Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Entertainment

Baru Dinobatkan, Ratu Camilla Tuai Kontroversi Gara-gara Mahkota, Ada Sejarah Kelam di Baliknya

Dalam upacara itu, Camilla mengenakan Mahkota Ratu Mary yang telah didesain ulang.

Kolase Vogue/ISTIMEWA
Ratu Camilla saat upacara penobatan pada 6 Mei 2023. 

TRIBUNJATIM.COM - Baru saja dinobatkan sebagai Ratu Permaisuri Kerajaan Inggris pada Sabtu (6/5/2023), pelantikan Camilla Parker Bowles telah menimbulkan kontroversi.

Penobatan gelar baru yang disandang Ratu Camilla tersebut digelar di hari yang sama dengan penahbisan Charles Philip Arthur George atau Charles III sebagai Raja Kerajaan Inggris.

Kontroversi yang diterima Ratu Camilla datang dari mahkota yang ia kenakan.

Dalam upacara itu, Camilla mengenakan Mahkota Ratu Mary yang telah didesain ulang.

Sebagai informasi, Ratu Mary adalah nenek moyang Raja Charles III dan istri dari Raja George VI.

Dikutip dari Kompas.com, Mahkota Ratu Mary dipindahkan dari tempat display di Tower of London, kemudian dimodifikasi sesuai keinginan Camilla.

Baca juga: Mimpi Terdalam Camilla Terwujud, Dulu Dibenci, Kini Jadi Ratu Meski Tetap Tak Bisa Geser Putri Diana

Hal ini pun menjadi momen pertama kali sejak abad ke-18 seorang permaisuri menggunakan mahkota yang sudah pernah ada untuk penobatan.

Pihak Istana Buckingham pun buka suara mengenai keputusan Ratu Camilla.

Menurutnya, biasanya seorang permaisuri bisa saja meminta mahkota baru untuk dirinya.

Namun, menurut informasi, keputusan Camilla untuk memakai mahkota Ratu Mary yang telah dimodifikasi adalah karena menghindari berlian Koh-i-noor.

Berlian tersebut dipasang di mahkota Ratu Mary, lalu dipindahkan ke mahkota Ratu Elizabeth.

Usut punya usut, ternyata ada sejarah kelam di balik batu 105 karat yang merupakan salah satu berlian potong terbesar di dunia tersebut.

Dulunya, berlian itu disebut ditambang di India pada abad ke-13 silam, lalu sempat dimiliki oleh beberapa dinasti setelahnya.

Lalu, saat Inggris menganeksasi Punjab pada 1849, diyakini bahwa pihak Inggris memaksa seorang penguasa daerah untuk memberikannya berlian tersebut sebagai hadiah.

Camilla Parker Bowles kini dinobatkan Ratu Permaisuri Kerajaan Inggris.
Camilla Parker Bowles kini dinobatkan Ratu Permaisuri Kerajaan Inggris. (KOMPAS.com)

Saat itu lah muncul kepercayaan bahwa adanya batu berlian Koh-i-noor adalah sebuah kutukan.

Batu Koh-i-noor dianggap selalu membawa malapetaka jika dipakai pria.

Namun, tak akan terjadi apa-apa dan tak berbahaya jika yang memakainya adalah wanita.

Ratu Camilla pun memilih untuk mengenakan mahkota Ratu Mary tahun 1911 karena ingin menghindari skandal lainnya.

Apalagi, Ratu Mary memiliki reputasi sebagai kolektor perhiasan terbesar sepanjang sejarah di Windsor.

Sehingga, keputusan tersebut pun dianggap seperti pilihan yang tepat untuk sang ratu baru Inggris.

Diketahui, sejak kematian Ratu Elizabeth II, Raja Charles III dan permaisuri Camilla selalu menjadi sorotan.

Bahkan tak sedikit menilai bahwa Camilla masih tak pantas menjadi anggota kerajaan.

Baca juga: 5 FAKTA Penobatan Charles III, Raja Inggris Bakal Pakai Jubah Sutra Emas, Camilla Dipanggil Ratu 

Pasalnya, kisah Camilla dan Raja Charles III bak roller coaster.

Bahkan stigma negatif yang disematkan kepada Camilla sebagai selingkuhan Charles yang kala itu bersama Putri Diana.

Camilla Parker Bowles kerap dianggap sebagai orang ketiga dalam pernikahan Pangeran Charles dan Putri Diana.

Ia disebut sebagai selingkuhan yang merusak rumah tangga pewaris takhta Inggris itu meski kala itu juga telah berstatus sebagai istri orang lain.

Saat itu, ia masih menjadi pasangan resmi dari Andrew Parker Bowles, perwira Inggris yang dinikahinya sejak 1973.

Spekulasi tentang hubungan gelap antara Camilla dan Charles berkembang ketika transkrip telepon mesra antara keduanya menyebar ke publik pada 1992 silam.

Skandal yang disebut sebagai "Camillagate" itu dianggap menjadi pemicu perceraian orangtua Pangeran William itu dan membuat berang masyarakat Inggris.

Terlebih lagi, Camilla lalu bercerai dari suaminya pada 1995 dan mulai tak malu-malu lagi menjalin hubungan dengan putra Ratu Elizabeth itu.

Raja Charles III dan Ratu Permaisuri Camilla.
Raja Charles III dan Ratu Permaisuri Camilla. (Kolase Instagram/TribunJatim.com)

Meski akhirnya berstatus sebagai istri Pangeran Charles sejak 2005 dan mendapatkan gelar kerajaan, stigma negatif itu tak juga menghilang.

Publik masih mengingatnya sebagai selingkuhan, yang kisahnya juga ditampilkan di serial The Crown.

Dalam wawancara terbarunya dengan British Vogue, wanita bergelar Duchess of Cornwall ini akhirnya buka suara soal label sebagai selingkuhan itu.

Ia mengaku sempat stres dengan berbagai tudingan negatif yang diarahkan publik kepadanya selama bertahun-tahun.

"Itu tidak mudah," katanya, dikutip dari Insider via Kompas.com, Jumat (16/9/2022).

"Saya telah diamati sedemikian lama sehingga Anda hanya perlu menemukan cara untuk menghadapinya," ujar Camilla.

"Tidak ada yang suka dilihat sama sekali. waktu dan, Anda tahu, dikritik," lanjut wanita berusia 75 tahun ini.

Meski demikian, ia akhirnya terbiasa dengan pandangan negatif itu dan memutuskan untuk tetap melanjutkan hidupnya seperti biasa.

"Saya pikir pada akhirnya, saya semacam naik di atasnya dan melanjutkannya. Anda harus melanjutkan hidup."

Terlebih lagi, kini ia sudah resmi 'diakui' oleh Kerajaan Inggris meski statusnya masih kontroversial.

Sekarang Camilla termasuk satu dari anggota bangsawan senior Inggris yang selalu hadir dalam berbagai acara penting dan memiliki tugas resmi kerajaan.

Pada Februari 2022, Ratu Elizabeth bahkan menyatakan Camilla akan diberi gelar permaisuri ketika nantinya mendampingi Pangeran Charles naik takhta.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved