Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Liga Champions

AC Milan Jadi Momok Napoli, 3 Kali Bertarung, Rossoneri Selalu Sukses Bikin I Partenopei Tak Berdaya

AC Milan seakan menjadi momok bagi Napoli akhir-akhir ini. Bagaimana tidak, dalam 3 pertemuan terkahirnya Napoli selalu tersungkur di hadapan AC Milan

Editor: Taufiqur Rohman
Twitter.com/ACMilan
Duel Napoli vs AC Milan di leg kedua perempat final Liga Champions berakhir 1-1. AC Milan seakan menjadi momok bagi Napoli akhir-akhir ini. Bagaimana tidak, dalam 3 pertemuan terkahirnya Napoli selalu tersungkur di hadapan AC Milan 

TRIBUNJATIM.COM - AC Milan seakan menjadi momok bagi Napoli akhir-akhir ini.

Bagaimana tidak, dalam tiga pertemuan terkahirnya, Napoli selalu tersungkur di hadapan AC Milan.

Napoli telah menjalani tiga pertarungan melawan AC Milan dalam selang waktu 17 hari.

Hasilnya, I Partenopei dibuat tak berdaya oleh armada Stefano Pioli.

AC Milan memang tidak bisa mengimbangi performa hebat Napoli di Liga Italia.

Saat ini sang juara bertahan sudah tertinggal poin 22 poin dari I Partenopei yang di ambang menjadi peraih scudetto.

Dalam pertemuan pertama musim ini di Liga Italia, 18 September 2022, AC Milan pun kalah 1-2 dari Napoli di San Siro.

Skuat Napoli 2022-2023
Skuat Napoli 2022-2023 (Twitter.com/Napoli)

Bukan cuma di Liga Italia, Napoli juga menggila di Liga Champions.

Di fase grup, Liverpool sempat mereka bantai 4-1 di pertandingan pertama.

Napoli nyaris meraih hasil sempurna di Grup A.

Tim asuhan Luciano Spalletti hanya kalah 0-2 dari Liverpool di laga terakhir fase grup saat sudah tidak serius lagi lantaran telah memastikan diri lolos ke babak 16 besar.

Di 16 besar, Victor Osimhen dkk. menghancurkan Eintracht Frankfurt dengan dua kemenangan 2-0 dan 3-0 dalam dua pertemuan.

Mencetak 25 gol dalam 8 laga sebelum perempat final, Napoli pun menjadi tim paling seram di Eropa.

Koleksi gol mereka bahkan mengungguli Real Madrid (21) dan Manchester City (22).

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, sampai memuji penampilan tim dengan kostum warna biru muda itu.

"Menurut saya, Napoli mungkin adalah tim terbaik di Eropa saat ini," kata Guardiola pada pertengahan Maret lalu.

Wajar jika kemudian Napoli diunggulkan bakal menyingkirkan AC Milan di perempat final.

Tetapi, AC Milan menghancurkan prediksi banyak orang.

Bertemu Napoli tiga kali dalam selang waktu hanya 17 hari, Tim Merah-Hitam selalu sukses mengantongi rivalnya itu.

Kemenangan 4-0 AC Milan atas Napoli di Liga Italia pada 2 April menjadi purwarupa dua pertemuan berikutnya.

AC Milan sukses memeragakan pertahanan kokoh dan serangan balik mematikan dalam pertandingan tersebut.

Khvicha Kvaratskhelia dibikin mati mutu dalam duel melawan Davide Calabria di sisi kanan pertahanan I Rossoneri.

Lini tengah Napoli juga digilas oleh Ismael Bennacer, Sandro Tonali, dan Rade Krunic dalam duel di jantung permainan.

Sementara Rafael Leao mengobrak-abrik pertahanan Napoli dengan kecepatannya.

AC Milan menggunakan formasi starter yang sama dalam dua pertemuan berikutnya dengan Napoli di Liga Champions.

I Rossoneri kembali sukses mengantongi Napoli dengan cara yang identik.

Lagi-lagi Napoli dibuat tak bisa mencetak gol di leg pertama perempat final.

AC Milan menang 1-0 lewat gol Bennacer yang tercipta via skema serangan balik.

Cerita di leg kedua perempat final sama saja bahkan saat Napoli sudah bisa memainkan lagi Victor Osimhen.

Kvaratskhelia kembali dibuat mati gaya oleh Calabria dan Rafael Leao menciptakan prahara di lini belakang Napoli dengan kecepatannya.

Adalah aksi lari slalom Leao yang membuat AC Milan bisa membuka skor lewat gol Olivier Giroud dan membuat agregat sempat menjadi 2-0.

Pertahanan AC Milan nyaris tampil sempurna sebelum Osimhen akhirnya bisa menjebol gawang Mike Maignan di menit terakhir.

Namun, gol penyeimbang skor 1-1 itu sudah terlambat bagi Napoli.

Gol itu tidak bisa menutupi fakta bahwa AC Milan menjadi kryptonite yang tidak terpecahkan oleh Napoli dalam duel tiga ronde selama 270 menit.

"Semua orang memanggil kami underdog, tetapi ini adalah kelompok pemain dengan jiwa besar," kata pelatih AC Milan, Stefano Pioli, seperti dikutip dari Tuttomercatoweb.

"Kita melihat pengorbanan dari semua orang. Kami menyingkirkan sebuah tim luar biasa dengan ide dan hati," pungkasnya.

Artikel ini telah tayanng di Bolasport.com

Ikuti berita seputar Liga Champions

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved