Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pengakuan Istri Mbah Slamet Janggal? 25 Tahun Tak Tahu Suami Dukun Meski Terima Uang: Ditelantarakan

Pengakuan istri Mbah Slamet, dukun pengganda uang sadis di Banjarnegara menuai sorotan publik. Mereka sudah menikah 25 tahun.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Kolase TribunJateng via TribunSumsel
Seneh, istri Mbah Slamet si dukun pengganda uang sadis di Banjarnegara tak tahu pekerjaan suaminya. 

"Ada sepasang kekasih asal Palembang atas nama Mulyadi dan pacarnya dikubur di liang yang sama," ujar Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi di kantornya,Kota Semarang, Rabu (5/4/2023).

Para korban lainnya dipendam oleh tersangka dibagi ke dalam beberapa liang.

Menurut pengakuan tersangka, korban Paryanto (53) asal Sukabumi dikubur di liang nomor 1.

Satu warga asal Gunung Kidul laki-laki dikubur di liang nomor 2.

Dua warga Tasikmalaya laki-laki dan perempuan dikubur di liang nomor 3. 

Dua warga Jakarta laki-laki dan perempuan dikubur liang nomor 4.

Baca juga: Kekejian Mbah Slamet Dukun Pembunuh Berantai, Korban Dikubur 1 Lubang, Berasal dari Beragam Kota

Dua warga Palembang atas nama saudara Mulyadi dikubur liang sama bersama kekasihnya di liang nomor 5.

Dua warga Jogja dikubur di liang sama di liang nomor 6.

"Tiap dua jenazah dikubur di lima liang berbeda. Sisanya ada di tiap satu liang," imbuh Kapolda.

12 belas jasad tersebut telah diperiksa oleh tim forensik Polda Jateng.

Selain dua mayat yang sudah terindentifikasi atas nama Paryanto dan Mulyadi,  sembilan mayat belum terindentifikasi.

Baca juga: Sadisnya Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Bunuh Klien, Korban Kirim Pesan WA ke Anak: Jaga-jaga

Polisi sejauh ini hanya mendeteksi sembilan mayat sisanya yakni enam laki-laki umur 40-50 tahun dan tiga perempuan umur 25-35 tahun.

"Di masing-masing liang didapati botol Aqua. Secara medis mati lemas tidak ada unsur kekerasan," terang Kapolda.

Ia meminta kepada masyarakat yang merasa kehilangan keluarga supaya menghubungi polisi terutama dari daerah yang disebut tersangka.

"Tidak harus di Banjarnegara, bisa di polres wilayah kami, nanti untuk dilakukan pengambilan data antemortem," paparnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved