Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Arti Kata

Arti Kata Sontoloyo yang Pernah Digunakan Jokowi dan Soekarno Sebagai Umpatan, Ternyata Ini Maknanya

Inilah arti kata sontoloyo yang digunakan Jokowi dan Presiden Soekarno sebagai umpatan. Lalu sebenarnya, apa arti kata sontoloyo?

Editor: Elma Gloria Stevani
Kompas.com
Sontoloyo merupakan salah satu umpatan yang kerap dilontarkan saat seseorang tengah marah atau jengkel. 

TRIBUNJATIM.COM - Berikut adalah arti kata sontoloyo yang pernah digunakan Jokowi dan Soekarno sebagai umpatan.

Pernahkah kamu mendengar kata sontoloyo?

Kata sontoloyo merupakan umpatan yang kerap dilontarkan ketika seseorang merasa jengkel atau marah.

Seperti halnya Predien Jokowi pernah mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati karena banyak politisi sontoloyo pada tahun 2018.

Jauh sebelum Jokowi, Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, juga pernah menggunakan kata sontoloyo sebagai umpatan.

Bahkan, Bapak Proklamator ini menulis sebuah artikel bertajuk Islam Sontoloyo di majalah Panji Islam pada 1940.

Tulisan kontroversial Soekarno itu kemudian diterbitkan dalam buku berjudul "Islam Sontoloyo" pada 2017.

Lalu sebenarnya, apa arti kata sontoloyo?

Berikut arti kata sontoloyo

Guru Besar Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Sarwiji Suwandi menjelaskan, sontoloyo adalah kosa kata Bahasa Indonesia yang mengandung konotasi negatif.

"Sebagai kosa kata Bahasa Indonesia, kata tersebut digunakan untuk makian atau hal-hal negatif," ujar Sarwiji, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (4/1/2023).

Merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ), arti kata sontoloyo adalah konyol, tidak beres, dan bodoh.

Ketiga padanan kata sontoloyo memiliki makna negatif, sehingga istilah ini kerap dipakai sebagai makian atau umpatan.

Sarwiji mengatakan, sontoloyo dalam KBBI tergolong sebagai bahasa cakapan, yakni bahasa yang digunakan pada suasana santai atau tidak resmi.

Kendati demikian, dia mengaku belum mengetahui asal-usul atau sejarah dari penggunaan sontoloyo.

"Saya belum menemukan dari sisi etimologinya," tutur Sarwiji.

Sontoloyo berarti pengembala itik

Terpisah, Sosiolog UNS Drajat Tri Kartono menuturkan, sontoloyo dalam bahasa Jawa adalah penggembala itik atau bebek.

Profesi sontoloyo bertugas menggembala ratusan ekor bebek, biasanya terjadi di daerah persawahan.

"Sontoloyo itu pengembala bebek, pekerjaan. Tetapi karena bebeknya itu kan biasanya dibawa ke sawah yang baru dipanen dan bebeknya ngacak-ngacak di sana," jelas Drajat kepada Kompas.com, Rabu.

Drajat melanjutkan, ratusan bebek yang digiring sontoloyo akan datang dan pergi dengan cara berbaris sepanjang jalan.

Namun, terkadang rombongan bebek akan menyeberangi jalan secara sembarangan hingga menyulitkan orang lain.

Karakteristik seorang sontoloyo dan rombongan bebek yang seenaknya sendiri ini membuat orang mengumpat dengan "Dasar sontoloyo".

"Karena ada karakteristik seperti itu, kemudian dipakailah nama sontoloyo sebagai ujaran yang terkait dengan makna negatif, sebuah kebodohan, kesembronoan, sak karepe dewe (semaunya sendiri)," kata Drajat.

Masuk dalam ranah sosiopragmatik

Lebih lanjut Drajat menerangkan, pergeseran makna kata seperti sontoloyo masuk dalam konteks sosiopragmatik.

Artinya, makna sebuah istilah mengalami perkembangan karena adanya relasi sosiologis atau kondisi sosiologis di masyarakat.

Menurut dia, kondisi sosiologis masyarakat membuat arti sontoloyo bergeser menjadi berkonotasi negatif.

Hal serupa terjadi pula pada kata bajingan, yang semula merupakan nama profesi pengemudi gerobak sapi.

"Di dalam konteks sosiologis tertentu, kata-kata itu kemudian dipilih untuk dimaknai sesuatu yang tentu kadang ada kaitannya dengan kata asli kadang tidak," ungkap Drajat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved