujuan untuk menghormati dewa tertinggi di Dinasti Han.

“Tetapi kalau di dalam ajaran agama Konghucu, (Cap Go Meh) itu diperingati sebagai berdoa kepada orang tua. Mendoakan orang tua, memohon kepada Tuhan atau Tian,” ujarnya.

Sebutan Cap Go Meh, menurut Dwi, hanya dikenal di Indonesia saja. Hal tersebut dikarenakan pengaruh dari bahasa Hokkien.

Sementara di wilayah negara lain, penyebutan untuk perayaan hari kelima belas setelah Imlek berbeda-beda.

Cap Go Meh dalam konteks internasional disebut juga dengan Lantern Festival atau Festival Lentera (Lampion).

Sedangkan di wilayah Tiongkok, perayaan tersebut dikenal sebagai Yuánxiojié atau Shàngyuánjié.

Baca juga: Imlek Usai, Untung Tetap Lancar Jaya: Inilah 5 Shio Hoki Saat Cap Go Meh 2023, Keuangan Tak Seret

Baca juga: 12 Makanan Khas Wajib Saat Perayaan Imlek 2023 Ini Bakal Bawa Keberuntungan Jika Kamu Tahu Caranya

Sejarah Cap Go Meh

Festival Lentera atau Cap Go Meh dapat ditelusuri hingga era Dinasti Han, sekitar tahun 206 SM hingga 220 M.

Saat itu, para biksu Buddha menyalakan lentera pada hari ke-15 Tahun Baru Imlek untuk menghormati Sang Buddha.

Ritual tersebut kemudian diadopsi oleh masyarakat umum dan menyebar hingga ke seluruh China serta beberapa wilayah Asia.

Ada pula sebuah legenda yang mengisahkan asal muasal festival lentera ini.

Dikisahkan, Kaisar Giok atau Jade Emperor (You Di) marah pada penduduk di sebuah kota karena membunuh angsa miliknya.

Dia berencana ingin menghancurkan kota tersebut dengan cara membakarnya.

Pekerja memasang lampion di Klenteng Tjoe Tik Kiong Tulungagung.
Ilustrasi lampion yang memiliki sejarah selama Cap Go Meh. (TribunJatim.com/ David Yohanes)

Namun, rencana itu digagalkan oleh peri yang menyarankan penduduk untuk menyalakan lentera di seluruh kota pada hari ketika Kaisar Giok membakar kota tersebut.

Kaisar Giok yang melihat cahaya berkobar dari lentera, mengira bahwa kota itu telah dilalap api, sehingga membatalkan rencananya. Kota tersebut pun terhindar dari amarah Kaisar Giok.

Sebagai wujud rasa syukur, orang-orang terus memperingati momen ini dengan memasang lentera warna-warni di seluruh kota setiap hari ke-15 setelah Imlek.

Perayaan Cap Go Meh di Berbagai Negara

Berbagai negara turut merayakan Cap Go Meh sesuai dengan kepercayaan dan kebiasaan masyarakatnya.

Dilansir dari chinatravel.com, berikut perayaan hari ke-15 Tahun Baru Imlek di berbagai belahan dunia.

1. Singapura

Warga Singapura memiliki waktu libur selama dua hari untuk merayakan Cap Go Meh.

Selama festival, selain dari perayaan yang wajib ada seperti pertunjukkan barongsai, pawai tahun baru, dan lentera, Singapura memiliki tradisi unik sendiri.

Orang-orang biasa mengunjungi teman dengan membawa hadiah tahun baru dan juga dua buah jeruk yang dibungkus dengan paper bag.

Orang yang bertamu tersebut memberikan dua buah jeruk kepada tuan rumah pada saat memasuki rumah.

Hal itu untuk mengungkapkan berkah ganda, yakni “keberuntungan” dan “keberuntungan besar”, serta sebagai tanda “hal baik datang berpasangan”.

Baca juga: Para Wanita Kudu Hati-Hati, Inilah 3 Shio Tidak Setia, Lelaki Buaya Darat yang Sering Lapar Mata

Baca juga: Simak! Urutan 12 Shio dan Karakter Kepribadiannya, Bagaimana Karaktermu Berdasarkan Tahun Kelahiran?

2. Malaysia

Malaysia membuka gereja dan mengizinkan tim Barongsai untuk tampil, sebagai lambang kemakmuran.

Kebiasaan lain saat perayaan Cap Go Meh di Malaysia, hampir mirip dengan perayaan di China.

Kebanyakan orang Tionghoa di Malaysia membeli nanas, karena nanas dipandang sebagai buah keberuntungan di Tahun Baru China.

3. Korea Selatan

Warga Korea Selatan memiliki budaya perayaan Cap Go Meh yang mirip dengan China.

Misalnya, orang Korea harus pulang untuk reuni keluarga begitu hari festival datang.

Namun, perayaan di China lebih cenderung penuh dengan keramaian.

Berbeda dengan Korea yang lebih tenang dan menutup sebagian besar toko, demi merayakan bersama keluarga.

Kedua negara tersebut juga sama-sama memiliki tradisi membagikan uang keberuntungan.

Namun, uang keberuntungan di China dibungkus dengan amplop merah, sedangkan di Korea dengan amplop putih.

4. Jepang

Di Jepang, Cap Go Meh dirayakan dengan menghias rumah dengan pinus dan cemara.

Selain itu, seluruh keluarga juga akan berkumpul di dekat kompor, begadang hingga tengah malam.

Saat tengah malam tiba, lonceng kuil di seluruh Jepang akan dipukul sebanyak 108 kali.

Kemudian, orang-orang akan bergegas menuju kuil untuk menyembah para dewa dan Buddha.

Ada juga barang yang identik dengan perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh di Jepang, yakni lucky-dip bag atau mystery bag yang berisi barang acak rahasia.

Membeli barang dalam mystery bag, dipercaya orang Jepang dapat membawa keberuntungan di Tahun Baru China.

Baca juga: Mau Tampil Kece? Ini Rekomendasi Baju Cheongsam Modern untuk Rayakan Imlek 2023, Identik Warna Merah

5. Inggris

London memiliki perayaan Tahun Baru Imlek terbesar di wilayah luar Asia, termasuk pawai, pertunjukkan kostum Tiongkok, tarian naga, dan pertunjukkan barongsai.

Pawai utama biasanya dimulai pukul 10.00 pagi waktu setempat, dan digelar melewati Chinatown dan Kota London.

Setelah selesai pawai, dilanjut dengan pertunjukkan panggung di Trafalgar Square, bersama dengan semua jenis makanan dan kegiatan budaya khas Tiongkok.

----

Artikel ini telah ditayangkan di Kompas.com

Berita Jatim dan berita seleb lainnya.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved