Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Chat GPT

Tragis, Pria Asal Belgia Akhiri Hidup setelah Mengobrol dengan Chatbot AI Sejenis Chat GPT OpenAI

Tragis, seorang pria asal Belgia akhiri hidup, setelah mengobrol dengan chatbot AI sejenis Chat GPT OpenAI. Begini kronologinya!

Editor: Elma Gloria Stevani
pixabay
Ilustrasi kecerdasan buatan Eliza yang bikin seorang pria asal Belgia mengakhiri hidup. 

TRIBUNJATIM.COM - Kemampuan chatbot berteknologi AI yang terus berkembang setiap waktu dan mungkin melebihi kemampuan manusia tampaknya tidak selalu memberikan dampak positif untuk beberapa orang. 

Hal tersebut dibuktikan oleh seorang pria asal Belgia akhiri hidup, setelah berbicara dengan chatbot AI. 

Menurut pengakuan sang istri, pria  dua anak ini sudah menggunakan chatbot AI sejenis Chat GPT bernama Eliza selama kurang lebih dua tahun.

Namun, enam minggu sebelum insiden mengakhiri hidup itu terjadi, pria berusia 30-an tahun itu menjadi lebih intens berbicara dengan bot itu. 

Pria tersebut awalnya mengungkapkan kekhawatirannya tentang dunia.

Setelah merasa nyaman berbicara dengan chatbot itu, dia dilaporkan semakin mengkhawatirkan perubahan iklim. 

"Eliza menjawab semua pertanyaannya. Dia telah menjadi orang kepercayaannya. Dia seperti obat yang biasa dia hentikan di pagi dan malam hari sehingga dia tidak bisa hidup tanpanya," kata istrinya kepada surat kabar Belgia, La Libre, dikutip via DailyMail. 

Sang istri yang tidak menyebutkan namanya itu mengaku bahwa keluarga mereka baik-baik saja.

Keluarganya hidup bahagia di Belgia dengan kedua buah hatinya. 

Tapi, ketika dia melihat kembali riwayat obrolan sang suami setelah kematiannya, wanita itu mengatakan bahwa bot tersebut bertanya kepada suaminya tentang apakah dia lebih mencintainya daripada istrinya.

Bot itu juga mengatakan "Kita akan hidup bersama sebagai satu di surga."

Yang lebih mengenaskan adalah, wanita itu mengatakan bahwa Eliza tidak menghalangi suaminya yang ingin akhiri hodup, setelah sang suami mengatakan semua pikirannya untuk mengakhiri hidup kepada bot itu. 

Sang istri yang sebelumnya sudah khawatir dengan kesehatan mental suaminya, mengaku bila bot itu telah memperburuk keadaan suaminya. 

Mengenai masalah ini, wanita yang kini menjanda itu mengadu kepada Menteri Luar Negeri Belgia untuk Digitalisasi, Mathieu Michel. 

"Saya sangat terkejut dengan tragedi keluarga ini. Apa yang terjadi adalah preseden serius yang perlu ditanggapi dengan sangat serius," jawab Michel tentang laporan tersebut. 

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved