Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Liga 1

Masih Ingat Collina Wasit Legendaris Italia? akan Diboyong Erick Thohir ke Indonesia, Intip Sosoknya

Masih ingat Pierluigi Collina, sosok wasit legendaris asal Italia? Tak menutup kemungkinan Collina akan menyambangi Indonesia.

Editor: Taufiqur Rohman
Via Tribun Jambi
Pierluigi Collina saat masih bertugas menjadi wasit. 

TRIBUNJATIM.COM - Masih ingat Pierluigi Collina, sosok wasit legendaris asal Italia?

Iya, mantan wasit berpenampilan pelontos yang ditakuti itu tak menutup kemungkinan akan menyambangi Indonesia.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir benar-benar ingin membenahi perwasitan kompetisi domestik.

Untuk itu pihaknya mendorong FIFA untuk mengirimkan legenda wasit, Pierluigi Collina.

Kedatangan Pierluigi Collina ke Indonesia diharapkan menjadi suntikan semangat bagi wasit asal Tanah Air.

Tercatat, Pierluigi Collina, sudah pensiun sebagai pengadil lapangan profesional.

Laga terakhir yang dipimpin pria berusia 63 tahun tersebut adalah duel antara Everton vs Villarreal di Liga Champion edisi 2005.

Baca juga: I Putu Gede Ungkap Misi Arema FC Jalani TC di Yogyakarta: Singo Edan Punya Seabrek Masalah Mendasar

"Saya mendorong FIFA mengirimkan wasit Collina, ya," ucap Erick Thohir dalam sesi jumpa pers di GBK Arena, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (22/6/2023).

"Instruktur dari FIFA untuk datang ke indonesia agar ketemu para wasit juga."

"Supaya kasih semangat juga," sambung mantan Presiden Inter Milan tersebut.

Dia menuturkan, surat permohonan ke FIFA pun sudah dikirimkan oleh Sekjen PSSI, Yunus Nusi.

Sebelumnya, Erick Thohir, beberapa waktu lalu telah mendatangkan sejumlah legenda sepak bola.

Mereka adalah Roberto Carlos, Juan Sebastian Veron, Marco Materazzi, Eric Abidal, dan Giorgos Karagounis.

Baca juga: Hasil Taipei Open 2023: Berhasil Keluar dari Situasi Sulit, Putri KW Melenggang ke Perempat Final

Kehadiran empat nama tersebut bertepatan dengan ulang tahun ke-53 Erick Thohir, Selasa (30/5/2023)

Esokanya, Eric Abidal cs memberikan coaching clinic dan fun football di Stadion Madya, Senayan, Jakarta Pusat.

"Bukan hanya (Roberto) Carlos, Veron, wasitnya pun perlu semangat, suratnya sudah dikirim pak Sekjen (Yunus Nusi)," kata Erick Thohir.

"Itu agar wasit bisa punya kewibawaan."

"Dan kepercayaan diri karena mereka juga manusia biasa yang perlu perhatian dan pondasi untuk kehidupan mereka," tutur pria yang juga menjabat Menteri BUMN itu.

Lebih lanjut, Erick Thohir percaya bahwa kualitas wasit Tanah Air terus dibenahi.

Belum lama ini, PSSI menggelar seleksi wasit nasional dengan dibantu instruksi dari federasi sepak bola Jepang (JFA) yang mengirimkan dua nama.

Mereka adalah Yoshimi Ogawa (member of Japan Football Association Referee Committee) dan Toshiyuki Nagi (JFA Referee Instructor and JFA Top Amateur Referees Manager) yang bertindak sebagai instruktur dan pengawas.

Seleksi wasit dan asisten wasit di tahun 2023-2024 melalui tiga tahap tes.

Yakni Fitness Test FIFA Kategori 2, Video Test, LOTG Tes.

Seleksi yang digelar mulai 15-16 Juni 2023 diikuti 161 wasit dan 2 asisten wasit FIFA, dan 1 wasit AFC Elite Referee.

Dari 55 wasit Liga 1 2023-2024 yang ikut serta dalam test, terdapat 27 wasit lulus test, ditambah 1 wasit AFC Elite Referee.

Dimana 18 peringkat teratas memenuhi kuota Liga 1, sisanya akan bertugas di kursi kuota Liga 2 pada peringkat 15-24.

Sementara itu, dari 107 wasit Liga 2 yang ikut serta dalam test, terdapat 54 wasit yang lolos test. Peringkat 1-14 dipastikan memimpin pertandingan Liga 2 2023/2024.

"Kalau bicara kualitas kami harus standar Asia dulu dengan nanti pelan-pelan bisa meloloskan wasit ke Piala Dunia, di kejuaraan apa gitu," tutur pria kelahiran Jakarta itu.

"Tapi kan kembali yang namanya membangun perwasitan, timnas."

"Ini perlu waktu jangka panjang," tutupnya.

Sosok Collina

Bagi penggemar sepak bola sejak era 1990-an, Pierluigi Collina bukanlah sosok asing.

Banyak yang menilai, pria asal Italia itu adalah wasit paling ikonik dalam sepak bola.

Kepala pelontos dengan tatapan mata tajam membuat Collina sangat mudah dikenali, dan mungkin ditakuti pemain di lapangan.

Selama aktif menjadi wasit dari 1988 hingga 2006, Collina memang identik dengan ketegasan.

Lelaki kelahiran Bologna, Italia, 13 Februari 1960 itu tak segan berkonfrontasi dengan pemain yang menurutnya melanggar aturan.

Pada sebuah laga di turnamen Euro 2000, Collina pernah menghardik dan mendorong Tomas Repka ketika bek Ceska itu melakukan protes keras setelah berselisih dengan gelandang Belanda, Edgar Davids.

Ketegasan Pierluigi Collina membuat ia sering dipercaya memimpin laga-laga penting, di antaranya adalah final Liga Champions 1999 (Bayern Muenchen vs Manchester United) dan partai puncak Piala Dunia 2002 antara Brasil dan Jerman.

Ketegasan dan wibawa Collina saat menjadi pengadil lapangan hijau membuat dia dinobatkan sebagai Wasit Terbaik FIFA enam kali beruntun.

Sosok kelahiran Bologna itu pun dinilai sebagai wasit sepak bola terbaik sepanjang masa.

Nama besar Collina juga mendapat pengakuan dari Konami yang mengembangkan gim sepak bola populer, Pro Evolution Soccer (PES).

Pierluigi Collina menjadi wasit pertama dan satu-satunya hingga kini yang mendapat kehormatan tampil di sampul gim PES.

Artikel in telah tayang di Bolasport.com

ikuti berita seputar Liga 1

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved