Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Arti Kata

Arti Kata Malam Satu Suro, Tradisi Sakral Bertepatan dengan Tahun Baru Islam, Kapan Dimulai?

Kita sering mendengar istilah malam satu suro. Namun, apa arti kata malam satu suro yang sebenarnya? Lalu, kapan satu suro dimulai?

Editor: Olga Mardianita
TRIBUNJATIM.COM/Sofyan Arif Candra
Kirab Lintasan Sejarah dan Jamasan Pusaka dalam Rangkaian Grebeg Suro Ponorogo, Jumat (29/7/2022). 

TRIBUNJATIM.COM - Menjelang tahun baru Islam, kita sering mendengar istilah Malam Satu Suro.

Namun, apa arti kata Malam Satu Suro yang sebetulnya?

Biasanya, Malam Satu Sore berbarengan dengan perayaan Tahun Baru Islam.

Yuk, simak penjelasannya di bawah ini, termasuk kapan Malam Satu Suro 2023 dimulai.

Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Tak Butuh Pemerintah, Aryanto Jual Nikuba Rp15 Miliar - Kakek Sondani Terpuruk

Informasi seputar berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Arti kata Malam Satu Suro

Malam satu Suro adalah hari pertama dalam kalender Jawa.

Malam satu Suro ini bertepatan dengan bulan pertama dalam kalender Hijriah, yakni Muharram.

Oleh sebab itu, perayaan malam satu Suro kerap jatuh bertepatan dengan Tahun Baru Islam atau 1 Muharram.

Dilansir dari Tradisi Malam Satu Suro dan Pengaruhnya Tehadap Kehidupan Sosial Keagamaan masyarakat (2022), istilah Suro berkembang di masyarakat Jawa.

Mereka menyebut bulan Muharram dengan nama Sura.

Istilah Suro berasal dari bahasa arab Asyura, yang berarti sepuluh.

Pembukaan Grebeg Suro Ponorogo tahun 2022 di Alun-alun Ponorogo, digelar meriah, Kamis (21/7/2022) malam.
Pembukaan Grebeg Suro Ponorogo tahun 2022 di Alun-alun Ponorogo, digelar meriah, Kamis (21/7/2022) malam. (TribunJatim.com/Sofyan Arif Candra)

Baca juga: Eps Baru Drama Korea King The Land Bermasalah, Pemeran Pangeran Samir yang Naksir Yoona SNSD Disorot

Pada lidah orang Jawa, istilah itu dilafalkan menjadi Suro.

Bahkan ada beberapa daerah yang menyebutkan sebagai Suran.

Suran adalah peringatan malam satu Sura yang dilaksanakan pada malam pertama bulan Suro.

Istilah itu kemudian dijadikan sebagai bulan permulaan hitungan dalam takwim jawa.

Malam satu Suro umumnya diperingati pada malam hari setelah Maghrib di hari sebelum tanggal 1 Sura atau 1 Muharram.

Hal ini lantaran adanya kepercayaan Jawa yang mengatakan bahwa pergantian hari dimulai pada saat matahari terbenam dari hari sebelunya.

Pada 2023 misalnya, 1 Suro atau 1 Muharram jatuh pada 19 Juli 2023. Dengan begitu malam satu Suro jatuh pada 18 Juli 2023 setelah Maghrib.

Sejarah Malam Satu Suro

Sejarah malam satu Suro berawal dari Sultan Agung yang menyebut Muharram dengan bulan Sura.

Dilansir dari buku Misteri Bulan Suro Perspektif Islam Jawa, tahun Hijriah dipakai sebagai sistem penanggalan Muslim Jawa, yang juga ditetapkan oleh Sultan Agung pada abad ke-17.

Sistem penanggalan itu disebut penanggalan aboge.

Dalam praktiknya, sistem penanggalan itu terkadang berjarak 1 hari lebih lama.

Hanya saja, angka tahunnya memakai angka tahun Jawa yang lebih muda 78 tahun daripada tahun Masehi.

Tahunnya tetap menggunakan tahun Saka, namun perhitungan harinya diubah menjadi sistem tarikh qmariyah.

Ini merupakan ijtihad penting yang dilakukan Sultan Agung dan menjadi simbol asimilasi budaya Islam dan budaya Jawa.

Malam satu Suro disebut sakral

Malam satu Suro juga dipercaya sebagai malam yang sakral.

Dilansir dari Kontan, malam satu Suro dimulai ketika Sultan Agung menginginkan rakyatnya bersatu untuk menggempur Belanda di Batavia.

Untuk menghindari perpecahan, Sultan Agung menyatukan kelompok santri dengan abangan.

Mereka menggelar pengajian bersama dengan penghulu kabupaten dan melapor ke pemerintahan setempat setiap Jumat legi.

Tak hanya itu, mereka juga melakukan ziarah kubur dan haul ke makam Ngampel dan Giri.

Akibatnya, 1 Sura atau 1 Muharram dikeramatkan.

Mereka yang melakukan kegiatan lain selain mengaji, ziarah, dan haul dianggap akan sial.

Sedangkan untuk sebagian masyarakat, malam satu Suro dilarang berpergian kecuali untuk berdoa ataupun melakukan ibadah lain.

Pada malam 1 Suro misalnya orang beramai-ramai mengunjungi tempat-tempat yang dianggap sakral dan keramat.

Baca juga: Arti Kata A Piece of Cake, Istilah Gaul Bahasa Inggris Viral di Medsos, Mirip EZ tapi Lebih Elite

Makna perayaan malam satu Suro

Malam satu Sura kerap diperingati dengan perayaan dan tradisi.

Pengamat Budaya Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Prof Bani Sudardi mengatakan, perayaan malam satu Suro dimaknai sebagai peringatan pergantian waktu.

"Makna dari peringatan satu Suro ini adalah sebuah peringatan tentang pergantian waktu yang mana hal ini adalah sesuatu yang lazim dalam kebudayaan,” ucapnya, dilansir dari Kompas.com, Jumat (29/7/2022).

Menurutnya, waktu merupakan sesuatu yang sangat penting dan berkaitan dengan siklus kehidupan, ritual, perhitungan-perhitungan, dan sebagainya. 

Tradisi malam satu Suro Tradisi malam satu Suro cukup beragam di tengah kemajemukan budaya di Indonesia.

Di Solo misalnya, malam satu Suro diperingati dengan tradisi kirab, baik kirab pusaka dan kirab malam 1 Sura.

Kirab malam 1 Sura bertujuan untuk meminta keselamatan dan sebagai sarana introspeksi agar menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya.

Dilansir dari laman Pemerintahan Kota Surakarta, kirab malam 1 Sura identik dengan kebo bule sebagai sarana kirab.

Kebo bule yang digunakan harus berasal dari keturunan kebo bule Kiai Slamet.

Empat ekor kebo bule saat perayaan malam satu Suro.
Empat ekor kebo bule saat perayaan malam satu Suro. (Kompas.com/LABIB ZAMAN)

Baca juga: Simak Arti Kata Cuan, Istilah Hokkian yang Jadi Bahasa Gaul, Berkaitan dengan Keuntungan Finansial

Hewan ini adalah kesayangan Paku Buwono II, sejak beliau masih berkuasa di Keraton Kartasura.

Kebo bule merupakan hadiah dari Kiai Hasan Beshari Tegalsari Ponorogo kepada Paku Buwono II.

Mulanya, digunakan sebagai pengawal pusaka (cucuk lampah) bernama Kiai Slamet, saat beliau pulang dari Pondok Tegalsari ketika terjadi pemberontakan pecinan yang membakar Istana Kartasura.

Hingga saat ini, ritual tersebut masih dilaksanakan pada malam satu Suro, tepat pukul 00.00 WIB.

Selain Solo, Keraton Yogyakarta juga memiliki ritual malam satu Suro. Bedanya, kirab malam satu Suro di Keraton Yogyakarta membawa gunungan tumpeng, keris, dan benda pusaka lain.

----

Artikel ini telah ditayangkan di Kompas.com

Berita Jatim dan arti kata lainnya.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved