Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Pria Dikira Gembel Ternyata Berharta Rp 62 Triliun, Hobi Mandi Es dan Puasa 1 Kali Sehari

Seorang mantan CEO perusahaan media sosial terekam mengenakan pakaian bak gembel padahal harta fantastis.

Kolase Istimewa dan news.com.au
Momen langka mantan CEO Twitter, Jack Dorsey jalan di New York City, Amerika Serikat. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang mantan CEO perusahaan media sosial terekam mengenakan pakaian bak gembel pada Senin (22/5/2023).

Padahal di balik pakaiannya tersebut, sang mantan CEO memiliki kekayaan fantastis.

Adapun sosok mantan CEO perusahaan media sosial tersebut adalah Jack Dorsey.

Jack Dorsey merupakan mantan CEO Twitter.

Baru-baru ini mantan CEO Twitter, Jack Dorsey mencuri perhatian publik.

Ini karena penampilannya terlihat lusuh di sebuah jalan di New York City, Amerika Serikat, dilansir dari Kompas.com.

Baca juga: Sosok Siswi SD di Yogyakarta yang Hidup Sendirian di Hutan Angker, Jalan Kaki 3 Km ke Sekolah

Jika pada umumnya, orang-orang kaya akan mengenakan pakaian serba mewah, lain hal dengan Jack Dorsey.

Baru saja Jack Dorsey tertangkap kamera paparazi sedang jalan-jalan mengenakan pakaian yang terlihat seperti gembel dan jauh dari kesan orang kaya.

Padahal, di balik penampilan Jack Dorsey tersebut, mantan CEO Twitter tersebut memiliki kekayaan lebih dari 4,2 miliar USD atau setara dengan Rp 62 triliun.

Meski demikian, penampilan terbarunya di jalanan New York City itu terlihat seperti gembel atau lusuh.

Outfit yang ia kenakan tidak mencerminkan kekayaannya yang fantastis.

Penampilannya terbilang jauh dari kesan orang kaya saat tampak mengenakan pakaian casual sandal Birkenstock dan kaos olahraga warna abu-abu.

Baca juga: Artis Tampan Hidup Bak Gembel setelah Menduda, Pakai Baju Kumal hingga Kerap Ngamuk, Eks Istri Cuek

Mantan CEO Twitter, Jack Dorsey mencuri perhatian publik lantaran penampilannya terlihat lusuh di sebuah jalan di New York City, Amerika Serikat.
Mantan CEO Twitter, Jack Dorsey mencuri perhatian publik lantaran penampilannya terlihat lusuh di sebuah jalan di New York City, Amerika Serikat. (news.com.au)

Dikutip dari Space, penampilan nyentrik Jack Dorsey di jalanan New York itu disebut menjadi momen langka.

Hal itu karena Jack Dorsey biasanya menghabiskan sebagian besar waktunya di wilayah California di mana ia memiliki rumah mewah senilai 22 juta dollar AS atau Rp 329 miliar. 

Jack Dorsey berjalan-jalan saat ia tengah bersiap meluncurkan platform media sosial baru yang diberi nama BlueSky.

Digadang-gadang BlueSky akan menjadi kompetitor dari Twitter.

Platform tersebut siap untuk bersaing dengan Twitter yang kini berada di bawah naungan Elon Musk.

Selain itu, ia melakukan aktivitasnya saat kekayaan bersihnya anjlok setengah miliar dollar AS usai perusahaan lain yang ia miliki, Block, disebut melakukan pelanggaran undang-undang.

Baca juga: Sosok Pria yang Dikira Gelandangan, Dulu Punya Posisi Mentereng di Twitter, Kekayaannya Fantastis

Jack Dorsey sebelumnya adalah CEO Twitter yang menjabat hingga November 2021.

Namun, pada akhirnya Twitter diambil alih Elon Musk.

Diketahui, Jack Dorsey adalah sosok yang dikenal eksentrik dengan kegemaran puasa satu kali sehari.

Selain itu, Jack Dorsey juga sering menjadi sorotan publik lantaran memiliki hobi mandi es.

Dikutip dari TribunnewsMaker, layanan baru Jack Dorsey yakni BlueSky belakangan telah menarik perhatian banyak pihak.

Dikutip dari Daily Mail, BlueSky merupakan sosial media yang memiliki banyak kesamaan dengan Twitter.

Baca juga: Nasib Aktor Senior Tampan Diusir Bos Kafe sampai Ribut karena Dikira Gembel, Momen Membekas: Kaget

Penampilan nyentrik mantan CEO Twitter, Jack Dorsey.
Penampilan nyentrik mantan CEO Twitter, Jack Dorsey. (ISTIMEWA)

Proyek media sosial BlueSky yang digawangi oleh Jack Dorsey terbilang cukup unik.

Hal itu dikarenakan BlueSky dimulai sebagai proyek sampingan Twitter tahun 2019.

Pada 2022, perusahaan diambil independen dan didirikan sebagai platform mandiri.

Tidak seperti Twitter, yang terstruktur seperti perusahaan tradisional dengan manajemen dan pembuat keputusan terpusat.

BlueSky seolah-olah merupakan jaringan media sosial 'terdesentralisasi' yang dijalankan secara kolektif oleh penggunanya.

Diketahui, BlueSky adalah perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk membangun media sosial baru yang 'terbuka dan terdesentralisasi'.

Baca juga: Sosok Bacaleg Muda Ini Ternyata Anak Artis Cantik Top Tanah Air, Ibu Merestui: Maju Terus!

Tujuan dari platform ini adalah untuk membuat protokol standar untuk platform media sosial.

Ketika dikembangkan sepenuhnya, hal ini akan memungkinkan jejaring sosial yang terpisah untuk berinteraksi satu sama lain menggunakan standar terbuka, meskipun setiap jaringan akan memiliki sistem kurasi dan pemantauannya sendiri.

Dengan kata lain, platform ini seperti Ethereum atau Algorand, tetapi khusus untuk media sosial.

Setiap jejaring sosial yang menggunakan protokol adalah sebuah aplikasi yang seperti aplikasi terdesentralisasi (dAPP) yang dibangun di atas blockchain.

Teknologi blockchain, bertujuan untuk mencapai interoperabilitas.

Saat ini semua platform media sosial, seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, TikTok, dll., beroperasi secara silo.

Penyiapan silo ini tidak hanya merepotkan, tetapi juga dapat menyebabkan identifikasi palsu dan berpotensi membuat beberapa profil berbeda untuk orang yang sama.

BlueSky dipahami sebagai solusi atas kegagalan Twitter.

Itu diumumkan pada saat jaringan media sosial dituduh melakukan penyalahgunaan data, informasi yang salah, dan campur tangan pemilu.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved