Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Arti Kata

Ternyata Berasal dari Bahasa Jawa, Ini Arti Kata Cawe-cawe yang Dijanjikan Jokowi untuk Putri Ariani

Ternyata berasal dari bahasa Jawa, ini arti kata cawe-cawe yang dijanjikan Jokowi untuk Putri Ariani yang mendapatkan golden buzzer dari Simon Cowell.

|
Editor: Elma Gloria Stevani
Biro Pers Sekretariat Presiden
Arti kata cawe-cawe yang dijanjikan Jokowi untuk Putri Ariani. 

TRIBUNJATIM.COM - Penyanyi Putri Ariani datang memenuhi undangan Presiden Jokowi usai berhasil menyorot simpati saat mengikuti Americas Got Talent atau AGT 2023.

Putri Ariani mendapatkan golden buzzer dari Simon Cowell salah satu juri Americas Got Talent 2023.

Penampilannya membawakan dua buah lagu berhasil memukau para juri dan penonton yang hadir di acara tersebut.

Presiden Jokowi pun langsung mengundang Putri Ariani sebagai bentuk dukungan dan memberikan apresiasi terhadap bakat yang dimilikinya.

Jokowi juga memberi bantuan berupa uang ongkos Putri Ariani untuk pergi ke Amerika Serikat dan berjanji akan melakukan vote kepadanya.

"Nanti saya ikut-ikut, saya cawe-cawe," kata Presiden Jokowi di video yang dibagikan di Instagram.

Janji yang diberikan Presiden Jokowi itu pun menjadi perhatian.

Terlebih Jokowi melontarkan kata Cawe-cawe yang terdengar asing di telinga masyarakat Indonesia.

Menurut Guru Besar Ilmu Lingistik UGM Prof I Dewa Putu Wijana kata Cawe-cawe berasal dari bahasa Jawa.

Kata itu memiliki makna seseorang yang akan ikut serta dalam menangani sesuatu. Kata itu bersifat netral dan bisa digunakan dalam aktivitas apapun.

"Cawe-cawe itu adalah kata bahasa Jawa yang maknanya 'Ikut serta dalam menangani sesuatu'," kata Putu Wijayana mengutip Kompas.com.

"Maknanya sebenarnya netral. Bisa digunakan untuk pengertian apa saja dala menangani sebuah permasalahan. Dalam segala hal atau aktivitas," lanjutnya.

Dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ), kata cawe-cawe memiliki makna ikut membantu mengerjakan (membereskan, merampungkan) dan ikut menangani.

Kata cawe-cawe berasal dari bahasa Jawa yang kerap digunakan dalam pertemuan non-formal.

"Itu bahasa Jawa enggak formal. Pasti Presiden ketika itu berbicara santai bukan ketika berpidato resmi," imbuhnya.

Menurut Putu, cawe-cawe memiliki makna netral dan tidak selamanya berkonotasi negatif.

Konotasinya bergantung pada konteks yang digunakan.

"Negatif dan positifnya tergantung dari konteks pemakaiannya," kata dia.

Sebagai contoh, salah satu ungkapan cawe-cawe yang disampaikan Jokowi berbunyi sebagi berikut:  "Bahwa saya punya cara cawe-cawe dan saya tahu persis bagaimana cara berpolitik yang baik."

Putu menjelaskan, penggunaan kata cawe-cawe dalam kalimat tersebut tidak berkonotasi negatif.

"Enggak itu enggak negatif, itu artinya ikut terlibat dalam urusan politik," terangnya.

Istana jelaskan maksud cawe-cawe

Pihak Istana melalui Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menjelaskan soal pengakuan Presiden Jokowi cawe-cawe jelang tahun pilpres.

"Terkait penjelasan tentang cawe-cawe untuk negara dalam pemilu, konteksnya adalah, Presiden ingin memastikan Pemilu serentak 2024 dapat berlangsung secara demokratis, jujur dan adil," ujar Bey, dilansir TribunJatim.com dari Kompas.com, Senin (30/5/2023).

Bey menuturkan, Jokowi berkepentingan mengawal agar Pemilu 2024 berjalan dengan baik dan aman, tanpa meninggalkan polarisasi atau konflik sosial di masyarakat.

Tak hanya itu, Jokowi juga menaruh harapan agar kepala negara selanjutnya bisa mengawal dan melanjutkan kebijakan-kebijakan strategis, seperti pembangunan IKN, hilirisasi, dan transisi energi bersih.

Presiden juga berharap seluruh peserta Pemilu 2024 bisa berkompetisi secara free dan fair.

"Karenanya Presiden akan menjaga netralitas TNI, Polri, dan ASN," kata Bey.

Begitupun dengan pemberitaan pada tahun Pemilu mendatang. Jokowi menginginkan penyediaan informasi dan berita yang berkualitas.

Hal itu diharapkan memperkuat kemampuan pemerintah untuk mencegah berita bohong/hoaks, dampak negatif artificial intelligence, hingga black campaign melalui media sosial/online.

Meskipun mengakui akan cawe-cawe, menurut Bey, Jokowi akan tetap menghormati pilihan masyarakat Indonesia di Pemilu 2024.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Baca artikel terkait arti kata lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.co

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved