Kilas Balik
Kisah Anak Mantan Kapolri yang Tak Malu Bekerja di Bengkel untuk Biaya Kuliah: Bapak Tak Melarang
Inilah kisah anak mantan Kapolri yang bekerja di bengkel. Dia tidak malu melakukannya demi membayar uang kuliah.
TRIBUNJATIM.COM- Inilah kisah anak mantan Kapolri yang bekerja di bengkel.
Dia tidak malu melakukannya demi membayar uang kuliah.
Siapakah anak mantan Kapolri tersebut?
Simak kishnya di sini!
Aditya S Hoegeng adalah anak dari Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Iman Santoso, mantan Kapolri yang dikenal sebagai polisi paling berani dan jujur di Indonesia.
Namun, Aditya tidak pernah merasa bangga atau sombong sebagai anak jenderal.
Ia malah hidup sederhana dan tidak rendah hati bekerja keras untuk mencari penghasilan.
Ketika kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Aditya bekerja di sebuah bengkel dan toko suku cadang.
Bengkel itu milik Henky Irawan, pembalap terkemuka saat itu.
Aditya tidak rendah hati bekerja di bengkel, yang penting halal.
Uang yang ia peroleh digunakan untuk menambah biaya kuliahnya.
“Bapak tidak melarang saya bekerja di mana saja. Beliau hanya berpesan, dimana saja dan apa saja posisimu, bekerjalah dengan benar,” kata Aditya menirukan pesan ayahnya.
Hoegeng juga tidak pernah memanjakan anak-anaknya.

Baca juga: Kisah Kemarahan Benny Moerdani Lempar Baret Merah, Bermula dari Bela Prajurit Kaki Satu
Ia tidak memberikan fasilitas mewah seperti mobil atau motor kepada mereka.
Dengan tujuan ingin anak-anaknya belajar mandiri dan tidak tergantung pada jabatan atau kekuasaan ayahnya.
Hoegeng bahkan melarang Aditya masuk polisi atau memberikan katebelece agar anaknya bisa diterima di Akademi Angkatan Udara.
Bagi Hoegeng, itu haram.
Aditya sempat marah pada ayahnya.
Tapi ia kemudian paham maksud bapaknya yang mengajari soal integritas.
“Kami bertiga bangga jadi anak Hoegeng Imam Santosa,” kata Aditya.
Aditya juga masih mengingat percakapan dengan ayahnya di teras belakang rumah ibunya.
Saat itu, ia bertanya kepada Hoegeng mengapa ayahnya hanya membubuhkan nama Hoegeng pada tandatangannya.
Padahal, nama lengkapnya memiliki tiga kata yakni Hoegeng Iman Santoso.
Ayahnya hanya terdiam dan memegang tangannya.
Kemudian ia menjawab bahwa ia ingin membuktikan bahwa imannya betul-betul sentosa hingga akhir hayat.
“Beliau sampaikan, Dit saya akan buktikan sampai saya meninggal bahwa iman saya betul-betul sentosa, baru saya pantas menyandang nama lengkap saya, Hoegeng Iman Santoso. Itu yang sangat… Saya setiap cerita ini merinding,” kata Aditya.
Aditya kini menjabat sebagai Vice President Director PT Yamaha Musik Indonesia Distributor.
Ia juga aktif di berbagai organisasi sosial dan keagamaan.
Aditya juga tetap menjaga warisan kejujuran dan integritas ayahnya.
Aditya adalah salah satu contoh anak jenderal yang tidak rendah hati bekerja di bengkel.
Ia menunjukkan bahwa pekerjaan apa pun yang halal dan bermanfaat adalah pekerjaan yang mulia.
Juga membuktikan bahwa anak jenderal tidak harus menjadi jenderal, tetapi bisa sukses di bidang lain dengan cara yang benar.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
kisah anak mantan Kapolri
Hoegeng Iman Santoso
Universitas Indonesia
Yamaha
Tribun Jatim
TribunJatim.com
berita kilas balik
Cerita di Balik Kelahiran Supersemar, Soekarno Marah hingga Lempar Asbak, Kekuasaan Diambil Soeharto |
![]() |
---|
Tangis Titiek Soeharto saat Prabowo Subianto Dituduh Khianati Soeharto, Penyebab Cerai Terjawab? |
![]() |
---|
SOSOK Margono Djojohadikoesoemo Kakek Prabowo, Taruh Nyawa Bangun Bank Sentral, Presiden BNI Pertama |
![]() |
---|
SOSOK Sunario Sastrowardoyo, Pencetus Sumpah Pemuda Asal Madiun, Ternyata Kakek Artis Dian Sastro |
![]() |
---|
Jelang Hari Sumpah Pemuda, Isi Teks Sumpah Pemuda, Simak Sejarah Terbentuknya Kongres Pemuda II |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.