Suara Kekecewaan Ultras Gresik soal Liga 2 2022-2023 Dihentikan

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Besar harapan Gresik United berbicara banyak di kompetisi Liga 2 musim ini.

Harapan tersebut pupus setelah Liga 2 dipastikan berhenti tidak dilanjut lagi.

"Sangat kecewa sekali, janji kompetisi 2 dilanjutkan ternyata tidak. Malah Liga 2 dilanjutkan pada bulan Desember."

"Ini bukan dilanjutkan tapi memang sudah kewajiban PSSI untuk memutar kompetisi," ujar Muharrom pentolan Ultras Gresik, Senin (6/3/2023).

Keputusan sarasehan nasional kemarin juga tidak jelas. Liga 1 berjalan tanpa degradasi.

Andai Liga 2 diputar juga tanpa promosi. Ketidakjelasan ini membuatnya kecewa berat.

Baca juga: BREAKING NEWS: Liga 2 2022-2023 Tidak Dilanjutkan, Gresik United Kecewa Berat: Kompetisi Aneh

Transisi di tubuh PSSI memakan korban. Lagi-lagi sepakbola Gresik menjadi korban.

Jika ditarik ke belakang, saat bernama Persegres.

Mampu bercokol di puncak klasemen mengangkangi Persib dan Persipura pada kompetisi QNB League 2015.

Materi pemain saat itu, pemain muda potensial ditambah pemain berpengalaman. Persegres Gresik meraih 9 poin.

Sayangnya kisruh Kemenpora dan PSSI membuat Liga dibekukan. Kompetisi berhenti ketika Persegres di puncak klasemen.

Tanpa mahkota dan berhenti begitu saja.

Delapan tahun berselang, pil pahit itu kembali ditelan. Gresik United yang dalam tren positif di grup tengah Liga 2 harus gigit jari.

Gara-gara Tragedi Kanjuruhan, semua liga berhenti sejak awal Oktober tahun lalu.

Kemudian berbulan-bulan lamanya tidak ada kejelasan.

Dinamika pemilihan Ketua Umum PSSI menyeret janji politik Liga 2 dilanjutkan.

Nyatanya, Liga 2 dihentikan dan dilanjutkan kembali bulan Desember.

Dengan kata lain kompetisi baru dengan nama Liga Nusantara dengan format baru.

Hal ini yang membuat Ultras Gresik kecewa berat dengan PSSI.

Muharrom menambahkan, PSSI harus tegas dengan jadwal kompetisi. Tidak boleh lagi berubah-ubah seenaknya sendiri.

"Apalagi tahun depan ada agenda pesta demokrasi, jangan sampai sepakbola ditunda lagi dengan agenda yang tidak ada kaitannya dengan sepakbola."

"Kompetisi sepakbola punya rel sendiri," tegasnya.

Ikuti berita seputar Liga 2