Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Petaka Mudik, Paman di Tegal Ditikam Ponakan Terpicu Rp40 Juta, Padahal Baru Sejam Injak Kampung

Niatnya hendak mudik dan rayakan lebaran di kampung, paman di Tegal malah meregang nyawa karena ditikam oleh keponakannya sendiri.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunnewsWiki.com
Ilustrasi pria ditikam baru satu jam mudik ke kampung halaman. 

TRIBUNJATIM.COM - Niat mudik dari Jakarta ke Tegal Jawa Tengah justru menjadi hari terakhir seorang paman.

Petaka mudik justru mendatangi karena sang keponakan yang emosi.

Keponakan di Tegal itu tega menikam pamannya sendiri terpicu persoalan uang Rp40 juta.

Paman di Tegal ini tidak dapat menghindar dari sikap mengerikan keponakannya sendiri.

Alhasil, usianya tak sampai lebaran, Paman di Tegal itu terpaksa berpulang di kampung halaman untuk selama-lamanya.

Maksud hati mudik ke Tegal usai bekerja di Jakarta, seorang pria bernama Wahyono (32) justru meregang nyawa.

Warga dibuat syok saat tahu pelaku pembunuhnya, dia adalah keponakan dari Wahyono.

Sosok keponakan yang telah membunuh Wahyono adalah Aprilio Rosi (23).

Aprilio Rosi tega membunuh sang paman pada Senin (17/4/2023) lalu.

Tak jadi berlebaran bersama, rumah Aprilio Rosi malah jadi rumah duka karena sang paman berakhir tewas.

Baca juga: Ibu Melahirkan Anak Kedua di Mobil saat Mudik, Persalinan Dibantu Suami: Pengalaman Tak Ternilai

Diketahui, korban baru saja tiba di kampung untuk mudik lebaran Idul Fitri bersama keluarga.

Nahas bagi korban, gara-gara dipicu hal sepele Wahyono ditikam oleh keponakannya hingga tewas.

Saat kejadian, korban baru saja mudik dari Jakarta ke Desa Pakembaran, Slawi, Tegal, Jawa Tengah.

Namun, baru sekitar 1 jam tiba di kampung halaman, nasib tragis menimpa korban.

Ilustrasi dua besan kelahi cekcok tahu menantu 3 bulan nikah sudah lahiran
Ilustrasi (Tribunnews.com)

Keponakannya yang bernama Aprilio Rosi (23) saat itu tengah mengamuk karena tidak dibelikan motor oleh orangtuanya.

Korban yang bermaksud melerai pertengkaran itu justru menjadi sasaran amukan pelaku.

Korban ditikam pelaku sebanyak tiga kali menggunakan senjata tajam hingga akhirnya tewas.

Pelaku diamankan polisi Kasatreskrim AKP Vonny Farizky mengatakan, usai kejadian pelaku langsung diamankan Satreskrim Polres Tegal.

"Kebetulan waktu itu ada anggota kepolisian yang sedang berada di sana, hingga dilakukan penahanan," kata dia.

Baca juga: 14 Adegan Klise yang Dapat Kamu Temukan dengan Mudah di Drama Korea, Salah Satunya Sepayung Berdua

Saat ini, polisi masih menyelidiki terkait motif dalam kasus tersebut.

"Otopsi sudah dilakukan dengan hasil korban meninggal dengan cara ditusuk menggunakan senjata tajam sebanyak 3 kali di sebelah dada," ungkap dia.

Pemicu kemarahan sang keponakan terhadap pamannya sendiri tersebut dipicu soal uang.

Ayah pelaku, Rosichin mengungkapkan, awalnya anaknya meminta untuk dibelikan motor.

Ilustrasi pemukulan dan kekerasan fisik
Ilustrasi pemukulan dan kekerasan fisik (net)

Namun, karena tidak memiliki uang permintaannya tidak dikabulkan hingga anaknya mengamuk dan mengancam membunuhnya.

"Anak saya memang sarafnya sempat kena. Penjualan rumah Rp 40 juta diminta dia untuk beli motor".

