Berita Viral
Mbah Marsia Gemetaran Dipaksa Petugas PLN Bayar Tagihan Rp7 Juta, Makan Saja Sudah Susah: Apa Adil?
Mbah Marsia gemetaran dipaksa rombongan petugas PLN membayar Rp7 Juta di saat makan saja kesulitan, derita Mbah Marsia bertambah.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Mbah Marsia gemetaran saat dipaksa rombongan petugas PLN membayar Rp7 juta untuk tagihan listrik.
Mbah Marsia yang tinggal hanya dengan suaminya dibuat begitu kaget saat didatangi rombongan petugas PLN.
PLN secara paksa mencabut meteran di rumah dua orang lansia masing-masing Marsia (62) dan Abdulah Bakir (72).
Kedua lansia ini dituduh melakukan hal yang sebenarnya tidak pernah mereka lakukan.
Menurut Marsia, segerombolan petugas PLN pada Selasa (16/5/2023) kemarin datang ke rumahnya.
Curhat Mbah Marsia itu akhirnya terungkap seperti dikutip TribunJatim.com dari Tribun-Medan.com.
Dua orang lansia yang tinggal di Desa Suka Ramai, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Sergai merasa terintimidasi oleh pihak PLN.
Sebab, PLN secara paksa mencabut meteran di rumah dua orang lansia masing-masing Marsia (62) dan Abdulah Bakir (72).
Pilu curhat Mbah Marsia yang tak pernah menyangka dirinya malah ditagih jutaan rupiah untuk listrik.
Padahal kini ia dan suaminya hanya tinggal cuma berdua.
Baca juga: Anak Nakal Mbah Rukmi Diam-diam Jual Rumah, Ibu Ditinggal Hidup di Teras, Warga Tulungagung Tak Tega
Mereka bahkan tidak memiliki apapun lagi selain berjuang untuk bisa makan sehari-hari.
Cerita Mbah Marsia yang tak menyangka apa yang terjadi dengannya itu berawal dari kedatangan petugas PLN.
Petugas PLN datang bersama polisi, lalu meminta Marsia membayar denda Rp 7 juta.
Alasannya, ada yang tidak beres dengan meteran listrik di rumah Marsia.

"Katanya meteran kami ada yang salah. Penyusunan wiring terbalik. Saya kan binggung, orang masang lampu saja saya tidak paham, apalagi otak atik meteran listrik," kata Marsia, Minggu (21/5/2023).
Mendengar tudingan pihak PLN, Marsia menjelaskan bahwa dirinya tidak pernah mengutak-atik meteran listrik yang ada di rumahnya.
Marsia sendiri tidak paham soal kelistrikan.
Ia mengatakan, bahwa sejak meteran listrik di rumahnya dipasang, kondisinya sudah seperti itu sejak lama.
Baca juga: Datang ke Showroom, Pasutri Bawa Kaleng Biskuit untuk Beli Fortuner, Saat Dibuka Bikin Pegawai Syok
"Saya bilang tidak tahu, karena saya kan tinggal hanya sama kakek," katanya.
Lalu, seorang pria yang disebut Marsia sebagai pimpinan pihak PLN menuding dirinya telah melakukan kesalahan berat.
"Terus terang saya tidak tahu. Saya sampai gemetaran waktu itu," kata Marsia.
Dia kembali menanyakan, apa kesalahan yang telah ia perbuat, sehingga meteran listrik di rumahnya harus dicabut dan dipaksa membayar denda.
Baca juga: Bikin Bangga Daerah, Atlet Peraih Emas SEA Games asal Lumajang Dijanjikan Hadiah Rumah oleh Bupati
Kemudian, PLN menudingnya sudah melakukan pencurian arus.
"Katanya saya mencuri arus. Karena ada kabel yang salah, jadi meteran harus dibuka. Saya disuruh tanda tangan, langsung lah dibuka meteran itu," kata Marsia.
Hal yang sama juga dialami Abdulah Bakir, tetangga Marsia.
Tanpa adanya surat pemberitahuan, petugas PLN mencabut meteran listrik di rumah Abdulah Bakir.
Bakir juga dituduh melakukan kesalahan, dan dipaksa membayar denda Rp 6.780.000.

"Tanpa adanya peringatan dan pemberitahuan, langsung dicabut dan didenda sekitar enam juta delapan puluh ribu rupiah sekian. Katanya piring meteran rumah saya ada yang miring, padahal saya tidak pernah tau soal itu. Apakah ini adil, kalau ada kesalahan yang diperbaiki," kata Bakir.
Ia pun merasa heran dengan pihak PLN yang menuduhnya begitu saja, tanpa pernah melakukan pemeriksaan sebelumnya.
Jauh hari sebelum segerombolan petugas PLN ini datang, meteran listrik rumahnya tidak pernah diperiksa.
Secarik kertas apapun menyangkut informasi soal meteran listrik juga tidak pernah ia terima.
Baca juga: Kagetnya Warga Tuban Tak Bisa Pasang Listrik, Identitas Dipakai Orang Jadi Sebab, PLN Beri Tanggapan
"Kemarin sempat datang. Waktu meteran dicabut, listrik masih disambung. Ini karena kami belum urus dan bayar denda mau dicabut," kata Bakir.
Diketahui, listrik di rumah Bakir dan Marsia ini sama sama bertenaga 450 watt.
Setiap bulan, meraka rutin bayar sekitar Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu.
Jumlah itu menurut mereka wajar.
Baca juga: Nasib Bocah SMP Pamer Bawa Mobil Baru Ajak Cewek, Nangis seusai Mobilnya Terbalik hingga Rusak Parah
Sebab, di rumah hanya ada beberapa perabotan rumah tangga yang menggunakan listrik.
Baik Bakir dan Marsia sama sama tidak tahu jika ada kesalahan pada meteran listrik di rumahnya.
Menurut keduanya, petugas juga tidak pernah melakukan pengecekan lapangan.
Keduanya yang setiap hari mendapatkan penghasilan sebagai penjual kerupuk keliling merasa denda yang dikenakan PLN sekitar Rp 7 juta sangat memberatkan.
"Kita makan saja pas pas, disuruh bayar denda, saya tidak mau. Saya tidak pernah tau dan melakukan kesalahan. Jadi saya sebagai konsumen keberatan jika tiba tiba diputus dan disuruh denda. Uang saya dari mana. Sekarang ini listrik dari sambungan yang kemarin itu," tutup Bakir.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Mbah Marsia
rombongan petugas PLN
Desa Suka Ramai
Kabupaten Sergai
rumah Abdulah Bakir
tagihan listrik
jatim.tribunnews.com
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Abdulah Bakir
Modus Cari Kerja, Pria ini Gasak Motor Nmax Bosnya Padahal Baru Seminggu, sudah 4 Kali |
![]() |
---|
Tergiur Untung Rp 600 Juta dari Proyek Pemerintah, Pria ini Malah Merugi Rp 1,9 Miliar |
![]() |
---|
1.205 Wanita di Kediri Ingin Jadi Janda, Alasan Orang Tua Ikut Campur Hingga Nafkah Suami |
![]() |
---|
Sosok Lain yang Juga Dapat Amnesti Prabowo Selain Hasto, Alasan Pembebasan Terungkap |
![]() |
---|
Siasat Licik Tante Culik Keponakan yang Pulang Sekolah, Ibu Korban Dimintai Tebusan Rp 50 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.