Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Arti Kata

Arti Kata Clingy, Istilah Gaul Viral di Medsos, Kerap Muncul dalam Hubungan Asmara, Bisa Jadi Toxic

Istilah gaul clingy sering terdengar para pengguna media sosial. Lanta, apa arti kata tersebut? Dalam sebuah hubungan, clingy bisa saja berakhir toxic

Editor: Olga Mardianita
MyDramaList
Ilustrasi clingy sering disinggung saat membicarakan hubungan asmara. Clingy bisa berakhir buruk jika dilakukan secara ekstrem. 

Dalam bahasa Inggris, penggunaannya bisa berada di depan atau di belakang kata benda.

Dikutip dari Dictionary Cambridge, kata clingy bisa digunakan untuk dua hal.

Pertama, kata clingy dapat digunakan untuk menggambarkan sesuatu benda yang menempel pada seseorang.

Berikut contoh kalimatnya:

  • Clingy material (bahan yang lengket)
  • A clingy skirt (Rok yang ketat).

Kedua, kata clingy juga bisa digunakan untuk mendeskripsikan seseorang yang ingin terus dekat dengan orang lain, bisa pasangan, teman, atau orang tuanya.

Contoh penggunaan kata clingy:

Jimmy is a very clingy child (Jimmy adalah anak yang ingin selalu dekat dengan orang lain).

Episode terakhir drama Korea The Smile Has Left Your Eyes mengungkap bahwa Kim Moo Young dan Yoo Jin Kang bukan kakak adik. Yoo Jin Kook sendiri yang memberitahu Kim Moo Young bahwa Yoo Jin Kang bukan adiknya. Namun hal tersebut tidak mengubah akhir tragis dari kisah cinta mereka. Keduanya tewas tertembak setelah mengetahui kebenaran tersebut.
Ilustrasi clingy dari drama Korea The Smile Has Left Your Eyes. (tvN)

Baca juga: Arti Kata Buzzer dan Fenomenanya di Indonesia, Kini Jadi Bahasa Gaul, Bagaimana Cara Kerjanya?

Clingy dalam konteks hubungan

Dalam konteks hubungan, clingy adalah kecenderungan untuk tetap dekat dengan pasangan untuk mendapatkan dukungan emosional hingga perlindungan.

Seseorang yang clingy akan merasa cemas jika pasangannya jauh darinya.

Tak hanya kepada pasangan, clingy juga bisa terjadi di hubungan pertemanan atau anak dengan orang tua. N

amun, konteks kata clingy dalam hubungan jarang diasosiakan pada hal yang positif. 

Dilansir dari Bustle, terapis seks Vanessa Marin mengatakan, seseorang yang cenderung bersikap clingy bisa menimbulkan tindakan posesif.

Sikap ingin selalu dekat dengan pasangan itu justru bisa merusak kepercayaan hubungan mereka.

Pada tingkat ekstrem, hal tersebut dapat menimbulkan toxic relationship atau hubungan yang tidak sehat.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved