Mulai Bagi-bagi Warisan, Nikita Mirzani Tak Sebut Nama Lolly dalam Surat Wasiat? 'Belum Mau Mati'

Tanpa basa-basi, Nikita Mirzani langsung memberi jawaban menohok atas pertanyaan kakaknya itu.

"Ke Azka dan Arkana aja. Gak ada bapak2nya nikmatin hasil jerih payah gue. Ntar gue sembur dari akhirat kalo macem2 tuh para mantan. Masa gak tau diri bgt. Biayain gak tapi mau dapat harta warisan. Bedebah amat," pungkas Nikita Mirzani.

Seperti diketahui, Nikita Mirzani dan putri sulungnya tengah berseteru.

Lantas apakah ini yang menjadi alasan Nikita Mirzani tak sekalipun menyinggung nama putrinya saat pembahasan surat wasiat?

Berikut sosok dan biodata Nikita Mirzani.

Nikita Mirzani Mawardi lahir di Jakarta pada 17 Maret 1986. Nikita bisa disebut berasal dari keluarga berada.

Aktris berdarah Minangkabau tersebut sempat mengungkapkan bahwa mendiang ayahnya yang bernama Mawardi dulu pernah menjabat sebagai direktur di perusahaan Krakatau Steel.

"Sebenarnya orangtua Niki bukan orangtua yang miskin, anyway, gitu. Papa Niki direktur perusahaan di Krakatau Steel. Terus mama Niki juga ibu rumah tangga yang, euh, maksudnya Niki bukan dibesarkan dari keluarga yang sederhana," ungkap Nikita dalam program "Alvin & Friends" yang tayang 2019 lalu.

Sementara itu, ibunda Nikita Mirzani yang bernama Julelah disebut memiliki darah Belanda.

Menurut Nikita Mirzani, ibunya memiliki hobi mengumpulkan perhiasan emas.

"Mama Niki kan hobinya mengumpulkan emas gitu. Jadi dia kalau di Karawaci, mama Niki tuh terkenal sama dia pakai gelang banyak, kalung yang banyak gitu. Kepengin gitu, kayaknya kalau mama Niki masih ada kayaknya emasnya makin banyak," beber Nikita Mirzani.

Di masa kecilnya, Nikita Mirzani ternyata merupakan sosok anak yang kurang bergaul.

Ia juga sempat bercita-cita menjadi dokter seperti anak-anak pada umumnya.

Dari segi pendidikan, Nikita ternyata sempat menjadi santriwati di Pondok Pesantren Modern Gontor, Ngawi, Jawa Timur.

Namun Nikita Mirzani mengaku tak menyelesaikan pendidikannya di Ponpes Gontor karena kehidupan sebagai santriwati dirasa terlalu berat hingga ia sempat sakit-sakitan.