"Padahal pembayaran baru setengah dan sudah dibelikan material bangunan.

Namun, anak saya tidak mau tahu dan ngamuk-ngamuk," kata dia.

Dia pun ketakutan karena diancam akan dibunuh sehingga berlari dan bersembunyi di luar rumah.

Baca juga: Arti Taqabbalallahu Minna Wa Minkum, Ucapan Selamat Idul Fitri 2023 yang Benar dan Cara Menjawabnya

Dalam waktu yang bersamaan, datanglah korban yang baru pulang mudik dari Jakarta.

"Berusaha ingin melerai, malah menjadi sasaran," ujar dia.

Dia menyebut, bahwa korban atau adiknya ditusuk anaknya menggunakan pisau yang ada di dapur rumah.

"Korban memang baru saja 1 jam pulang ke rumah," pungkasnya.

Baca juga: Tampang Pria Pemukul Remaja di Cimahi Sampai Kejang saat Ditangkap, Terbongkar Alasan Jambak: Emosi

Baru saja tiba injakkan kaki di kampung halaman kurang lebih satu jam, paman harus meregang nyawa.

Kini, rumah keluarga Rosichin tidak merayakan Lebaran tetapi justru menjadi rumah duka karena kematian sang paman.

Peristiwa serupa dialami juga oleh seorang ibu di Malang Jawa Timur.

Si ibu dibunuh anak kandungnya padahal ia baru pulang dari bekerja di Hong Kong.

Sosok anak yang bunuh ibu kandung di Malang adalah David Humaidi Candra Kuncoro (27).

David tega membunuh ibu kandungnya sendiri, Sunarsih pada Sabtu (15/4/2023) sekitar pukul 09.00 WIB.

Dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, pelaku dan korban tercatat sebagai warga Desa Urek-urek, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Nahasnya, korban baru dua pekan pulang ke Tanah Air setelah merantau dari Hong Kong dan bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW).

Pelaku membunuh ibu kandungnya sendiri di rumahnya dengan menusuk perut dan dada menggunakan pisau sebanyak tiga kali.

S, salah satu tetangga bercerita sejak pulang dari Hong Kong, korban kerap memarahi anaknya karena masalah uang.

Baca juga: Pakai Sebilah Pisau, Anak di Gondanglegi Malang Tega Bunuh Ibu Kandung

Ia menyebut uang hasil kerja korban yang selama ini dikirim ke Tanah Air selau dihabiskan oleh David.

"Korban mungkin sering marah kepada pelaku karena uang hasil kerjanya di Hong Kong selama ini, yang dikirimkan korban ke pelaku selalu habis," tuturnya.

Sementara itu, korban sudah sudah bertahun-tahun bekerja di Hongkong dan selalu pulang saat Lebaran.

"Sedangkan David di sini jarang bekerja. Kerjanya juga serabutan," ujarnya.

Baca juga: Sadisnya Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Bunuh Klien, Korban Kirim Pesan WA ke Anak: Jaga-jaga

Menurut S, walaupun berperilaku baik, David malas bekerja dan ia emosi saat terus-terusan dimarahi korban.

Sementara itu Kasatreskrim Polres Malang, Iptu Riski Wahyu Saputro membenarkan pembunuhan itu dilakukan lantaran pelaku sakit hati, akibat korban sering memarahinya.

"Korban ini baru pulang dari merantau ke Hongkong. Ia baru pulang sekitar 2 pekan yang lalu," ungkap dia.

Saat ini, kepolisian tengah melakukan penyelidikan lebih dalam terhadap pelaku.

"Anggota masih melakukan penyelidikan lebih dalam," tuturnya.

Pelaku pembunuhan kepada ibu kandung saat digelandang di Mapolres Malang, Sabtu (15/4/2023).
Pelaku pembunuhan kepada ibu kandung saat digelandang di Mapolres Malang, Sabtu (15/4/2023). (KOMPAS.COM/Imron Hakiki)

Berita viral lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved